China Tolak Beri Data Mentah Kasus Awal Covid-19 ke Tim WHO
Merdeka.com - Salah satu anggota tim penyelidik dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan China menolak memberikan data mentah kasus Covid-19 kepada timnya yang sedang dalam upaya mencari asal-usul virus corona dan memahami bagaimana pandemi ini bermula.
Tim WHO meminta data mentah dari 174 kasus pertama Covid-19 yang diidentifikasi muncul di awal pandemi di Kota Wuhan pada Desember 2019. Namun menurut Dominic Dwyer, ahli penyakit menular dari Australia yang merupakan anggota Tim WHO, timnya hanya diberikan ringkasan data.
Data mentah itu, kata dia, adalah berupa "urutan kejadian" dan biasanya anonim tapi memuat rincian seperti apa yang ditanyakan kepada pasien, bagaimana respons mereka dan bagaimana tim medis menganalisisnya.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan Pertempuran Wuhan dimulai? Pertempuran Wuhan yang dikenal oleh orang Tiongkok sebagai Pertahanan Wuhan dan oleh orang Jepang sebagai Perebutan Wuhan, adalah sebuah pertempuran berskala besar dalam Perang Tiongkok-Jepang Kedua. Pertempuran ini berlangsung pada 11 Juni 1938, mencakup serangkaian operasi militer yang terjadi antara pasukan Kekaisaran Jepang dan pasukan Republik Tiongkok di wilayah Wuhan, yang merupakan pusat politik, militer, dan ekonomi yang penting bagi Tiongkok pada masa itu.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
"Itu adalah standar bagian penyelidikan suatu wabah," kata dia kepada kantor berita Reuters melalui panggilan video dari Sydney, seperti dilansir laman Al Arabiya, Minggu (14/2).
Menurut Dwyer, memperoleh data mentah itu sangat penting karena hanya separuh dari 174 kasus yang terjadi di pasar Huanan, tempat awal virus corona terdeteksi dan kini sudah ditutup.
"Itulah mengapa kami ingin mendapatkan data itu," kata dia. "Mengapa mereka tidak memberikannya saya tidak mau berkomentar. Apakah karena alasan politis, waktu atau ada kesulitan. Tapi jika ada alasan mengapa data itu tidak diberikan saya tidak tahu. Orang hanya bisa berspekulasi."
Beijing vs Washington
Meski China otoritas China sudah memberikan banyak bahan penyelidikan, kata Dwyer, data mentah itu dibutuhkan dan akan disebutkan dalam laporan final timnya.
"Tim WHO tentu sudah merasa mereka memberikan data yang lebih banyak dari yang diterima tahun lalu. Jadi itu sendiri sebuah langkah maju."
WHO mengatakan ringkasan dari temuan tim penyelidik akan dirilis pekan ini.
Penyelidikan tim WHO sebelumnya terhambat oleh akses dan perseteruan antara Beijing dan Washington yang menuding China menyembunyikan informasi soal awal pandemi.
Tim WHO yang tiba di China Januari lalu menyelidiki awal mula pandemi Covid-19 selama empat pekan dan mereka dibatasi untuk melakukan kunjungan serta dilarang berkontak dengan anggota masyarakat karena alasan kesehatan. Dua pekan pertama tim WHO menjalani karantina di hotel.
The Wall Street Journal dua hari lalu melaporkan China menolak memberikan data mentah kasus awal Covid-19.
Tim WHO tidak membalas permintaan komentar dari Reuters dan pihak Kementerian Luar Negeri China juga tidak menjawab permohonan tanggapan. Beijing sebelumnya mengatakan mereka sudah cukup transparan dalam menangani pandemi dan bekerja sama dengan tim WHO.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaGejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca SelengkapnyaTemuan sementara, penyebab utama pneumonia misterius di China adalah mycoplasma.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca Selengkapnya