China bakal sensor berita tentang gaya hidup Barat

Merdeka.com - Pemerintah China akan segera memberlakukan sensor untuk mencegah penyebaran berita berisi informasi hiburan dan sosial tentang gaya hidup Barat.
Koran the Daily Mail melaporkan, Rabu (31/8), dengan penyensoran itu maka warga Negeri Tirai Bambu nanti tidak akan bisa melihat lagi orang minum anggur, berbicara dalam bahasa Inggris atau berwisata ke negara-negara Eropa.
Menurut laporan situs People's Daily Online, aturan baru itu merupakan bagian dari kampanye pemerintah yang menganggap budaya atau gaya hidup Barat itu tidak memberi nilai positif dan bermartabat.
Kabar penyensoran itu dirilis oleh Badan Administrasi Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi (SAPPRFT). Badan itu menjadi perpanjangan tangan pemerintah yang menentukan apa yang boleh dibaca, dilihat, ditonton, dan didengar oleh rakyat China.
Seluruh media, stasiun televisi, radio, dan portal Internet di China diharuskan memberlakukan sensor itu.
SAPPRFT tidak menjelaskan gaya hidup Barat seperti apa yang akan menjadi objek sensor.
Selain itu media massa di China juga dilarang membuat program tayangan atau tulisan yang merendahkan tradisi budaya Negeri Tirai Bambu.
Siapa pun yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi.
SAPPRFT juga pekan lalu mengatakan para selebritas China dilarang memamerkan kekayaan di depan publik.
Dalam beberapa pekan terakhir pemerintah China sudah mulai menyensor berita-berita hiburan dan viral yang beredar di masyarakat. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya