Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cinta sejoli berhasil patahkan kutukan satu desa selama 300 tahun

Cinta sejoli berhasil patahkan kutukan satu desa selama 300 tahun Ilustrasi pernikahan. ©2014 Merdeka.com/Shutterstock/Andrey Bayda

Merdeka.com - Selama berabad-abad lamanya, warga dari dua desa yang terpisah oleh sungai sepanjang satu meter di China bagian timur terikat oleh satu tradisi. Tradisi itu kemudian berubah menjadi suatu kutukan di mana warga dari satu desa dilarang menikah dengan penduduk di desa seberangnya.

Konflik antara desa Wushan dan Yuepu di Provinsi Fujian sudah dimulai sejak tiga abad lalu. Penduduk dari dua desa itu memperebutkan satu-satunya sumber air dari sungai yang memisahkan kedua desa.

Permusuhan pun tercipta antara dua desa berpenduduk 7.500 orang itu hingga berujung pada larangan menikah antara penduduk masing-masing desa.

"Tidak ada yang bisa mengingat dari mana larangan pernikahan itu berasal. Kami hanya tahu bahwa pertengkaran dimulai sekitar tiga tahun lalu gara-gara memperebutkan air," kata sekretaris Partai Komunis dari Wushan, Wang Hongdong, seperti dilansir dari laman Asia One, Senin (8/5).

Sebagian besar penduduk percaya, jika terjadi pernikahan antara warga dari dua desa itu, maka hal itu akan memancing kesialan. Kepercayaan itu terus diwariskan dari generasi ke generasi hingga akhirnya terjadi lagi perebutan lahan makam.

"Mereka (para pendahulu) kembali bertengkar sekitar 40 tahun lalu karena memperebutkan lahan kuburan," ungkap Wang.

"Tapi hubungan kembali membaik dalam 10 tahun terakhir. Kami mulai membangun pabrik sepatu bersama dan orang-orang muda mulai bisa bergaul bersama," sambungnya.

Tetapi gencatan senjata antara dua desa rupanya belum benar-benar berakhir. Ketika ada seorang gadis dari Yuepu menjalin hubungan dengan seorang pria dari Wushan sekitar tiga tahun lalu, permusuhan kembali terasa. Orangtua kedua belah pihak menentang pernikahan antara sepasang sejoli itu.

"Keluarga dari sepasang kekasih itu mati-matian menolak perkawinan karena takut terkena kutukan. Namun pasangan itu tetap berkeras menikah hingga terpaksa harus meninggalkan desa mereka ke provinsi lain yang jauhnya sekitar 1.500 kilometer dari desa," jelas Wang.

Namun rupanya, kutukan itu tidak terbukti. Sepasang suami istri itu tetap bisa menjalani rumah tangga tanpa terkena kutukan yang selama ini dikhawatirkan. Bahkan keduanya kini sudah dikaruniai dua putra rupawan. Mendengar hal itu penduduk desa berhenti mempercayai kutukan itu.

Untuk menandai bahwa penduduk dua desa sudah berbaikan sekaligus meresmikan penghapusan larangan pernikahan, para warga menggelar upacara di hadapan otoritas Buddha dan pejabat Komunis setempat. Sekitar 500 orang hadis dalam upacara itu. (mdk/pan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Kampung di Ponorogo Tidak Bisa Bersatu, Gara-garanya Kisah Cinta Beda Agama di Masa Lalu
Dua Kampung di Ponorogo Tidak Bisa Bersatu, Gara-garanya Kisah Cinta Beda Agama di Masa Lalu

Ada dua kampung unik di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang tidak bersatu, desa tersebut adalah Mirah dan Golan.

Baca Selengkapnya
Konon Warga Lamongan Dilarang Menikah dengan Warga Kediri, Ini Kisah di Baliknya
Konon Warga Lamongan Dilarang Menikah dengan Warga Kediri, Ini Kisah di Baliknya

Mitos larangan menikah tak hanya berlaku pada orang Jawa dan Sunda, ternyata sesama suku Jawa pun ada yang terlarang menikah.

Baca Selengkapnya
Tradisi Larangan Pernikahan Ngalor Ngulon Masyarakat Jawa, Syarat Seseorang yang Akan Menikah
Tradisi Larangan Pernikahan Ngalor Ngulon Masyarakat Jawa, Syarat Seseorang yang Akan Menikah

Masyarakat di Desa Margopatut Nganjuk memiliki tradisi Ngalor Ngulon terkait dengan syarat seseorang yang akan menikah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mencari Jodoh Lewat Kencan Buta Massal di Festival Hari Valentine China
FOTO: Mencari Jodoh Lewat Kencan Buta Massal di Festival Hari Valentine China

Sempat ditiadakan selama pandemi Covid-19, ajang pencarian jodoh di China kini kembali digelar.

Baca Selengkapnya
Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan
Mengulik Mantu Kucing, Tradisi Unik Memohon Turunnya Hujan saat Kemarau di Pacitan

Tradisi Mantu Kucing dilakukan oleh masyarakat di Dusun Njati, Pacitan, Jawa Timur sejak 1960-an.

Baca Selengkapnya
Memiliki Panjang 150 Meter, Intip Kisah Tongkat Sakti Tunggal Panaluan Milik Orang Batak
Memiliki Panjang 150 Meter, Intip Kisah Tongkat Sakti Tunggal Panaluan Milik Orang Batak

Dalam kehidupan masyarakat Batak Toba masih mengenal sebuah tongkat sakti yang menjadi sejarah lisan sampai saat ini.

Baca Selengkapnya
Makam Berusia 1600 Tahun Ditemukan di China, Isinya Kerangka Sepasang Kekasih yang Berpelukan
Makam Berusia 1600 Tahun Ditemukan di China, Isinya Kerangka Sepasang Kekasih yang Berpelukan

Kerangka sepasang kekasih ini ditemukan di makam kuno di Datong, China utara.

Baca Selengkapnya
Mitos Tawangmangu Grojogan Sewu, Adanya Roh Leluhur hingga Putusnya Hubungan
Mitos Tawangmangu Grojogan Sewu, Adanya Roh Leluhur hingga Putusnya Hubungan

Mitos yang dikaitkan pada objek wisata memang memberikan daya tarik tersendiri.

Baca Selengkapnya
4 Cerita Rakyat Pendek dan Terkenal di Indonesia, Ada Danau Toba hingga Malin Kundang
4 Cerita Rakyat Pendek dan Terkenal di Indonesia, Ada Danau Toba hingga Malin Kundang

Cerita rakyat pendek bisa Anda berikan kepada si kecil sebagai dongeng pengantar tidur.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Pernikahan Khas Masyarakat Suku Ogan, Menghalangi Pengantin Pria dengan Selendang
Uniknya Tradisi Pernikahan Khas Masyarakat Suku Ogan, Menghalangi Pengantin Pria dengan Selendang

Tradisi ini sebagai simbol penghormatan serta media untuk mempererat silaturahmi antar keluarga mempelai.

Baca Selengkapnya
Misteri Goa Pengantin di Rumpin, Pengunjung Harus Duduk di Sebuah Batu Jika Ingin Enteng Jodoh
Misteri Goa Pengantin di Rumpin, Pengunjung Harus Duduk di Sebuah Batu Jika Ingin Enteng Jodoh

Ada hal yang perlu dilakukan di goa tersebut agar bertemu jodoh, salah satunya menduduki sebuah batu yang dikenal dengan sebutan batu pelaminan.

Baca Selengkapnya
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya

Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan

Baca Selengkapnya