China izinkan kapal Filipina berlayar di wilayah Laut China Selatan
Merdeka.com - Kapal Filipina diizinkan untuk mengakses wilayah sengketa di Scarborough Shoal di Laut China Selatan. Ini pertama kalinya terjadi dengan kapal-kapal China tidak mengganggu kapal Filipina tersebut, dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana mengatakan, kapal patroli China menjaga terumbu karang tersebut, dan mengizinkan kapal Filipina untuk masuk dan menangkap ikan di wilayah tersebut.
"Mereka (China) masih ada di sana, namun mereka tidak mengganggu kita atau mencegah nelayan kita mengambil ikan di sana," ujar Lorenzana, seperti dikutip dari laman CNN, Senin (31/10).
-
Siapa yang mendukung kedaulatan laut Filipina? Meski visi kedaulatan kelautan mereka didukung oleh kebijakan seperti The National Security Policy dan National Security Strategy untuk menjamin 24/7 Maritime Domain Awareness, namun pada implementasinya sungguh cukup berbeda (Batongbacal, 2021).
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Bagaimana Filipina merdeka? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Apa yang ditemukan di Filipina? Dengan menggunakan data geologi, van de Lagemaat berhasil merekonstruksi pergerakan lempeng antara Jepang dan Selandia Baru. Dari sini, dia menemukan bahwa lempeng kuno yang pernah ada di sana berukuran sangat besar, sekitar seperempat ukuran Samudera Pasifik, sebelum akhirnya lenyap.
-
Bagaimana Indonesia-Malaysia selesaikan masalah perbatasan? Dan kedua Kepala Negara menyetujui untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, serta berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa masalah perbatasan kedua negara,' kata Ida.
Menurut dia, ini merupakan perkembangan besar setelah beberapa tahun terakhir perseteruan antara kedua negara tersebut memperebutkan Laut China Selatan. Tentu saja, ini merupakan sebuah pembuktian berhasilnya Presiden Rodrigo Duterte mendekati China.
"Ini merupakan perkembangan luar biasa dalam hubungan Filipina dengan China," ucapnya.
Lorenzana menyebutkan, sejak Duterte menjabat sebagai presiden, fokusnya memang mengembalikan Filipina supaya lebih 'Asia' lagi. Makanya dia membawa Filipina untuk lebih mendekati China dan menjauh dari Amerika Serikat.
Dua pekan lalu, Duterte berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Dalam perjalan dinasnya, mantan wali kota Davao itu menyebutkan, Filipina siap menjadi bagian dari China untuk membawa dunia ke arah yang lebih baik.
"Perkembangan ini menunjukkan China serius berkompromi dengan Filipina di Laut China Selatan," ujar Menhan tersebut.
Ketegangan antara Filipina dan China terjadi sudah cukup lama. China mengklaim hampir seluruh wilayah di Laut China Selatan, padahal wilayah tersebut merupakan milik beberapa negara di kawasan Asia Tenggara.
Filipina sempat mengadukan hal ini kepada Mahkamah Arbitrase Internasional. Mahkamah ini kemudian menjatuhkan putusan bersalah pada Negeri Panda tersebut.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaKapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaXi Jinping mengatakan dirinya siap mendukung kepemimpinan kuat Prabowo dan jajarannya.
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca Selengkapnya