Cerita pengakuan pembunuh bayaran Duterte habisi pelaku kriminal
Merdeka.com - Dalam sidang pertemuan di Senat Filipina kemarin, seorang pria pembunuh bayaran membuat pengakuan yang menghebohkan seantero negeri.
Dia mengatakan sudah membunuh sekitar seribu pelaku kriminal dan lawan politik atas suruhan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
Pria bernama Edgar Matobato, 57 tahun, itu menyampaikan pengakuannya di depan Senat yang disiarkan melalui televisi nasional. Matobato mengatakan dia sudah mengenal Duterte sejak dua dekade lalu saat sang presiden masih menjabat wali kota Davao City. Duterte, kata dia, secara pribadi menyuruhnya melakukan serangkaian pembunuhan dengan tim khusus bernama Pasukan Kematian Davao.
-
Siapa yang membuat janji 'ditembak mati'? Caleg ini bernama Muhammad Zaini dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan nomor urut 7. Viral baliho Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dapil Bali dengan narasi siap ditembak mati bila melakukan korupsi.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Kenapa pelaku meminta korban menggugurkan kandungan? Permintaan untuk menggugurkan kandungan, ungkap Maulana, karena pelaku malu dengan kondisi RN yang tengah mengandung janinnya dari hasil hubungan gelap di luar nikah.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
"Kami ditugaskan membunuh pelaku kriminal setiap hari, termasuk pengedar dan penjambret," kata Matobato, seperti dilansir koran the New York Times, Kamis (15/9). Bukan itu saja, mereka juga membunuh pacar adik perempuan Duterte dan seorang pemilik hotel.
pengedar narkoba ditembak mati di filipina ©Daily mail
Awalnya, kata dia, pasukan khusus itu berjumlah tujuh orang dan kemudian bertambah menjadi puluhan. Pasukan itu bekerja atas sepengetahuan polisi Davao.
Matobato bahkan mengungkapkan mayat korban kerap mereka biarkan tergeletak di jalanan, dilempar ke selokan, dibuang ke laut dengan sayatan di bagian perut supaya tidak mengapung atau untuk santapan buaya.
"Orang-orang di Davao City seperti ayam, mereka dibunuh tanpa alasan," kata Matobato.
Sejak Duterte jadi presiden tiga bulan lalu (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pakar berpendapat bahwa meskipun pernyataan Sara Duterte sangat tegas, dukungan politiknya tidak akan berkurang.
Baca SelengkapnyaAda hubungan terlarang yang memicu kekesalan dan dendam tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaBerkat pengakuan Danu yang juga ditetakan tersangka, tabir pembunuhan ibu dan anak di Subang jadi terang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus ini, Laksamana Yudo memastikan akan mengawal langsung proses hukum
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaDD nekat membunuh temannya, FR (25), karena dendam dan cemburu.
Baca SelengkapnyaDevara merupakan calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Garuda. Dia maju dari daerah pemilihan (dapil) Jabar IX.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaDuterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaSuami korban yang baru selesai salat Dzuhur histeris melihat istrinya bersimbah darah. Sementara pelaku langsung kabur.
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca Selengkapnya