Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim

China Sita Ribuan Peta Tanpa Wilayah Laut China Selatan yang Diklaim china sita peta bermasalah. ©Weibo

Merdeka.com - Petugas Bea Cukai di Provinsi Zhejiang, China, menyita ribuan peta yang akan diekspor karena peta-peta itu tidak menggambarkan wilayah teritorial China di daerah Laut China Selatan.

Bea Cukai di Kota Ningbo mengatakan dua paket "peta bermasalah", jumlah seluruhnya ada 23.500 peta, menghilangkan sembilan garis putus-putus yang diklaim China di Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Wilayah itu membentang sejauh 2.000 kilometer dari daratan China.

Laman South China Morning Post melaporkan, Senin (15/8), peta-peta itu juga tidak memuat rangkaian pulau yang diklaim oleh Negeri Tirai Bambu seperti Spratly.

Bertahun-tahun Beijing berupaya melenyapkan peta bermasalah yang dianggap "membahayakan kedaulatan, persatuan nasional, integritas wilayah, keamanan dan kepentingan nasional."

Kementerian Sumber Daya yang mengurusi peta negara mengatakan, kebanyakan masalah peta-peta itu menghilangkan wilayah sengketa dan sembilan garis putus-putus yang diklaim China di Laut China Selatan.

Wilayah perairan sembilan garis putus-putus itu sudah diputuskan melanggar hukum internasional oleh Pengadilan Arbitrasi di The Haguw pada 2016. Namun Beijing menolak mengakui keputusan itu.

China masih berkeras akan wilayah teritorial yang diklaimnya, termasuk oleh sejumlah perusahaan swasta yang berkantor di luar China daratan.

Bea Cukai Ningbo mengatakan peta-peta yang akan diekspor itu tidak melalui proses pemeriksaan sebelumnya. Menurut aturan dari Kementerian Sumber Daya, setiap peta itu harus melalui proses pemeriksaan. Peta-peta yang akan dipublikasikan atau diperlihatkan di luar China daratan juga seluruhnya harus diperiksa.

Bea Cukai Chongqing di sebelah barat daya China juga belum lama ini menyita peta dunia yang "melanggar prinsip China".

Peta adalah masalah yang cukup sensitif di China karena benda itu bisa mengungkap informasi yang mengancam keamanan nasional. Pemetaan dan survei menggunakan GPS dianggap ilegal jika tanpa izin. (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main
Vietnam Selidiki Panitia Konser Blackpink, Ternyata Alasannya Tidak Main-Main

Vietnam menggelar penyelidikan terhadap panitia tur konser Blackpink di negara itu setelah ada kritikan dari fans.

Baca Selengkapnya
Vietnam Larang Film Barbie, Alasannya Ternyata Menyangkut Kedaulatan Negara
Vietnam Larang Film Barbie, Alasannya Ternyata Menyangkut Kedaulatan Negara

Vietnam melarang pemutaran film Barbie, live action film kartun yang terinspirasi dari boneka plastik terkenal.

Baca Selengkapnya
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur
Kapal Coast Guard China Ganggu Kerja Pertamina di Laut Natuna, Langsung Kabur Usai Dipukul Mundur

Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).

Baca Selengkapnya
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan
Kasal soal Kerja Sama Maritim dengan China: Kita Jaga Stabilitas Keamanan dan Perdamaian di Kawasan

Kasal menilai Presiden Prabowo berupaya mencegah segala bentuk pertikaian di kawasan, dengan tetap menjunjung tinggi Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS).

Baca Selengkapnya
China Hapus Peta Israel dari Alibaba & Baidu, Ada Rumor Karena Tak Suka dengan Yahudi
China Hapus Peta Israel dari Alibaba & Baidu, Ada Rumor Karena Tak Suka dengan Yahudi

Geger peta digital Israel dihapus dari Baidu dan Alibaba.

Baca Selengkapnya
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan
FOTO: Panas! Ini Momen Kapal China Serang dan Blokade Kapal Filipina di Laut China Selatan

Konflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.

Baca Selengkapnya
Nama Palestina Dihapus dari Google Maps? Simak Faktanya
Nama Palestina Dihapus dari Google Maps? Simak Faktanya

Benarkah nama Palestina dihapus dari Google Maps? Simak penelusurannya

Baca Selengkapnya
Pekerja Konstruksi Jebol Tembok Besar China Demi Jalan Pintas
Pekerja Konstruksi Jebol Tembok Besar China Demi Jalan Pintas

Sebagian dari Tembok Besar China mengalami kerusakan serius akibat tindakan pekerja konstruksi di Provinsi Shanxi tengah.

Baca Selengkapnya
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu
Kerja Sama Maritim Prabowo dengan China Dinilai Bahayakan Isu Natuna di Laut China Selatan, Ini Jawaban Kemlu

Sejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
KKP Klaim Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Berhasil Ekspor 18 Ton Ikan ke China
KKP Klaim Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur Berhasil Ekspor 18 Ton Ikan ke China

Di sisi lain, Adnillah bilang saat ini masih banyak kapal yang belum bisa menghasilkan ikan lebih banyak, lantaran buruknya cuaca di Laut Arafura.

Baca Selengkapnya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya
Satelit Ungkap China Nekat Bangun Pangkalan Udara di Pulau Sengketa Laut China Selatan, Ini Buktinya

China benar-benar nekat membangun pangkalan udara di sana.

Baca Selengkapnya
Satelit Tunjukan Ada Bencana Mengerikan di China, Ini Penyebabnya
Satelit Tunjukan Ada Bencana Mengerikan di China, Ini Penyebabnya

Data satelit menunjukan ada peristiwa aneh di daerah-daerah di China.

Baca Selengkapnya