Chile Setujui Afivavir, Obat Covid-19 buatan Rusia
Merdeka.com - Avifavir, obat pertama buatan Rusia untuk menangani Covid-19, telah menjalani seluruh prosedur sertifikasi yang diperlukan di Chile.
Obat tersebut akan segera dipasok untuk publik, kata Direktur Komisi Perdagangan Chile di Rusia (ProChile) Pablo Barahona kepada Sputnik, Selasa (1/9).
"Otoritas Chile sudah menyetujui Avifavir. Chile akan membeli pil-pil ini dari Rusia," kata Barahona.
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin flu pertama? Para ilmuwan mulai mengisolasi virus flu pada tahun 1930-an, dan pada tahun 1940-an, Angkatan Darat AS membantu mensponsori pengembangan vaksin untuk melawan virus tersebut.AS menyetujui vaksin flu pertama untuk penggunaan militer pada tahun 1945 dan untuk penggunaan sipil pada tahun 1946.
-
Siapa yang mengembangkan vaksin kanker Rusia? Direktur Jenderal Pusat Penelitian Medis Radiologi Kementerian Kesehatan Rusia, Andrey Kaprin, menyampaikan 'Rusia telah mengembangkan vaksin mRNA sendiri untuk kanker, yang akan didistribusikan secara gratis kepada pasien.'
-
Bagaimana cara kerja vaksin kanker Rusia? Vaksin adalah obat medis berbasis biologis,' ujar Kaprin. Dalam wawancara dengan Radio Rossiya, ia juga menegaskan bahwa obat ini dikembangkan untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus besar, melanoma (kanker kulit), dan glioblastoma (kanker otak).
-
Siapa yang mengembangkan obat ini? Ahli biologi molekuler dan dokter gigi, Takahashi Katsu, telah mengembangkan obat sejenis ini untuk pertama kalinya setelah bekerja dalam bidang regenarasi gigi selama 20 tahun.
Avifavir menerima sertifikat registrasi dari Kementerian Kesehatan Rusia pada akhir Mei.
Avifavir menjadi obat pertama di dunia berbasis favipiravir yang disetujui untuk pengobatan Covid-19.
Selama masa pengujian, obat tersebut telah terbukti 90 persen efektif dalam menangani virus corona.
Avifavir sudah dikirimkan ke lebih dari 15 negara, menurut Dana Investasi Langsung Rusia.
Calon vaksin Buatan AstraZeneca Mulai Uji Tahap Akhir
Sementara itu, perusahaan farmasi AstraZeneca pada Senin mengatakan pihaknya mulai mendaftarkan orang dewasa dalam uji coba calon vaksin Covid-19 tahap akhir yang melibatkan 30.000 partisipan dan didanai oleh Amerika Serikat.
Partisipan nantinya akan menerima dua dosis vaksin eksperimental, yang disebut AZD1222, dengan jarak empat pekan, atau plasebo, menurut perusahaan.
Uji coba akan dilakukan di bawah program Operation Warp Speed pemerintah AS, yang bertujuan mempercepat pengembangan, produksi serta distribusi vaksin dan obat Covid-19.
Presiden AS Donald Trump mengatakan vaksin Covid-19 dapat tersedia sebelum pemilu presiden 3 November mendatang, jauh lebih cepat dari yang diantisipasi oleh para pakar.
AstraZeneca, yang mengembangkan vaksin buatannya bersama peneliti Universitas Oxford, dan Pfizer Inc yang bermitra dengan BioNTech SE menyatakan bahwa mereka dapat memperoleh data pada Oktober guna mendukung otorisasi penggunaan darurat atau persetujuan AS atas vaksin mereka masing-masing.
AZD1222 telah dilakukan uji klinis tahap akhir di Berlin, Brazil dan Afrika Selatan, dengan rencana uji klinis susulan di Jepang dan Rusia. Uji coba, bersama dengan riset Tahap III AS, bertujuan mendaftarkan hingga 50.000 partisipan secara global.
Uji klinis AS tersebut akan mengevaluasi apakah vaksin itu mampu mencegah infeksi Covid-19 atau mencegah penyakit menjadi parah, demikian Institut Kesehatan Nasional melalui pernyataan.
Pengujian itu juga akan melihat apakah vaksin tersebut mampu mengurangi insiden kunjungan gawat darurat akibat Covid-19. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaKanker merupakan momok bagi banyak orang. Pada saat ini, Rusia mengklaim bahwa mereka selangkah lebih dekat untuk menemukan vaksin Kanker.
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaVaksin Nusagard akan digunakan pada Program Imunisasi Nasional pada 2023 mendatang. Program ini menyasar 2,9 juta anak usia kelas 5 dan 6 sekolah dasar (SD).
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca Selengkapnya