China Kembangkan Teknologi 6G untuk Komunikasi Senjata Hipersonik
Merdeka.com - Para ilmuwan China menyampaikan mereka telah membuktikan bahwa senjata hipersonik bisa menggunakan teknologi 6G untuk komunikasi dan deteksi target, memecahkan beberapa masalah pemadaman yang terjadi pada lima kali kecepatan suara atau lebih cepat.
Terobosan ini memiliki implikasi pada efektivitas senjata dan sistem pertahanan dan dapat mengarah pada “peningkatan kritis dalam pertahanan luar angkasa China”, menurut tim yang dipimpin Profesor Yao Jianquan, salah satu ilmuwan laser ternama China.
Makalah mereka terkait eksperimen tersebut diterbitkan dalam Journal of National University of Defence Technology pada Selasa.
-
Apa saja hambatan komunikasi? • Kesibukan anggota keluarga yang berbeda-beda • Rasa segan terhadap orang tua • Kurangnya rasa percaya kepada keluarga • Terlalu asyik dengan gadget pribadi • Ikatan dalam keluarga yang renggang dan intensitas komunikasi yang kurang • Berkurangnya pekerjaan yang dilakukan di rumah • Perubahan sikap orang tua • Berubahnya kondisi atau susunan keluarga karena sesuatu • Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses komunikasi • Penguasaan teknik dan metode komunikasi yang tidak sesuai • Kondisi fisik yang menghambat terjadinya proses komunikasi • Kesalahpahaman dalam menafsirkan pesan • Jaringan yang tidak stabil, kebisingan dari lingkungan, miskomunikasi saat jaringan terputus • Gangguan luar biasa berkaitan dengan situasi, tempat, dan suasana pada saat komunikasi berlangsung
-
Bagaimana HP bisa rusak di luar angkasa? Di Bumi, ponsel tetap berada pada suhu yang aman karena pendinginan konduksi dan konveksi, yang dicapai melalui tekanan udara. Namun, di luar angkasa, tekanan udara jauh lebih sedikit, dan akibatnya, ponsel tidak memiliki mekanisme perlindungan diri yang utama.
-
Apa bahaya HP di luar angkasa? Kehadiran telepon seluler di stasiun luar angkasa juga dapat menimbulkan bahaya karena kerentanannya terhadap gangguan komunikasi radio. Dan yang lebih buruk lagi, hal itu akan menghancurkan misi dan dirinya sendiri.
-
Bagaimana teknologi mempengaruhi komunikasi? Sebagai contoh, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memungkinkan komunikasi menjadi lebih cepat, mudah, murah, dan luas.
-
Apa yang merusak Stasiun Luar Angkasa China? Stasiun Luar Angkasa milik China, Tiangong, sempat mengalami kerusakan setelah ia ditabrak oleh sampah luar angkasa.
-
Kenapa Stasiun Luar Angkasa China rusak? 'Modul inti Tianhe dari stasiun luar angkasa telah mengalami kehilangan sebagian pasokan daya akibat benturan dari sampah luar angkasa pada kabel daya di sayap panel surya,' ujar wakil direktur CMSA, Lin Xiqiang.
Tim peneliti di Tianjin mengatakan telah mencapai "penetrasi penuh" dari perisai plasma pemblokir sinyal di sekitar senjata hipersonik dengan gelombang elektromagnetik.
Senjata hipersonik mengalami kesulitan menjaga komunikasi dengan dunia luar karena panas, gas terionisasi muncul di permukaannya dan menghalangi gelombang elektromagnetik. Masalahnya – yang dikenal sebagai “black barrier” – juga menyangkut aplikasi pertahanan karena radar berbasis darat tidak dapat mengidentifikasi dan mengunci target hipersonik di belakang tempat penampungan plasma.
Yao dan rekan-rekannya dari jurusan instrumen presisi dan teknik optoelektronika di Universitas Tianjin mengembangkan perangkat laser yang dapat menghasilkan pancaran gelombang elektromagnetik terus menerus dalam pita terahertz, rentang frekuensi antara gelombang mikro dan inframerah yang juga digunakan untuk teknologi komunikasi 6G generasi berikutnya.
Hasil percobaan di lapangan menunjukkan gelombang terahertz ini dapat dengan mudah masuk dan keluar dari plasma yang dihasilkan senjata hipersonik dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara atau bahkan lebih cepat "seolah-olah black barrier tidak ada", jelas para ilmuwan dalam makalah tersebut, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (28/1).
Radiasi Terahertz dapat menembus material. Pemindai seluruh tubuh yang menggunakan teknologi ini digunakan di beberapa bandara untuk mendeteksi barang-barang yang tersembunyi di bawah lapisan kain atau pakaian.
Industri komunikasi percaya bahwa smartphone 6G tidak hanya akan mengalirkan data dengan kecepatan ratusan kali lebih cepat daripada saat ini, tetapi juga dapat memantau tanda-tanda kehidupan vital – seperti gestur, napas, dan kadar glukosa – karena sensitivitasnya terhadap gelombang terahertz.
Teknologi ini telah dipelajari secara intensif untuk pemanfaatannya di dunia militer, seperti radar untuk deteksi pesawat siluman atau komunikasi berkecepatan tinggi di luar angkasa. Tetapi menggunakan 6G pada senjata hipersonik lebih menantang.
Beberapa penelitian sebelumnya menemukan sinyal terahertz dalam rentang frekuensi yang lebih rendah yang biasanya digunakan untuk komunikasi dapat memburuk saat melewati plasma.
Gelombang frekuensi yang lebih tinggi menembus penghalang lebih efisien tetapi tidak dapat melakukan perjalanan jauh di atmosfer.
Senjata hipersonik yang bergerak dengan kecepatan Mach 5 di atmosfer dapat mencapai jarak komunikasi efektif hingga 60 kilometer dengan transceiver 5-watt pada frekuensi tinggi 2 THz, menurut para peneliti dari Universitas Politeknik Northwestern dan Lembaga Teknologi Pengendali Ruang Angkasa Shanghai.
Perangkat terahertz yang dibuat tim Yao bekerja pada frekuensi 2.5 Thz yang sedikit lebih tinggi. Mereka tidak memperkirakan jangkauan teknologi mereka di lingkungan terbuka.
Percobaan menunjukkan gelombang terahertz memiliki potensi yang signifikan dalam aplikasi militer, menurut seorang ilmuwan komunikasi dari Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing, yang meminta tak disebutkan namanya karena sensitifnya isu ini.
Tetapi jika gelombang frekuensi tinggi akan digunakan pada radar untuk pertahanan rudal, radar tersebut harus sangat kuat dan antenanya sangat besar untuk mencapai jangkauan yang lebih jauh, kata peneliti tersebut.
China meluncurkan satelit 6G pertama di dunia dengan teknologi terahertz pada 2020 untuk melakukan eksperimen komunikasi berkecepatan tinggi di luar angkasa.
Di lapangan, para ilmuwan China telah melakukan eksperimen transmisi data 6G dan mencapai kecepatan beberapa ratus gigabyte per detik.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China kini tengah mengembangkan senjata eksperimental yang bisa menggabungkan beberapa gelombang mikro menjadi sinar energi yang sangat kuat
Baca SelengkapnyaAlat ini diklaim dapat membuat musuh di medan perang "tidak punya tempat untuk sembunyi".
Baca SelengkapnyaPengembangan di sektor teknologi China makin agresif. Termasuk teknologi 6G berbasis satelit.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan dari analisis dan simulasi yang pernah dilakukan oleh China.
Baca SelengkapnyaPrototipe yang akan dibuat berbentuk chip semikonduktor dengan menggunakan wafer silikon.
Baca SelengkapnyaChina secara tidak langsung memperingatkan Elon Musk agar satelit Starlink jangan pernah macam-macam di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan lengkap NASA soal astronot boleh atau tidak membawa HP.
Baca SelengkapnyaRoket China yang membawa satelit orbit rendah tiba-tiba meledak. Melepaskan puing-puing yang dipantau AS.
Baca SelengkapnyaEksperimen ini tak mungkin dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional karena memiliki aturan ketat.
Baca SelengkapnyaRadar LARID China mendeteksi gelembung plasma di atas Piramida Mesir dan Pulau Midway, menunjukkan kemampuan memantau fenomena ionosfer secara real-time.
Baca SelengkapnyaPemerintah China mengesahkan aturan pembatasan bahan mentah pembuatan chip ke AS dan Eropa. Perang teknologi semakin memanas.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca Selengkapnya