China Tutup Disneyland di Shanghai Setelah Ditemukan Satu Kasus Covid

Merdeka.com - Disneyland di Shanghai, China, ditutup pada Senin (1/11) karena satu kasus Covid-19, ketika pemerintah China berusaha menerapkan strategi nol infeksi menjelang Olimpiade Musim Dingin.

China berhasil mengurangi sebagian besar kasus domestik selama pandemi, tapi lonjakan kasus dalam beberapa pekan terakhir menguji tekad Beijing dalam memberantas Covid-19 ketika sebagian besar negara di dunia mulai membuka wilayahnya.

Ada 92 kasus baru dilaporkan pada Senin, angka tertinggi sejak pertengahan September.

Disneyland Shanghai ditutup setelah seorang perempuan yang mengunjungi taman bermain itu dites positif Covid setelah pulang ke rumahnya di provinsi tetangga, menurut laporan media pemerintah China.

Dilansir Al Arabiya, Senin (1/11), Disneyland mengatakan pihaknya akan tetap tutup setidaknya Senin sampai Selasa “untuk mengikuti persyaratan pencegahan dan pengendalian pandemi.” Namun tanggal pasti kapan akan dibuka kembali belum dikonfirmasi.

Disneyland mulai melarang pengunjung baru memasuki kawasan tersebut pada Minggu, di mana setiap orang yang berada di dalam taman itu harus mengikuti tes Covid sebelum keluar atau meninggalkan arena tersebut.

Hampir 34.000 orang mengikuti tes pada Senin pagi, menurut pemerintah kota Shanghai.

Hasil tes semuanya negatif, tapi mereka yang terdampak harus menjauh dari tempat kerja atau sekolah setidaknya dua hari dan melakukan tes selanjutnya.

Tayangan media pemerintah menunjukkan sejumlah tenaga kesehatan memakai APD berada di dalam Disneyland, ketika para pengunjung bermasker menunggu di dekat kastil di kawasan itu. Penutupan dilakukan setelah Universal Studio yang baru buka di Beijing menyampaikan pada Sabtu, kontak dekat orang terinfeksi ditemukan di antara pengunjungi akhir pekan sebelumnya.

Semua karyawan di taman bermain itu dites negatif Covid dan tidak ada jejak virus yang terdeteksi di situs tersebut.

Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin kurang dari 100 hari mendatang, dan pemerintah mengatakan memberantas virus merupakan tantangan terbesar bagi mereka.