China Luncurkan Kereta Mengambang di Udara Tanpa Listrik, Ini Rahasianya
Merdeka.com - China meluncurkan jalur maglev gantung pertama di dunia yang dibangun dengan magnet permanen yang dapat membuat "kereta langit" bertahan mengambang di udara tanpa bantuan tenaga listrik.
Rel Merah eksperimental sepanjang 800 meter di daerah Xingguo, Provinsi Jiangxi, China selatan, menggunakan magnet kuat yang kaya akan unsur logam rare earth, untuk menghasilkan gaya tolak konstan yang cukup kuat untuk mengangkat kereta dengan 88 penumpang di udara. Demikian menurut stasiun televisi pemerintah China Central Television.
Dikutip dari South China Morning Post, Rabu (10/8), tidak seperti kebanyakan jalur maglev yang ada, rel gantung beroperasi sekitar 10 meter di atas tanah. Tidak ada kontak fisik dengan rel saat kereta bergerak di bawah rel dengan kecepatan 80 kilometer per jam.
-
Bagaimana rel kereta di stasiun ini? Jalurnya yang berkelok-kelok menambah kesan dramatis, terutama saat kereta api melintas di antara Gunung Kaledong dan Gunung Mandalawangi.
-
Apa yang terjadi pada rel kereta? 'Mohon maaf atas keterlambatan perjalanan Commuter Line Rangkasbitung pada Sabtu (6/7) sore ini imbas jalur KA yang terendam banjir di KM 17+2/5 antara Stasiun Kebayoran - Stasiun Pondok Ranji,' seperti dilihat di instagram story akun resmi instagram @commuterline Sabtu (6/7).
-
Dimana lokasi stasiun kereta terdalam di dunia? Dibangun di kedalaman 80 meter di bawah tanah, menjadikan Yitzhak Navon di Jerusalem sebagai stasiun untuk penumpang kereta berat terdalam di dunia.
-
Berapa kecepatan Stasiun Luar Angkasa? Mengutip Kennedy Space Center dan Medium, Jumat (3/11), stasiun luar angkasa memiliki bobot mencapai 420.000 kilogram. Dengan bobot seberat ini, ISS mampu mengitari Bumi dengan kecepatan super, yaitu sekitar 28.000 km/jam.
-
Bagaimana Autonomous Trem berjalan? Hari kedua uji coba yaitu Sabtu (8/11) dilakukan aman dan lancar dengan kecepatan 5-7 km/jam.'Uji coba Autonomous Trem akan dilakukan dengan kecepatan yang terus meningkat sesuai kecepatan operasionalnya nanti selama November ini,' kata Krisbiyantoro.
-
Bagaimana cara Stasiun Tegalluar terhubung ke rel? Selain menjadi depo, tempat ini juga menjadi satu dengan Stasiun Tegalluar yang tersambung dengan rel sepanjang 142,3 km dari Bandung hingga Jakarta.
Sebuah lengan dari kereta mengelilingi rel dan magnet permanen di kedua lengan dan rel saling bertolak sehingga dapat menahan kereta.
Dengan kondisi mengambang bebas dan tidak adanya gesekan, hanya sedikit listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan kereta, kata para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi Jiangxi.
Teknologi maglev yang baru ini menghasilkan sedikit radiasi elektromagnetik. Serta biaya konstruksinya sekitar sepersepuluh dari membangun kereta bawah tanah, kata mereka.
Otoritas transportasi setempat mengatakan setelah beberapa uji coba, jalur akan meningkat menjadi 7,5 kilometer (4,7 mil), dan kecepatan operasional puncaknya akan mencapai 120 kilometer per jam.
Banyak kota di China sedang membangun atau merencanakan jalur maglev. Beberapa kereta bisa melaju dengan kecepatan 600 kilometer per jam.
Tetapi sebagian besar proyek ini mengoperasikan transportasi dengan listrik, yang berarti tidak hanya meningkatkan konsumsi energi, tetapi juga menghasilkan medan elektromagnetik yang kuat yang dapat mempengaruhi lingkungan dan kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitarnya.
Magnet normal dengan kutub yang berlawanan dapat saling tolak, tetapi daya magnetnya berkurang seiring waktu. Menambahkan elemen rare earth ke magnet secara signifikan meningkatkan umurnya. Neodymium, misalnya, dapat mengurangi hilangnya daya magnet hingga kurang dari lima persen dalam satu abad. Oleh karena itu, magnet dengan unsur rare earth dikenal sebagai magnet permanen.
Berdasarakan perkiraan pakar industri, dengan dominasi China dalam pasokan rare earth, China dapat menguasai lebih dari 80 persen kapasitas produksi magnet permanen di dunia.
China telah lama merencanakan untuk membangun jalur maglev menggunakan magnet permanen dan telah mendukung beberapa proyek penelitian dengan pendanaan berkelanjutan sejak tahun 2001, menurut laporan yang diterbitkan di koran militer PLA Daily bulan lalu.
Teknologi maglev yang memiliki banyak tantangan, seperti menjaga stabilitas kereta api dalam keadaan mengambang tanpa daya listrik.
Namun, para peneliti China telah membuat terobosan dalam beberapa tahun terakhir, di mana kontrol kereta dan keselamatan operasional menggunakan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI).
Long Zhiqiang, profesor Universitas Pertahanan Nasional di Changsha yang terlibat dalam proyek Jalur Merah, mengatakan kepada surat kabar militer bahwa kereta maglev magnet permanen lebih unggul daripada kereta bawah tanah dalam hal kecepatan dan kenyamanan.
Kecepatan maksimum sebagian besar jalur bawah tanah domestik umumnya dibatasi pada 80 kilometer per jam tetapi kereta maglev magnet permanen, yang digerakkan sepenuhnya oleh AI, dapat mencapai kecepatan 50 persen lebih cepat.
Ini berarti bahkan di pusat kota yang sibuk, kereta dapat tetap beroperasi dengan cepat, "menghindari kemacetan lalu lintas sambil menikmati pemandangan kota dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja," kata Long.
Long turut menambahkan, kereta akan lebih tenang, bahkan pada kecepatan tinggi, mengingat tidak adanya polusi magnetik dan listrik statis.
Menurut Long sulit bagi kereta untuk gagal atau rusak selama operasi jangka panjang karena medan magnet permanen dapat menyerap sebagian besar guncangan.
“Kereta maglev magnet permanen menawarkan transportasi yang dipersonalisasi dan cerdas, yang dapat melengkapi kereta bawah tanah dan kereta ringan,” kata Long seperti dikutip PLA Daily.
“Di masa depan, ini juga akan membantu menciptakan mesin baru untuk industri peralatan kelas atas dan memberi China keuntungan baru dalam memimpin dunia dalam angkutan kereta.”
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China berhasil menguji sistem Maglev Hyperloop dengan target kecepatan 1.000 km/jam, mendekati masa depan transportasi ultra-cepat yang semakin nyata.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau grade of automation (GoA) Level 3.
Baca SelengkapnyaKereta tanpa rel di Ibu Kota Nusantara akan diimpor dari China.
Baca SelengkapnyaDemi memperkuat kemajuan teknologi di Ibu Kota Negara (IKN), Pemerintah Pusat menghadirkan transportasi umum yaitu kereta tanpa rel.
Baca SelengkapnyaPengembangan di sektor teknologi China makin agresif. Termasuk teknologi 6G berbasis satelit.
Baca SelengkapnyaKereta LRT Jabodebek aman melaju di tengah cuaca buruk sekalipun.
Baca SelengkapnyaAlbert Einstein pernah berpendapat bagaimana cara membuat roket dengan kecepatan 18.000 Mil Per Jam. Namun pendapatnya itu dibantah ilmuwan China.
Baca SelengkapnyaUji coba LRT Jabodebek lintas Bekasi dengan rute Stasiun Dukuh Atas (Jakarta) - Stasiun Jatimulya (Bekasi).
Baca SelengkapnyaPak Bhabin menunjukkan kereta listrik 'jomblo' yang sedang diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaTelah diputuskan pula bahwa Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional Trem Otonom ini.
Baca SelengkapnyaDua belas warga sekitar sempat mencoba membantu mendorong forklif namun usaha mereka gagal.
Baca Selengkapnya