China Habiskan Dana Rp270 Triliun untuk Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah China telah menghabiskan dana lebih dari 120 miliar yuan atau sekitar Rp270,9 triliun untuk program vaksinasi COVID-19.
Angka tersebut masih berada dalam batas kemampuan dana asuransi yang dialokasikan oleh negara, demikian Badan Pengamanan Perawatan Kesehatan Nasional China (NHSA), Kamis.
Lembaga tersebut mencatat sekitar 3,2 miliar dosis vaksin yang sampai saat ini telah disuntikkan kepada warga China daratan.
-
Mengapa vaksin kanker Rusia gratis? 'Ini bukan vaksin untuk orang-orang tertentu saja. Ketika teknologinya matang, biaya untuk negara diperkirakan sekitar 300 ribu rubel, tetapi pasien akan mendapatkannya tanpa biaya.'
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
China meluncurkan program vaksinasi gratis untuk masyarakat dalam upaya memerangi COVID-19 sejak Februari 2021.
Dilansir dari laman Antara, Kamis (7/4), hampir seluruh biaya pembelian dan penyuntikan vaksin ditanggung oleh dana asuransi negara dan anggaran belanja pemerintah setempat.
Pemerintah pusat China juga meminta pemerintah daerah untuk menurunkan biaya tes PCR hingga menjadi kurang dari 28 yuan (Rp63 ribu) sekali tes.
Jika satu kelompok tes yang terdiri dari 10 orang biayanya tidak boleh lebih dari 8 yuan (Rp18 ribu) per orang, demikian surat edaran bersama yang dikeluarkan oleh NHSA dan Satuan Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Dewan Negara yang tersebar di media-media setempat.
Setiap ada kasus baru, otoritas China mewajibkan tes PCR secara massal di satu kawasan permukiman.
Dalam tes massal tersebut biasanya satu botol reagen digunakan untuk lima hingga sepuluh orang. Tes massal tersebut digelar secara cuma-cuma.
Namun jika dilakukan tes mandiri di beberapa tempat yang tersebar di pusat-pusat keramaian dikenakan tarif mulai dari 35 yuan (Rp79 ribu) untuk satu kali tes.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mulai Januari 2024, vaksinasi Covid-19 tidak lagi gratis alias berbayar.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaRusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menemukan vaksin kanker yang akan bisa diakses secara gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaVaksin kanker akan mulai didistribusikan awal tahun 2025.
Baca Selengkapnya