Cerita Mereka yang Bertahan Hidup Hanya dengan Remahan Roti Basi
Merdeka.com - Di sebuah kios di depan masjid berkubah biru di Kabul, Afghanistan, karung-karung jingga dipenuhi remahan roti naan sisa. Roti-roti sisa ini biasanya dijadikan pakan ternak, tapi sekarang, menurut penjualnya, roti ini dikonsumsi lebih banyak warga Afghanistan.
"Sebelumnya, lima orang membeli roti ini dalam sehari, sekarang lebih dari 20 orang (yang beli)," kata Shafi Mohammed, yang telah berjualan roti selama 30 tahun terakhir di pasar Pul-e-Kheshti, Kabul, dikutip dari BBC, Kamis (16/6).
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu, perekonomian Afghanistan semakin merosot. Masyarakat mengeluhkan krisis ekonomi yang semakin parah. Pendapatan rata-rata berkurang sepertiga, sementara harga bahan makanan mengalami kenaikan pesat.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana kondisi ekonomi buruk bisa picu pelanggaran HAM? Kondisi ekonomi yang tak baik pada seseorang juga dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Seseorang dengan kondisi keuangan yang buruk, cenderung dapat berpotensi untuk melakukan perbuatan keji terhadap orang lain.
-
Apa yang terjadi di Bangladesh? Peristiwa ini benar-benar buat ilmuwan melongo. Bagaimana mungkin ular piton Burma (Python bivittatus) terlihat memangsa piton batik (Malayopython reticulatus). Kejadian ini terjadi di Bangladesh. Hanya perlu waktu dua jam bagi piton Burma untuk menelan mentah-mentah piton Batik.
-
Bagaimana dampak "migrasi" pada ekonomi? Migrasi dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan investasi di daerah tujuan, terutama jika migran memiliki keterampilan dan modal yang dibutuhkan.
-
Bagaimana Indonesia hadapi situasi Timur Tengah? 'Jadi kita harus move on dengan tantangan yang tidak biasa dan tentunya membutuhkan soliditas dari seluruh partai politik menghadapi ketidakpastian dunia saat ini,' jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar ini.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
"Kehidupan orang Afghanistan saat ini seperti seekor burung yang terkurung dalam sangkar tanpa makanan ataupun air," ujarnya.
"Saya berdoa semoga Allah menghilangkan penderitaan dan kemiskinan ini dari negara kami."
Bantuan kemanusiaan telah dikirimkan ke Afghanistan karena takut terjadi kelaparan selama musim dingin, tapi ada kekhawatiran bantuan tersebut tidak cukup.
Hashmatullah, salah satu warga miskin Afghanistan yang menderita dibelit krisis berkepanjangan ini. Dia bekerja sebagai buruh pasar, tapi pendapatannya menurun sejak tahun lalu.
Dia membeli sekantong roti basi.
"Saya bekerja sejak pagi dan hanya ini yang mampu saya beli," ujarnya kepada BBC.
Dimasak agar lunak
Ada industri kecil di belakang roti basi ini. Kolektor remahan roti mengumpulkannya dari restoran, rumah sakit, dan rumah warga dan membawanya ke perantara yang menjualnya ke pemilik kios atau lapak.
"Orang-orang kelaparan," kata salah satu pengumpul remahan roti, sembari menunjuk sekarung roti sisa yang dikumpulkan selama sepekan.
Di masa lalu, kata dia, mereka mengumpulkan satu karung per hari.
"Kalau kami menemukan roti yang bersih, kami biasanya memakannya sendiri," ujarnya.
Di rumahnya di lingkungan miskin di Kabul, Hashmatullah memasak roti tersebut agar lunak dan menambahkannya dengan tomat dan bawang.
"Saya merasa malu di depan keluarga saya, bahwa saya sangat miskin saya tidak mampu memberikan mereka makanan yang layak," ujarnya.
"Saya tidak bisa apa-apa. Bahkan kalau saya mencoba meminjam uang, tidak akan ada yang meminjamkannya pada saya. Putra-putraku sangat kurus karena mereka tidak makan dengan layak."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaKakek di Gorontalo hanya santap parutan kelapa untuk mengganjal perut lapar hingga disorot warganet.
Baca SelengkapnyaDi tengah puing bangunan yang hancur oleh serangan Israel, ada pemandangan memilukan sebuah keluarga Palestina di Rafah.
Baca SelengkapnyaKetiadaan bahan makanan, hingga sumber air membuat para pengungsi merasakan derita tak tertahankan.
Baca SelengkapnyaLaporan Global Finance Magazine mencatat negara ini sebagai negara paling miskin di dunia.
Baca SelengkapnyaUntuk mengobati rasa lapar, setiap hari sang kakek makan nasi dengan dicampur air.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan, kondisi para pengungsi Palestina di kamp pengungsian di Rafah, selatan Gaza semakin memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaRamadan di Gaza, Warga Berkerumun Sambil Memegang Mangkuk Plastik untuk Sesendok Makanan
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaSudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.
Baca SelengkapnyaSembari bermain bersama, ada sekumpulan anak-anak Palestina yang mengeruk tepung sisa.
Baca Selengkapnya