Covid-19 Kembali Jadi Penyebab Kematian Terbanyak Ketiga di AS
Merdeka.com - Covid-19 menjadi penyebab kematian nomor tiga di Amerika Serikat untuk tahun kedua berturut-turut pada 2021, dengan sebagian besar kelompok umur mengalami peningkatan kematian, menurut riset pemerintah dua hari lalu.
COVID-19 merupakan penyebab dasar atau yang berkontribusi atas 460.513 kematian di AS tahun lalu, naik hampir 20 persen dibanding 2020, berdasarkan riset Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Tim peneliti menganalisis data surat kematian yang terjadi di kalangan warga AS pada periode Januari-Desember 2021. Mereka menemukan bahwa 2021 mengalami tingkat kematian komprehensif tertinggi sejak 2003, dengan penyakit jantung dan kanker menjadi penyebab kematian nomor satu dan dua.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Tingkat kematian komprehensif terendah terjadi di kalangan anak berusia 5-14 tahun dan tertinggi di kalangan orang berusia 80 tahun ke atas, sebuah tren serupa dengan 2020, menurut laporan tersebut. Puncak kematian terjadi pada Januari dan September.
COVID-19 dikaitkan dengan 111,4 per 100.000 kematian di AS pada 2021 dibanding dengan 93,2 pada 2020, menurut data CDC. Demikian dilansir laman Antara mengutip Reuters, Sabtu (23/4).
Tingkat kematian COVID-19 terendah terjadi di antara anak berusia 1-4 tahun dan 5-14 tahun.
Meski tingkat kematian COVID-19 tertinggi untuk usia 85 tahun ke atas pada 2021, angkat itu turun dari 2020.
Pada 2021 ada 94.884 kematian COVID-19 di antara mereka yang berusia 85 tahun ke atas dibanding dengan 122.707 pada 2020, katanya.
Tim menemukan bahwa kelompok usia di bawah 75 tahun mengalami peningkatan kematian yang signifikan.
Disebutkan pula bahwa tingkat kematian AS yang disesuaikan dengan usia secara keseluruhan naik hampir 1 persen dari periode 2020-2021.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya