Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Gelar Tes Usap Covid-19 Lewat Anus, Tempat Virus Bertahan Lebih Lama

China Gelar Tes Usap Covid-19 Lewat Anus, Tempat Virus Bertahan Lebih Lama tes swab di wuhan china. ©AFP

Merdeka.com - Beijing melaporkan seorang bocah berusia sembilan tahun dites positif Covid-19 pekan lalu, dan sekolahnya melakukan berbagai jenis tes termasuk tes antibodi serum, tes usap nasal, tes usap tenggorokan, dan bahkan tes usap anus kepada para staf dan siswa. Tes usap anus ini membuat banyak orang penasaran apakah bisa lebih akurat dalam mendeteksi virus dibandingkan jenis tes lainnya.

Wakil direktur bidang penyakit menular Rumah Sakit You'an Beijing, Li Tongzeng, menyampaikan penelitian menunjukkan virus corona bertahan lebih lama di anus atau saluran tinja daripada virus yang diambil dari bagian tubuh teratas atau saluran pernapasan. Dan bagi beberapa pembawa virus tanpa gejala, virus bisa berkembang di tenggorokan selama tiga sampai lima hari, bisa menyebabkan beberapa tes hasilnya negatif tapi keliru atau salah.

Dikutip dari Global Times, Kamis (28/1), Li menekankan tes usap anus bisa meningkatkan akurasi di kelompok kunci. Namun demikian, metode ini tak semudah dan senyaman tes usap tenggorokan, yang diaplikasikan ke kelompok utama di pusat karantina.

Sementara itu, metode tes usap anus ini diperdebatkan di kalangan para ahli.

Wakil direktur Departemen Patogen Biologi Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu menyampaikan kepada Global Times, karena virus terbukti tertular melalui saluran pernapasan bagian atas daripada sistem pencernaan, tes yang paling efisien masih dilakukan melalui usap hidung dan tenggorokan.

"Ada kasus tes virus corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," jelas Yang.

Pada Jumat, pemerintah Beijing menyampaikan akan melakukan tes antibodi serum untuk semua pelancong luar negeri yang memasuki ibu kota China sejak 10 Desember dalam upaya menemukan rantai penularan infeksi klaster terbaru di distrik ibu kota Daxing.

Pakar kesehatan China mengatakan tes antibodi untuk pelancong yang masuk membuktikan wabah di distrik Daxing dimulai sebulan sebelum kasus pertama dilaporkan pada hari Minggu, dan pengujian asam nukleat tidak akan dapat menemukan pasien pertama.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
5 Tahun Pasca Covid-19, China Kembali Hadapi Ancaman Wabah Virus HMPV
5 Tahun Pasca Covid-19, China Kembali Hadapi Ancaman Wabah Virus HMPV

Wabah virus HMPV melanda China lima tahun setelah pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia
Ilmuwan Temukan 1.700 Spesies Baru Virus Purba Berusia 41.000 Tahun, Berpotensi Menginfeksi Manusia dan Menyebar ke Seluruh Dunia

Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Selengkapnya
Waspada Virus HMPV dari China, Begini Gejala Dirasakan
Waspada Virus HMPV dari China, Begini Gejala Dirasakan

China kini dikabarkan menghadapi wabah Human Metapneumovirus (HMPV), virus pernapasan yang juga menyerang beberapa negara Asia.

Baca Selengkapnya
Kasus Flu Membludak di Tiongkok, Akankah Pandemi Covid-19 Akan Terulang Kembali?
Kasus Flu Membludak di Tiongkok, Akankah Pandemi Covid-19 Akan Terulang Kembali?

Kasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.

Baca Selengkapnya
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum
Temuan 'Virus Zombie' Usia Ratusan Ribu Tahun di Balik Jernihnya Air Es Abadi Gletser Jadi Tren TikToker Buat Diminum

Bahaya minum air lelehan gletser yang kini tengah jadi tren di kalangan konten kreator luar negeri.

Baca Selengkapnya
Berbahaya Bawa HP ke Toilet, Ini Alasannya
Berbahaya Bawa HP ke Toilet, Ini Alasannya

Berikut adalah lima alasan mengapa kamu sebaiknya tidak membawa smartphone ke toilet, mulai dari risiko bakteri hingga virus yang bisa mengancam kesehatanmu.

Baca Selengkapnya
Jangan Keringkan Tangan Sembarangan Usai BAB, Penelitian Sebut Pengering Bisa Sebarkan Bakteri
Jangan Keringkan Tangan Sembarangan Usai BAB, Penelitian Sebut Pengering Bisa Sebarkan Bakteri

Penelitian ini dilaksanakan setelah para ahli menyelesaikan beberapa riset yang mengungkapkan adanya penyebaran bakteri.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?
Ilmuwan Hidupkan Lagi Virus 'Zombie' yang Terkubur di Es Selama 50.000 Tahun, Bisakah Tulari Manusia?

berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.

Baca Selengkapnya
Menkes Jamin Virus HMPV Mirip Flu Biasa dan Tidak Mematikan, Begini Cara Mencegahnya
Menkes Jamin Virus HMPV Mirip Flu Biasa dan Tidak Mematikan, Begini Cara Mencegahnya

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan virus HMPV bukanlah virus yang mematikan.

Baca Selengkapnya
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian
Menkes: HMPV Hampir Tidak Menyebabkan Kematian

Menurut Budi, masyarakat tak perlu khawatir karena virus tersebut berbeda dengan Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya