Clinton: AS tidak berperang melawan Islam, tapi melawan ISIS
Merdeka.com - Hillary Clinton menyebut, Amerika Serikat tidak sedang melawan Islam. Pernyataan ini diungkapkan Clinton saat ditanya mengenai perang melawan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Menurut Clinton, ISIS bisa dikalahkan jika Amerika Serikat berkoalisi dengan negara-negara Islam dunia.
"Kita tidak sedang berperang melawan Islam. Ada anggapan kita memeranginya itu salah besar. Teroris yang memanfaatkan hal tersebut, seolah-olah kita (AS) memerangi Islam," ucap Clinton dalam debat kedua calon presiden Amerika Serikat di Washington University, St. Louis, Minggu (9/10) malam waktu setempat.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Siapa yang terlibat dalam koalisi? Koalisi dibentuk oleh beberapa partai agar dapat mengusulkan pasangan calon presiden dan wakil presiden berdasarkan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu
-
Siapa yang menyiapkan tim debat capres-cawapres AMIN? 'Kita enggak bisa share tapi yang pasti untuk beberapa yang ada di deputi,' katanya.
-
Apa itu koalisi di bidang politik? Penggunaan istilah 'koalisi' dalam bidang politik ini ternyata dapat merujuk pada sebuah strategi khusus guna meraih kedudukan dalam pemerintahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah 'koalisi' memiliki arti kerja sama antara beberapa partai untuk memperoleh suara dalam parlemen.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa yang mendukung tujuan pemilu? Menurut Parulian Donald, tujuan pemilu adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih wakil-wakilnya dalam pemerintahan serta untuk menjaga agar pemerintahan tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Clinton mengatakan, Negeri Paman Sam tersebut justru menjunjung tinggi kebebasan beragama. Bahkan, sambung dia, Islam sudah ada di AS sejak zaman presiden pertama, George Washington.
Istri mantan presiden AS, Bill Clinton, ini mengatakan muslim telah menjadi bagian dari Amerika Serikat. Sebagai contoh, dia menyebutkan petinju legendaris Muhammad Ali.
"Kita butuh muslim Amerika untuk menjadi mata dan telinga, membuat mereka menjadi bagian dari negara kita," serunya.
Sementara itu, Donald Trump, yang dulu sempat menghina keluarga muslim AS mengatakan tidak lagi melarang semua Muslim masuk ke AS.
"Larangan menerima Muslim telah berubah menjadi pemeriksaan ekstrem," ujarnya.
Martha Raddatz, salah satu moderator debat meminta Trump untuk menjelaskan maksud dari pernyataannya tersebut, namun Trump hanya kembali mengulang kata-kata itu.
"Intinya pemeriksaan ekstrem," tuturnya singkat. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaMuslim Amerika Janji Tidak Memilih Joe Biden di 2024
Baca SelengkapnyaHouthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan pelayaran menghindari jalur pelayaran tempat Houthi melancarkan serangan.
Baca SelengkapnyaAS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca Selengkapnya