Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Gencarkan Penggunaan Bahasa Mandarin di Sekolah-Sekolah di Xinjiang

China Gencarkan Penggunaan Bahasa Mandarin di Sekolah-Sekolah di Xinjiang Kamp Muslim Uighur di Xinjiang. ©REUTERS/Ben Blanchard

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Xinjiang, China, kian gencar mengkampanyekan penggunaan bahasa Mandarin di sekolah-sekolah dan menyingkirkan Islam meski kecaman internasional terus berkumandang atas kebijakan Beijing di wilayah itu.

Sejumlah industri busana internasional mengatakan mereka akan segera menghentikan penggunaan bahan katun yang diproduksi dari Xinjiang karena prihatin dengan kabar terjadinya kerja paksa di sana. Mereka juga menyerukan boikot terhadap berbagai produk China dan selebritas asal Negeri Tirai Bambu.

Xinjiang Daily Kamis lalu melaporkan pemerintah daerah menggelar pertemuan antar pejabat daerah dengan tokoh senior pemerintah pusat.

Dalam kunjungannya, Wang Yang, anggota Komite Pengarah Politburo Partai Komunis China memerintahkan para pejabat Xinjiang "memaksimalkan" tata kelola pemerintahan untuk meraih stabilitas jangka panjang.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Minggu (28/3), Wang saat ini adalah kepala Konferensi Konsultan Politik Rakyat dan menjadi pejabat tertinggi keempat yang bertugas mengawasi kebijakan partai di Xinjiang serta kebijakan nasional untuk urusan etnis dan agama.

Wang meminta para pejabat Xinjiang untuk mengarahkan agar Islam lebih sesuai dengan nilai-nilai sosialis China.

Dalam konferensi daerah pekan ini, para kader partai diminta untuk tetap teguh menjalankan tugas meski tugas kontraterorisme sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kata Xinjiang Daily.

Laporan koran itu juga menyebut pimpinan partai di Xinjiang, Chen Quanguo memerintahkan diadakannya penelitian akademis tentang sejarah dan persatuan masyarakat China yang pluralis dan upaya untuk mendorong penggunaan bahasa Mandarin di sekolah-sekolah.

Pekan ini Uni Eropa sepakat menjatuhkan sanksi terhadap empat pejabat China atas pelanggaran hak asasi di Zinjiang. Ini adalah kali pertama UE menjatuhkan sanksi terhadap Beijing sejak menerapkan embargo senjata pada 1989 setelah peristiwa tragedi Tiananmen.

Chen memang tidak termasuk dalam sanksi UE namun dia sudah menjadi target Amerika Serikat. Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pemerintahan AS sebelumnya sudah benar dengan menyebut China melakukan "genosida" terhadap warga muslim Uighur di Xinjiang.

Tahun lalu upaya menggencarkan penggunaan bahasa Mandarin ketimbang bahasa Mongol di sekolah-sekolah memicu gelombang demo besar-besaran warga setempat yang khawatir bahasa asli mereka bisa punah lantaran masuknya warga mayoritas etnis Han dari China.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Negara-Negara Ini Kesusahan karena Digempur Barang Murah China
Negara-Negara Ini Kesusahan karena Digempur Barang Murah China

Dampak masuknya barang murah China membuat industri di sejumlah negara terancam kolaps.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Rancang Aturan TPP untuk Selamatkan Industri Pakaian Dalam Negeri
Kemenkeu Rancang Aturan TPP untuk Selamatkan Industri Pakaian Dalam Negeri

Langkah ini dilakukan untuk melindungi industri lokal dari lonjakan impor yang dapat mengancam daya saing produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk
Sri Mulyani Akui Serbuan Barang Impor Bikin Industri Tekstil di Indonesia Terpuruk

Sri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan

Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.

Baca Selengkapnya
RI Impor Alas Kaki Besar-besaran dari China Saat Pabrik Sepatu Bata Terguncang
RI Impor Alas Kaki Besar-besaran dari China Saat Pabrik Sepatu Bata Terguncang

Angka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.

Baca Selengkapnya
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil
Apindo Blak-Blakan Marak PHK di Industri Tekstil

Harga produk impor lebih murah dengan kualitas yang hampir setara, membuat produk lokal kalah saing di pasar dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Bikin Bangkrut Pabrik di Indonesia, Kain Gulungan Ilegal Asal China Senilai Rp90 Miliar Disita Pemerintah
Bikin Bangkrut Pabrik di Indonesia, Kain Gulungan Ilegal Asal China Senilai Rp90 Miliar Disita Pemerintah

Mendag Budi menyebut keseluruhan kain impor diduga ilegal tersebut berasal dari China.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024
Ini Dia 6 Pabrik Tekstil yang Bangkrut di Awal Tahun 2024

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Belum Mau Revisi Aturan Ini Meski Dituding Jadi Penyebab PHK Massal
Pemerintah Belum Mau Revisi Aturan Ini Meski Dituding Jadi Penyebab PHK Massal

Melalui aturan ini, ada beberapa barang kategori tekstil dan produk tekstil yang masuk Indonesia dengan mudah.

Baca Selengkapnya
Mendag Zulhas Tak akan Revisi Aturan yang Dituding Jadi Penyebab Maraknya Produk Impor di Indonesia
Mendag Zulhas Tak akan Revisi Aturan yang Dituding Jadi Penyebab Maraknya Produk Impor di Indonesia

Permendag tersebut pada 17 Mei 2024 menyebabkan impor TPT kembali naik pada bulan Mei 2024.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China
Menko Luhut: Bea Masuk Tekstil Bukan untuk Serang China

Luhut menegaskan bahwa China adalah salah satu mitra komprehensif strategis terpenting Indonesia dalam hal perdagangan dan investasi.

Baca Selengkapnya