China larang adegan homoseksual di Internet

Merdeka.com - China mengeluarkan larangan terhadap segala unggahan berkaitan dengan homoseksual yang beredar secara daring. Larangan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melakukan pembersihan terhadap konten vulgar dan tidak patriotik di negara tersebut.

Dalam 84 kategori peraturan teranyar yang dirilis, homoseksual termasuk sebagai perilaku seksual menyimpang bersamaan dengan kekerasan seksual dan hubungan seksual sedarah (incest). China dengan keras melarang hal tersebut.

Jika peraturan resmi berlaku, dipastikan penduduk China tidak bisa lagi melihat video yang berisi adegan ciuman panjang, hubungan seks di luar nikah, penghinaan terhadap pahlawan revolusioner, gaya hidup mewah, pergaulan bebas, imperialisme China, serta penggambaran ketegangan etnis.

Dilansir dari laman Shanghaiist, Senin (3/7), panduan yang dikeluarkan oleh Asosiasi China Netcasting Services ini memang secara teknis tidak terikat hukum. Namun asosiasi itu membawahi sebagian besar penerbit konten daring di China termasuk media pemerintah Xinhua.

Nantinya, segala konten audiovisual yang asli akan ditinjau sebelum disiarkan atau diunggah. Para peninjau akan mempertimbangkan nilai sosial dan apakah konten tersebut akan menyakiti perasaan penduduk China atau tidak.

Meski demikian, beberapa orang meyakini pedoman ini tidak akan berpengaruh dan memberikan banyak perubahan sebab tidak ada sanksi keras diterapkan. Namun tetap saja peraturan ini merupakan pukulan bagi para anggota komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di China.

Selain itu, peraturan ini juga mengundang berbagai reaksi dari netizen sebab dikeluarkannya bertepatan dengan pengesahan pernikahan sesama jenis di Jerman.

"Di Taiwan, pernikahan sesama jenis dilegalkan. Di Jerman, pernikahan gay disahkan. Di China homoseksual malah dinilai sebagai perilaku abnormal," tulis salah satu netizen.