China Buat Sistem Reaktor Nuklir Baru untuk Bangun Pangkalan di Bulan
Merdeka.com - Demi menggapai ambisi luar angkasanya, China akan membangun pangkalan di wilayah selatan Bulan. Pembangunan pangkalan di Bulan akan dilakukan Badan Antariksa Nasional China dan Roscosmos Rusia.
Pembangunan pangkalan dan mencari sumber listrik di Bulan adalah hal sulit. Karena itu China mengembangkan sistem pembangkit baru dari nuklir untuk mengaliri pangkalan Bulan itu dengan listrik.
"Kami sekarang sedang mengembangkan sistem baru menggunakan energi nuklir untuk mengatasi permintaan energi jangka panjang stasiun bulan, daya tinggi," jelas Wu Weiren, kepala perancang program eksplorasi bulan China, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (23/11).
-
Kenapa China ingin membangun pangkalan di Bulan? Misi Chang'e-6 hanyalah langkah awal dari ambisi Tiongkok di Bulan. Negara ini berencana untuk meluncurkan tiga misi tanpa awak pada dekade ini, dengan tujuan mencari air dan menyelidiki kemungkinan membangun pangkalan permanen di sana.
-
Apa ambisi China di luar angkasa? China memiliki ambisi besar untuk Tiangong. Stasiun ini akan memiliki tenaga penggerak, sistem pendukung kehidupan, dan tempat tinggal sendiri. Ini juga dirancang untuk memberikan daya pengisian bahan bakar ke teleskop luar angkasa baru China, yang disebut Xuntian, yang akan terbang dekat dengan stasiun luar angkasa pada tahun depan.
-
Apa tujuan China membangun terowongan di Bulan? China benar-benar punya keinginan yang mungkin tak bisa dibendung soal Bulan. Berikut sederet faktanya. China terus berinovasi dalam usahanya menguasai luar angkasa. Kini, China memiliki sebuah ambisi baru mengenai penguasaan negaranya di Bulan. Negara pimpinan Xi Jinping ini berencana membangun pangkalan bawah tanah. Lokasinya ada di Bulan. Mereka akan memanfaatkan terowongan lava yang ada di sana.
-
Kenapa China tertarik dengan sisi jauh Bulan? Para ilmuwan tertarik dengan sisi yang belum banyak dieksplorasi ini karena diperkirakan mengandung jejak es, yang dapat dipanen untuk diambil air, oksigen, dan hidrogennya.
-
Kenapa China ingin ke Bulan? Ambisi China tidak berakhir di situ. Beberapa tahun dari sekarang mereka menginginkan mengambil sampel dari asteroid di dekat Bumi. Kemudian pada 2030, mereka berambisi membawa astronot pertamanya ke Bulan dan mengirim probe untuk mengumpulkan sampel dari Mars dan Jupiter.
-
Apa tujuan China meluncurkan roket ke bulan? China memiliki rencana untuk meluncurkan dua roket yang dapat digunakan kembali di 2025 dan 2026 sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Meski Wu tidak menjelaskan secara detail reaktor nuklir yang dibangun, namun berdasarkan laporan sebelumnya reaktor itu dapat menghasilkan listrik sebesar 1 megawatt. Listrik sebesar itu pun cukup kuat untuk mengaliri listrik ratusan rumah selama satu tahun.
Sebelumnya nuklir adalah sumber energi berkelanjutan yang dapat diandalkan. Di Bulan, nuklir dapat memberikan energi yang cukup bagi instrumen-instrumen untuk beroperasi hingga menghasilkan oksigen dan air untuk para astronot nanti.
Stasiun Bulan China yang diharapkan selesai 2028 nanti itu akan memiliki tempat pendaratan, hopper, pengorbit dan penjelajah. Semua instrumen dari alat komunikasi hingga moda transportasi akan dialiri energi nuklir.
Wu menjelaskan dasar pangkalan Bulan itu akan dibangun melalui misi luar angkasa China Chang’e 6, 7, dan 8. Setelah misi itu selesai, astronot China akan menjejakkan kaki di Bulan.
Setelah pembangunan selesai, pangkalan Bulan itu akan menjadi tempat penelitian internasional astronot-astronot China, Rusia dan negara-negara lain.
Sebelumnya wilayah selatan Bulan juga diincar negara lain untuk membangun pangkalan. Negara-negara termasuk China, Amerika Serikat (AS), dan Rusia sedang mempertimbangkan untuk membangun pangkalan luar angkasa di wilayah itu.
Namun Wu menjelaskan, China adalah negara pertama yang ingin membangun pangkalan Bulan di wilayah itu. Baginya wilayah di garis lintang 89 derajat memungkinkan pangkalan Bulan selama 180 hari untuk mendapat cahaya Matahari.
China kini sedang berusaha mengembangkan stasiun luar angkasanya dan menyelesaikan misi-misi luar angkasa.
Selama 10 – 15 tahun ke depan, Wu menjelaskan China akan fokus kepada empat aspek eksplorasi luar angkasa mendalam, yaitu melakukan deteksi dan dampak tubrukan asteroid, eksplorasi planet, dan pengembangan kendaraan peluncuran tugas berat.
"Kita perlu meningkatkan daya dorong roket kita setidaknya empat kali lipat untuk mendukung pendaratan berawak di bulan, Mars, dan transportasi massal antara tanah dan ruang dekat Bumi," jelas Wu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaPerjalanan astronaut ini dilakukan untuk melakukan eksperimen dalam bagian misi ambisius China mendaratkan manusia dan membangun pangkalan di Bulan.
Baca SelengkapnyaMisi ini merupakan pencapaian luar biasa bagi Tiongkok, menjadi negara pertama yang mendarat dan mengumpulkan sampel dari sisi jauh Bulan.
Baca SelengkapnyaWahana Antariksa China Bawa Sampel Batu Langka dari Bulan, Bisa Ungkap Proses Penciptaan Planet
Baca SelengkapnyaChina merencanakan membuat pangkalan Bulan secara permanen. Untuk itu mereka ingin lebih dulu memasang CCTV di sana.
Baca SelengkapnyaKutub selatan Bulan diyakini memiliki kantong air yang selama ini dicari-cari keberadaannya. Rusia pun berambisi menjadi negara pertama yang bisa menjangkaunya.
Baca SelengkapnyaIni sebagai bagian dari persiapan untuk misi berawak ke bulan di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaRusia sedang menyiapkan roket Soyuz 2.1b untuk diluncurkan ke Bulan pada tanggal 11 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaBanyak negara yang kini dianggap sukses bisa ke Bulan. Lantas, apa motifnya?
Baca SelengkapnyaSebentar lagi stasiun luar angkasa yang dipakai NASA akan pensiun. China mulai ajak negara-negara lain.
Baca SelengkapnyaChina Daratkan Wahana Luar Angkasa di Sisi Terjauh Bulan, Punya Misi Ungkap Salah Satu Rahasia Semesta
Baca SelengkapnyaChina tak mau kalah dengan satelit Starlink milik Elon Musk. Mereka kini sedang merencanakan sesuatu.
Baca Selengkapnya