CIA terseret skandal Panama Papers
Merdeka.com - Surat kabar Jerman Sueddeutsche Zeitung (SZ) tak sekadar membidik tokoh korup setelah memperoleh bocoran Panama Papers. Dinas Intelijen Amerika Serikat (CIA) giliran ikut terseret dugaan pencucian uang tersebut.
Beberapa agen CIA, atas perintah resmi, disebut memanfaatkan jasa firma hukum Mossack Fonseca. CIA membentuk perusahaan cangkang, membuka rekening di negara surga pajak, serta mengalirkan dana besar ke kawasan terpencil itu.
Praktik ini dilakukan CIA sejak era 1970-an. Dana dari surga pajak itu dipakai intel AS mendanai perang saudara di Nikaragua serta mengejar para milisi Contra. Amerika, menurut dokumen Panama Papers, bisa bermain dua kaki di Timur Tengah berkat uang panas itu. Negeri Paman Sam mengirim senjata ke Iran, sambil menjalin keakraban dengan Arab Saudi.
-
Mengapa CIA membantu penumpasan PKI? CIA Memberikan Bantuan Dana Untuk Militer dan Para Tokoh Antikomunis di Indonesia Mereka memberikan bantuan berkedok obat-obatan senilai 500.000 USD kepada pihak militer. Obat-obatan tersebut akan dijual untuk mendapatkan uang tunai guna penumpasan komunis.
-
Siapa yang terlibat kerja sama dengan Mossad? Dia juga mengizinkan tiga orang jenderal, anak buahnya mengadakan hubungan dengan Israel dalam rangka menumpas PKI.
-
Siapa yang meretas situs Mossad? Pada 2013, kelompok peretas atau hacker Anonymous mengaku telah meretas situs milik badan intelijen Israel yang terkenal sebagai agen mata-mata terbaik dunia, Mossad.
-
Siapa yang menerima laporan penipuan keuangan di sektor jasa keuangan? Laporan itu diterima dari Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI).
-
Bagaimana CIA membantu militer anti-PKI? AS juga memberikan daftar nama 67 tokoh pimpinan PKI pada seorang pejabat Indonesia yang antikomunis.
-
Bagaimana AIPAC mengumpulkan dana setelah serangan Hamas? Dokumen internal rahasia yang dilihat oleh The Lever menunjukkan AIPAC melaporkan, penggalangan dana sebesar Rp. 1,5 triliun sebulan setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
"Sheikh Kamal Adham, mantan Kepala Intelijen Arab Saudi yang tewas pada 1999, diketahui pada 1970-an sebagai satu dari kunci CIA di Timur Tengah dan menerima pasokan dana," tulis editorial SZ, seperti dilansir Telusur Tv, Selasa (12/4).
Bocoran data Panama Papers yang terungkap pertama kali pada 3 April lalu menyeret sejumlah nama pesohor. Mulai dari kepala negara, politisi hingga artis, diduga bermain dalam pencucian uang dan penggelapan pajak.
Bocoran yang setara 11,6 juta dokumen itu diserahkan kepada SZ melalui sumber mengaku bernama John Doe. Sang pembocor sampai sekarang menolak diwawancarai karena nyawanya terancam. Data-data menguak skandal keuangan dunia itu diperoleh dari server Mossack Fonseca, firma terbesar keempat sedunia yang melayani klien menyimpan uang di negara bebas pajak. Klien Mossack rupanya mulai dari kepala negara sampai bajingan paling keji.
SZ segera membagi data itu kepada Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ). Data ini kemudian disalurkan kepada lebih dari 100 media seluruh dunia.
Skandal Panama Papers sudah menelan korban setelah Perdana Menteri Islandia, Sigmundur David Gunnlaugsson, mengundurkan diri pekan lalu. Warga Islandia menuntutnya mundur karena dia kepergok menyimpan uang di negara surga pajak.
Di Inggris, PM David Cameron juga dikritik kawan maupun lawan setelah terungkap mempunyai saham di British Virginia. Publik Inggris mendesak pemimpin mereka ikut mengundurkan diri.
Nama pesohor lain yang masuk daftar ini di antaranya pesepakbola Lionel Messi, aktor India Amitabh Bachchan, serta aktor laga Jackie Chan. Kepala negara lain yang terseret skandal ini antara lain Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, serta Raja Salman, pemimpin Arab Saudi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya CIA, ada sepak terjang Dinas Intelijen Israel di Jakarta saat penumpasan PKI. Apa peran mereka?
Baca SelengkapnyaBanyak spekulasi tentang keterlibatan CIA dan dinas rahasia AS dalam peristiwa G30S/PKI. Bagaimana sebenarnya?
Baca SelengkapnyaMantan pejabat CIA dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena menjadi mata-mata untuk negara lain.
Baca SelengkapnyaAtas serangan itu perusahaan membayar sebanyak USD4,4 juta atau Rp71,9 dalam bentuk bitcoin.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca SelengkapnyaPara pejuang Palestina berhasil menyerang Israel. Akibatnya, ratusan tentara dan warga Israel tewas.
Baca SelengkapnyaMedia berita Iran, Tasnim, mengutip sumber informasi Palestina, menyatakan ada unsur-unsur tentara Israel yang berkolaborasi dengan Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael menangkap tujuh warganya yang diduga menjadi agen mata-mata untuk intelijen Iran.
Baca SelengkapnyaAda tiga pegawai Bea dan Cukai yang turut andil dalam penyelundupan mobil mewah skala besar.
Baca SelengkapnyaFatalitas serangan siber tidak hanya mengancam pertahanan satu negara.
Baca SelengkapnyaKonten pro Palestina tersebut diunggah di akun Facebook pejabat bersangkutan.
Baca SelengkapnyaMerujuk AFP Fact Check, tidak ada bukti apapun yang menunjukan uang hasil pembobolan bank itu disumbangkan ke orang-orang miskin di Afrika ataupun Palestina.
Baca Selengkapnya