Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Akui Efektivitas Vaksin Covid-19 Buatan Negaranya Rendah, Sinovac Hanya 50,4%

China Akui Efektivitas Vaksin Covid-19 Buatan Negaranya Rendah, Sinovac Hanya 50,4% pembuatan vaksin sinovac di china. ©REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - Direktur Pusat Pengendalian Penyakit China Gao Fu dalam jumpa pers dua hari lalu di Kota Chengdu mengakui vaksin Covid-19 buatan negaranya mempunyai efektivitas yang rendah. Pemerintah China mempertimbangkan mengkombinasikan vaksin untuk memberi perlindungan yang lebih baik.

Sejauh ini China sudah mendistribusikan ratusan juta vaksin ke berbagai negara.

"Saat ini sudah dalam pertimbangan apakah kita akan memakai vaksin dari jalur teknis yang berbeda untuk proses imunisasi," kata Gao, seperti dilansir laman Aljazeera, Minggu (11/4).

Orang lain juga bertanya?

Efektivitas vaksin Sinovac buatan China dalam mencegah penularan dengan gejala hanya mencapai 50,4 persen, menurut para ahli di Brasil. Sebagai perbandingan, vaksin yang dibuat Pfizer-BioNTech mencapai 97 persen efektivitasnya.

Hingga kini Beijing belum menyetujui vaksin buatan asing untuk digunakan di China.

Gao memang tidak merinci rencana pengubahan strategi pemakaian vaksin lain, namun dia menyebut teknik mRNA yang sudah diuji coba oleh sejumlah produsen vaksin negara Barat, sementara China selama ini membuat vaksin dengan teknologi tradisional.

"Semua harus mempertimbangkan keuntungan vaksin mRNA bagi kemanusiaan," kata Gao. "Kita harus mengikuti ini dengan cermat dan tidak mengabaikannya hanya karena kita sudah punya sejumlah vaksin."

mRNA

Gao sebelumnya pernah mempertanyakan efektivitas vaksin mRNA. Media pemerintah Xinhua sempat mengutip pernyataan Gao pada Desember lalu yang menyebut dia tidak akan mengabaikan efek samping dari vaksin mRNA karena teknik itu baru pertama kali digunakan.

Sejumlah media China dan blog yang membahas kesehatan dan sains juga mempertanyakan keamanan dan efektivitas vaksin Pfizer-BioNTech yang memakai teknik mRNA.

Gao mengatakan hingga 2 April lalu sudah 34 juta warga China mendapat dua dosis vaksin buatan China dan 65 juta baru mendapat satu dosis.

Para ahli mengatakan menggunakan kombinasi vaksin atau imunisasi sekuensial, bisa meningkatkan efektivitas vaksin. Sejumlah uji coba di seluruh dunia kini tengah mencoba kombinasi vaksin.

Para peneliti di INggris kini tengah meneliti kemungkinan kombinasi vaksin Pfizer-BioNTech dengan AstraZeneca.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia
Punya Efek Samping Berbahaya, AstraZeneca Tarik Peredaran Vaksin Covid-19 di Seluruh Dunia

Badan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.

Baca Selengkapnya
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024
40 Atlet Dinyatakan Positif Covid-19 di Olimpiade Paris 2024

Adapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon
Data Terkini, Produk Made in China Paling Banyak Terjual di Amazon

China menjadi negara paling penting bagi Amerika jika melihat data penjualan.

Baca Selengkapnya
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
iPhone 15 Tak Laku di China
iPhone 15 Tak Laku di China

Ada beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.

Baca Selengkapnya
Strategi Harga Murah Mobil China di Indonesia: Gimmick Sesaat atau Keberhasilan Manufaktur?
Strategi Harga Murah Mobil China di Indonesia: Gimmick Sesaat atau Keberhasilan Manufaktur?

Pasar otomotif Indonesia semakin disesaki merek otomotif asal China. Jadi pesaing baru bagi merek otomotif Jepang dan Korea, yang dominan.

Baca Selengkapnya
Ekspor Mobil Listrik China Turun Gara-gara Aturan Baru Eropa
Ekspor Mobil Listrik China Turun Gara-gara Aturan Baru Eropa

Uni Eropa beberapa waktu lalu memberlakukan tarif sementara hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik (EV) buatan China untuk melindungi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Ternyata China Tak Lagi Juara 1 Populasi Terbanyak di Dunia, ini Negara yang Menggantikannya
Ternyata China Tak Lagi Juara 1 Populasi Terbanyak di Dunia, ini Negara yang Menggantikannya

Jumlah penduduk China menjadi keunggulan kompetitif bagi pertumbuhan industri dan tenaga kerja murah.

Baca Selengkapnya