China Perlu 2,2 Miliar Dosis Vaksin untuk Capai “Herd Immunity”
Merdeka.com - Setelah mencapai tonggak sejarah menyuntikkan 1 miliar dosis vaksin Covid-19 kepada warganya, China memperbarui perkiraannya untuk mencapai kekebalan kawanan atau herd immunity. Ahli epidemiologi ternama China, Shao Yiming menyampaikan, 80 sampai 85 persen populasi perlu divaksinasi penuh untuk mencapai kekebalan kawanan atau lebih dari 2,2 miliar dosis vaksin.
Perkiraan itu melompat jauh dari 70 persen populasi – tingkat vaksinasi yang sebelumnya diperlukan untuk mencapai kekebalan kawanan menurut Komisi Kesehatan Nasional China (NHC).
Shao Yiming adalah ahli epidemiologi di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit China dan menjadi bagian tim tanggap vaksin Covid-19.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana cara pemberian vaksin cacar monyet? Vaksin ini diberikan dalam dua dosis dengan interval empat minggu,' ujar Maxi.
Dia menyampaikan kepada televisi pemerintah CCTV, perkiraan yang lebih tinggi ini berdasarkan kemampuan penularan virus dan tingkat perlindungan vaksin.
Kekebalan kawanan tercapai ketika cukup banyak orang telah divaksinasi sehingga penularan lokal terbatas. Perkiraan tersebut sebagian didasarkan pada jumlah reproduksi virus – perhitungan berapa banyak orang, rata-rata, satu orang yang terinfeksi dapat menularkannya.
Shao mengatakan angka reproduksi virus corona telah ditetapkan pada 3, yang berarti 66 persen dari populasi perlu divaksinasi, menurut formula tersebut. Namun dia mengatakan itu tidak akan cukup mengingat vaksin yang digunakan di China tidak 100 persen efektif.
“Karena vaksin kita tidak 100 persen protektif, kami perlu meningkatkan 66 persen populasi itu menjadi 80 hingga 85 persen,” jelas Shao kepada CCTV, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (22/6).
“Mengingat populasi negara kita 1,4 miliar, lebih dari 1 miliar orang perlu diinokulasi untuk membangun kekebalan kawanan.”
Sebagian besar vaksin yang diberikan di China memerlukan dua dosis, sehingga totalnya mencapai 2,2 miliar dosis. Namun, vaksin sekali pakai yang dikembangkan CanSino Biologics juga digunakan, juga vaksin tiga dosis oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Shao mengatakan China memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan lebih banyak dosis.
“Kita akan mampu memproduksi 5 miliar dosis vaksin pada akhir tahun. Jadi jika kita hitung dua dosis per orang, 5 miliar adalah jumlah dosis vaksin yang cukup,” kata Shao.
“Kita memiliki kapasitas dan sumber daya untuk membangun pelindung kekebalan kawanan di tingkat nasional.”
Tetapi tingkat vaksinasi bukanlah satu-satunya faktor dalam mencapai kekebalan kelompok. Para ilmuwan khawatir apakah vaksin akan sama efektifnya dengan varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India. Virus ini disebut lebi menular daripada varian lain.
Menurut Yang Zhanqiu, ahli virus dari Universitas Wuhan, varian Delta hanya memiliki satu atau dua mutasi yang “tidak akan memengaruhi perlindungan yang diberikan oleh vaksin saat ini”.
Pada Minggu, Yang Zhanqiu mengatakan kepada Global Times, varian Delta menyebar dengan cepat, seperti yang terlihat pada gelombang kedua pandemi di India, tetapi masa inkubasinya lebih pendek, yang dapat membuatnya lebih mudah untuk dikendalikan.
Vaksinasi cepat dan luas adalah cara terbaik untuk menangani varian tersebut, katanya. Yang juga mengatakan 1 miliar orang di China perlu divaksinasi sepenuhnya – atau 2 miliar dosis – untuk mencapai kekebalan kawanan. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menciptakan bisnis pakan hewan peliharaan juga meningkat.
Baca SelengkapnyaTarget ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca SelengkapnyaAdapun beberapa atlet terkenal telah dinyatakan positif COVID-19 di Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca Selengkapnya