China Tes Massal Satu Kota di Xinjiang Setelah Ditemukan Kasus Covid-19
Merdeka.com - China sekali lagi melakukan tes massal virus corona untuk seluruh penduduk kota di tengah wabah regional di Provinsi Xinjiang.
Sekitar 4,7 juta orang di Kashgar dites, dan sejauh ini ditemukan 138 kasus tanpa gejala.
China sukses menurunkan angka infeksi, tapi masih berlanjut wabah skala kecil. Xinjiang adalah rumah bagi minoritas Muslim Uighur yang para kelompok HAM mengatakan mereka dipersekusi pemerintah.
-
Apa itu penyakit misterius di China? Dalam beberapa hari terakhir, China dihantui lonjakan penyakit pernapasan misterius di kalangan anak-anak di sepanjang wilayah utara, menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa yang ditemukan di China? Peneliti di China menemukan pecahan fosil dinosaurus yang tidak dikenal, yang kemudian diketahui merupakan spesies baru.
Dikutip dari BBC, Senin (26/10), sekolah-sekolah di Kashgar telah ditutup dan penduduk tak diizinkan meninggalkan kota itu kecuali hasil tes mereka negatif.
Kasus pertama dalam wabah Kashgar ialah seorang perempuan tanpa gejala yang bekerja di pabrik konveksi di wilayah Shufu, pinggiran kota.
Kasus perempuan ini adalah kasus infeksi lokal pertama yang terdeteksi di China daratan selama 10 hari.
Tes massal yang dimulai pada Sabtu, menemukan 137 kasus tanpa gejala lainnya.
Kasus tanpa gejala tidak dihitung dalam penghitungan resmi China dari 85.810 infeksi yang dikonfirmasi. Korban tewas di negara itu mencapai 4.634 orang.
Lebih dari 2,8 juta tes telah dilaksanakan di Kashgar sampai Minggu sore dan sisanya akan dirampungkan dalam dua hari, menurut pejabat pemerintah kota.
Pada awal Oktober, kota Qingdao melakukan tes Covid-19 untuk seluruh penduduknya yang berjumlah 9 juta orang.
Pada Mei, China mengetes 11 juta penduduk Wuhan, kota di mana virus corona pertama kali diidentifikasi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaChikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor yang belum diketahui pemicunya itu mengubur puluhan rumah.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut telah menewaskan sedikitnya 127 orang, melukai ratusan orang.
Baca SelengkapnyaKemenkes memprediksi jumlah kasus cacar monyet di Indonesia bisa mencapai 3.600 kasus dalam satu tahun.
Baca Selengkapnya