China Tuduh Amerika Serikat Danai Kelompok Teroris di Xinjiang
Merdeka.com - Pada Rabu, China menuduh Amerika Serikat (AS) mendukung kerusuhan di Xinjiang saat negara ini terus menerus membela diri atas tuduhan penindasan terhadap minoritas Muslim di negara itu. Dalam serangan paling langsung ke AS ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menyampaikan AS mendanai dan melatih minoritas Muslim di Xinjiang untuk menciptakan kerusuhan di wilayah itu.
Tuduhan ini dilontarkan di tengah meningkatnya upaya Beijing dalam membentuk narasi baru terkait Xinjiang, di mana para diplomat China tidak hanya semakin agresif membela catatan HAM Beijing tapi juga menyerang negara Barat.
Untuk mendukung tuduhannya, Zhao memutar sebuah video tahun 2015 di mana seorang mantan penerjemah kontrak untuk FBI, Sibel Edmonds, mengatakan pemerintah AS mendanai serangan teroris di Xinjiang untuk menyingkirkan China dari pemasok energi di Asia Tengah.
-
Apa tindakan AS terkait genosida di Xinjiang? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Bagaimana AS menggunakan agama untuk mencampuri urusan China? 'Washington didesak untuk berhenti menggunakan apa yang disebut isu agama untuk mencampuri urusan dalam negeri China,' tegas seorang juru bicara Kedutaan Besar CLaporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Bagaimana China mengawasi warga Uighur? Lebih lanjut, Astrid juga menjelaskan bahwa perkembangan situasi terkini dari masyarakat Uighur di China, di mana masih banyak CCTV atau kamera pengawas yang mengamati kondisi atau pergerakan warga di sana, khususnya di provinsi Xinjiang. 'Kondisi saat ini masih terjadi pembatasan atau pengawasan, baik secara langsung ataupun tidak langsung menggunakan teknologi yang lebih canggih,' jelasnya.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur? 'Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka,' ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Kenapa warga Uighur dikriminalisasi? 'Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal,' kata Abdul.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
Sibel Edmonds juga melontarkan klaim tak berdasar terkait teori konspirasi di Suriah dan Yaman.
Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (15/4), Edmonds bekerja sebagai tenaga kontrak FBI selama enam bulan sampai dia dipecat pada Maret 2002. Dia kemudian menggugat pemecatannya dan mengidentifikasi diri sebagai seorang “whistle-blower”, menuduh intelijen menutup-nutupi biro tersebut.
China berada dalam tekanan internasional terkait penahanannya terhadap lebih dari 1 juta Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Washington mengecap kebijakan Beijing sebagai genosida dan menerapkan sanksi terhadap sejumlah pejabat dan entitas China.
Video Edmonds telah dibagikan oleh para diplomat China dan media pemerintah di media sosial. People’s Daily mengunggahnya di Weibo pada Senin dan beberapa kedutaan besar China mengunggahnya di Twitter.
Juga pada Rabu, Zhao mengutip sebuah video pidato tahun 2018 oleh pensiunan anggota angkatan darat AS, Lawrence Wilkerson, yang mengatakan jika CIA ingin mendestabilisasi China, cara terbaik adalah melakukan operasi dengan memanfaatkan Uighur di Xinjiang.
“Dua video ini adalah bukti paling kuat bahwa pasukan anti China di AS mendorong kekacauan di Xinjiang dan memanfaatkan Xinjiang untuk membatasi China,” jelasnya.
Zhao menambahkan, National Endowment for Democracy merupakan organisasi yang mendanai gerakan separatis di Xinjiang, termasuk kekisruhan di Hong Kong.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Baca SelengkapnyaMassa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaToleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Masjid ada dimana-mana, gereja juga ada.
Baca SelengkapnyaAksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaPenampakan pasukan militer China kepung wilayah perairan dekat Taiwan.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaErick siap berada di dalam maupun di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca SelengkapnyaChina menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.
Baca Selengkapnya