China Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim
Merdeka.com - Petugas Bea Cukai di Provinsi Zhejiang, China, menyita ribuan peta yang akan diekspor karena peta-peta itu tidak menggambarkan wilayah teritorial China di daerah Laut China Selatan.
Bea Cukai di Kota Ningbo mengatakan dua paket "peta bermasalah", jumlah seluruhnya ada 23.500 peta, menghilangkan sembilan garis putus-putus yang diklaim China di Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Wilayah itu membentang sejauh 2.000 kilometer dari daratan China.
Laman South China Morning Post melaporkan, Senin (15/8), peta-peta itu juga tidak memuat rangkaian pulau yang diklaim oleh Negeri Tirai Bambu seperti Spratly.
-
Apa yang ditemukan di Laut China Selatan? Dua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644. Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Apa yang ditemukan di China tenggara? Sebuah fosil jejak kaki dinosaurus yang ditemukan di China tenggara menunjukkan sekelompok dinosaurus pemangsa mirip burung mungkin telah berevolusi menjadi lebih besar dari yang sebelumnya diperkirakan.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Apa yang satelit tunjukkan di China? Data satelit menunjukan ada peristiwa aneh di daerah-daerah di China.
-
Kenapa Laut Cina Selatan menjadi sorotan dunia? Teritorial LCS merupakan kawasan perairan yang menjadi sorotan tidak hanya di level Asia, namun juga dunia khususnya negara-negara Barat yang memiliki kepentingan ekonomi dan keamanan.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Bertahun-tahun Beijing berupaya melenyapkan peta bermasalah yang dianggap "membahayakan kedaulatan, persatuan nasional, integritas wilayah, keamanan dan kepentingan nasional."
Kementerian Sumber Daya yang mengurusi peta negara mengatakan, kebanyakan masalah peta-peta itu menghilangkan wilayah sengketa dan sembilan garis putus-putus yang diklaim China di Laut China Selatan.
Wilayah perairan sembilan garis putus-putus itu sudah diputuskan melanggar hukum internasional oleh Pengadilan Arbitrasi di The Haguw pada 2016. Namun Beijing menolak mengakui keputusan itu.
China masih berkeras akan wilayah teritorial yang diklaimnya, termasuk oleh sejumlah perusahaan swasta yang berkantor di luar China daratan.
Bea Cukai Ningbo mengatakan peta-peta yang akan diekspor itu tidak melalui proses pemeriksaan sebelumnya. Menurut aturan dari Kementerian Sumber Daya, setiap peta itu harus melalui proses pemeriksaan. Peta-peta yang akan dipublikasikan atau diperlihatkan di luar China daratan juga seluruhnya harus diperiksa.
Bea Cukai Chongqing di sebelah barat daya China juga belum lama ini menyita peta dunia yang "melanggar prinsip China".
Peta adalah masalah yang cukup sensitif di China karena benda itu bisa mengungkap informasi yang mengancam keamanan nasional. Pemetaan dan survei menggunakan GPS dianggap ilegal jika tanpa izin. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.
Baca SelengkapnyaVietnam melarang pemutaran film Barbie, live action film kartun yang terinspirasi dari boneka plastik terkenal.
Baca SelengkapnyaPeristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).
Baca SelengkapnyaGeger peta digital Israel dihapus dari Baidu dan Alibaba.
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaBenarkah nama Palestina dihapus dari Google Maps? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSebagian dari Tembok Besar China mengalami kerusakan serius akibat tindakan pekerja konstruksi di Provinsi Shanxi tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.
Baca SelengkapnyaChina benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.
Baca SelengkapnyaData satelit menunjukan ada peristiwa aneh di daerah-daerah di China.
Baca Selengkapnya