CIA rilis dokumen kondisi di Indonesia usai G30S PKI
Merdeka.com - Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) kembali merilis laporan-laporan rahasia misi mereka dari seluruh dunia, salah satunya mengenai arsip-arsip seputar Gerakan Tiga Puluh September (Gestok) di Indonesia. CIA ternyata sangat menaruh perhatian pada apa yang terjadi di Indonesia setelah peristiwa maut tersebut.
Setiap detil peristiwa seputar perkembangan gerakan komunis atau angkatan darat dilaporkan dengan detil dari stasiun CIA di Jakarta.
Dalam laporan tertanggal 6 Oktober 1965, Presiden Soekarno tengah melakukan rapat dengan para menterinya di Istana Bogor. Rapat itu digelar setelah jenazah Pahlawan Revolusi yang dibuang telah dievakuasi menuju Taman Makam Pahlawan (TMP) di Kalibata, Jakarta.
-
Apa yang dilakukan CIA dalam peristiwa G30S/PKI? 'Kami Tidak Menciptakan Ombak-Ombak itu. Kami Hanya Menunggangi Ombak-Ombak itu ke Pantai Itu adalah kalimat yang diucapkan Duta Besar AS untuk Indonesia era 1965-1969, Marshal Green.Green menjawab pertanyaan itu di sebuah rapat rahasia Senat AS. Seorang senator bertanya apakah AS dan CIA terlibat dalam peristiwa kudeta yang terjadi di Indonesia tahun 1965?
-
Mengapa peringatan G30S PKI penting? Peringatan G30S PKI … Jangan Biarkan Masa Kelam ini Terulang Kembali di Masa Depan!.
-
Kapan peristiwa G30S PKI terjadi? Sesuai Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 1975, G30S PKI adalah peristiwa pengkhianatan atau pemberontakan yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) dan atau pengikut-pengikutnya terhadap Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 30 September 1965, termasuk gerakan atau kegiatan persiapan serta gerakan kegiatan lanjutannya.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Kapan G30S/PKI terjadi? 'Jumlah pasukan yang ikut gerakan ini sangat kecil. Kodam Jaya punya 60.000 prajurit, 20 kali lebih banyak dari pasukan yang ikut G30S.
-
Bagaimana PKI melancarkan G30S PKI? Gerakan ini pada awalnya hanya mengincar Perwira Tinggi dan Dewan Jenderal dengan menculik mereka untuk dibawa serta disekap di Lubang Buaya. Akan tetapi dalam pelaksanaanya, 3 orang langsung dibunuh di tempat.
"Kedutaan AS di Djakarta meyakini Soekarno harus mengembalikan kepercayaan publik untuk mengatasi popularitas Mayor Jenderal Soeharto yang terus meningkat," tulis dokumen itu.
Di saat bersamaan, CIA menulis kalangan militer khawatir Bung Karno akan mencopot dan mengganti Soeharto, dan menggantinya dengan jenderal yang simpati pada komunis. Penolakan sudah diungkap secara terang-terangan oleh Panglima Siliwangi, Mayjen Adie yang ingin PKI dibubarkan.
CIA mencium adanya peningkatan pengamanan di Istana Bogor. Sejumlah tentara loyalis Soeharto juga dilaporkan telah mengepung istana tersebut.
"Kedutaan AS yakin pasukan Soeharto diizinkan masuk oleh Soekarno dengan tawaran merekam pernyataannya."
Sayangnya, kejadian yang terperinci soal kejadian tersebut disensor. Hanya dilanjutkan dua koran komunis diizinkan kembali terbit. Sebelumnya, sejak Gestok berlangsung, hanya dua koran milik Angkatan Darat saja yang boleh beredar di masyarakat.
Kemudian pada tertanggal 12 November 1965, CIA menyebut Soekarno tengah berusaha mengembalikan kekuasaannya pasca-Gestok PKI. Salah satunya dengan menguasai media informasi. Namun, Angkatan Darat justru menguasai Radio Republik Indonesia.
Pers anti-PKI juga mulai menurunkan intonasi pemberitaannya mengenai Gestok. Sementara, regulasi pemberitaan dikembalikan Angkatan Darat kepada Menteri Informasi Achmadi, beberapa hari sebelumnya.
"Menteri (Luar Negeri) Subandrio muncul untuk meyakinkan publik. Salah satu utusannya menyatakan ke Kedutaan AS bahwa tidak akan terjadi perubahan atas kebijakan luar negeri Indonesia."
Beberapa kebijakan itu antara lain politik anti-neokolonialisme dan melanjutkan kerja sama perdagangan dengan Komunis China. Sementara, warga sipil anti-komunis bingung atas pernyataan Soekarno yang tetap mendukung PKI.
"Mereka menunggu seperti apa reaksi Angkatan Darat," tutup laporan itu.
Akhirnya seperti diketahui, sejak Soeharto mengumumkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar), Soekarno telah resmi dilengserkan. Sejak itu pula, era pemerintahan Orde Baru berdiri.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaTak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaSoekarno tak pernah diberi kesempatan membersihkan namanya.
Baca SelengkapnyaTangis kesedihan pecah saat pemakaman Kapten Pierre Tendean korban peristiwa G30S PKI.
Baca SelengkapnyaFahmi meminta agar BSSN melakukan evaluasi menyeluruh.
Baca SelengkapnyaMuseum Jenderal Besar AH Nasution adalah saksi bisu dari salah satu peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia, G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan, serangan siber akan berdampak terhadap operasional organisasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia dilanda serangan siber dalam beberapa tahun terakhir. Yang paling membuat geger adalah diserangnya Pusat Data Nasional.
Baca SelengkapnyaPengakuan Jokowi mendapatkan data dari intelijen soal partai politik menuai banyak kritikan.
Baca SelengkapnyaMuseum Pancasila Sakti menjadi saksi bisu dari G30S/PKI.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah memperingati peristiwa kelam Gerakan 30 September oleh PKI.
Baca Selengkapnya