China hadapi wabah warga gila kerja
Merdeka.com - Warga China terkenal sebagai pekerja keras dan ini dirasa nilai positif. Namun pemerintah China ternyata melansir sekitar 600 ribu orang meninggal setiap tahunnya sebab gila kerja atau guolaosi.
Situs news.com.au melaporkan, Senin (30/6), guolaosi merupakan kondisi dimana seseorang terlalu lelah bekerja. Kerja berlebihan ini bisa menyebabkan serangan jantung dan stres
Wabah ini pernah menimpa Jepang pada 1980-an. Meski demikian baru tahun ini pemerintah Negeri Matahari Terbit itu mengesahkan undang-undang demi melindungi pekerjanya dari beban berlebihan.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Apa penyebab kematian banyak orang di India? Kematian akibat gigitan ular adalah ancaman yang serius, terutama di negara tropis dengan populasi ular berbisa yang tinggi. Salah satunya adalah India, yang termasuk dalam daftar negara dengan angka kematian akibat gigitan ular tertinggi. Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Apa yang menyebabkan perempuan China meninggal? Laporan otopsi mengungkapkan bahwa penyebab kematiannya adalah 'gagal pernapasan akut akibat emboli paru setelah sedot lemak'.
-
Apa penyebab alami kematian manusia? Kematian karena penyebab alami sangat umum terjadi. Penyebab alami yang dimaksud dalam hal ini adalah segala sesuatu yang bukan merupakan kecelakaan atau hal lain yang dipengaruhi oleh suatu kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau pembunuhan.
-
Bagaimana perempuan China meninggal dunia? Meskipun staf klinik melakukan upaya darurat, Liu kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Nanning Kedua, di mana ia dinyatakan meninggal dunia pada sore harinya.
-
Kapan dua orang meninggal setiap detik? Angka kematian setiap detik ini menciptakan kesedihan dan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan.
Di China undang-undang itu bahkan belum dilontarkan. Semakin hari korban kerja terlalu keras ini semakin bertambah. Kasus terakhir menimpa seorang pegawai perbankan bernama Li Jianhua. Dia tak sadarkan diri di rumahnya dan tewas setelah pulang dari lembur.
Ada pula Jie Pan seorang akuntan di perusahaan internasional Pricewaterhouse Cooper. Dia meninggal setelah lembur selama empat hari.
Kasus ini juga mengingatkan pada peristiwa meninggalnya Mita Diran. Seorang penulis naskah iklan yang menghembuskan nafas terakhir setelah bekerja 30 jam tanpa henti. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria berusia 30 tahun meninggal karena gagal organ setelah 104 hari kerja berturut-turut dengan hanya satu hari istirahat.
Baca SelengkapnyaSeorang pekerja di China meninggal setelah 104 hari bekerja tanpa henti hanya libur satu hari.
Baca SelengkapnyaDemografis yang tidak seimbang memberikan tekanan besar bagi pemerintah untuk memberikan tunjangan.
Baca SelengkapnyaDari tahun 2000 hingga 2016, kematian akibat penyakit jantung meningkat sebesar 42 persen dan stroke sebesar 19 persen akibat jam kerja yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaZhu kini harus bersaing dengan semakin banyak orang China yang terjun ke industri transportasi online.
Baca SelengkapnyaPekerjaannya membuat fisik dan mentalnya menjadi terganggu.
Baca SelengkapnyaAda relasi kuat tingkat stres pekerja dengan kemajuan pesat teknologi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan China ini memiliki 7.000 karyawan dan mereka mendapatkan jatah cuti saat sedang sedih hingga patah hati.
Baca SelengkapnyaIsu penurunan jumlah penduduk (atau depopulasi) masih jadi momok bagi beberapa negara, salah satunya China. Enggan menikah jadi salah satu penyebabnya.
Baca SelengkapnyaNegara dengan penduduk terbanyak di dunia ini mengalami krisis lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaSetiap perusahaan pasti memiliki jam kerja tersendiri.
Baca SelengkapnyaRatusan petugas pemilu di Garut jatuh sakit akibat kelelahan saat bertugas.
Baca Selengkapnya