Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Covid-19 Lebih Mematikan Bagi Pria, Lockdown Tingkatkan Risiko KDRT Bagi Perempuan

Covid-19 Lebih Mematikan Bagi Pria, Lockdown Tingkatkan Risiko KDRT Bagi Perempuan Ilustrasi KDRT. ©Shutterstock/4634093993

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 tampaknya lebih mematikan bagi pria. Tetapi di sisi lain, perempuan lebih menanggung beban pandemi ini.

Dari lonjakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan terbatasnya akses ke layanan keluarga berencana hingga dampak ekonomi yang tidak proporsional, penerapan lockdown untuk menghentikan wabah lebih rentan mencederai perempuan dan hak-haknya. Epidemi Ebola dan Zika sebelumnya telah mengakibatkan kemunduran besar bagi perempuan dan anak perempuan di wilayah yang paling terkena dampak wabah - dan para ahli dan aktivis memperingatkan hal yang sama terjadi secara global saat ini.

Analisis CNN awal tahun ini menemukan bahwa di negara-negara yang datanya tersedia, 50 persen pria lebih rentan meninggal dibandingkan perempuan setelah didiagnosis Covid-19.

"Kami memikirkan krisis ini dalam istilah yang sangat sempit, hanya berfokus pada dampak kesehatan, tetapi kami kehilangan gambaran yang lebih besar," kata Julia Smith, seorang peneliti di Universitas Simon Fraser, Kanada, dilansir dari CNN, Minggu (24/5).

Smith sedang mengerjakan proyek multi-tahun untuk melihat dampak pandemi yang lebih luas.

"Pria memiliki hasil kesehatan yang lebih buruk jika mereka terinfeksi, tetapi ketika kita memikirkan dampak sekundernya, di sini kita melihat bahwa perempuan terkena dampak yang tidak proporsional," tambahnya.

Pandemi ini memperburuk masalah yang dihadapi perempuan bahkan sebelum dimulai.

"Krisis seperti ini memperburuk ketidaksetaraan struktural yang sudah ada di masyarakat - ketika menyangkut hak-hak perempuan, kesehatan perempuan, dan status ekonomi perempuan, ini persis seperti yang kita saksikan sekarang," kata Kristina Lunz, salah satu pendiri The Centre for Feminist Foreign Policy.

Lonjakan KDRT

Smith mengatakan, ketika kelompok-kelompok yang terpinggirkan tidak terwakili saat pengambilan keputusan, hak dan kebutuhan mereka sering dilupakan.

Ketika virus mulai menyebar di seluruh dunia, banyak pemerintah tiba-tiba mengumumkan lockdown ketat, yang membatasi sebagian besar pergerakan warga. Di sisi lain kebijakan ini membantu memperlambat wabah, pihak berwenang di sejumlah negara mencatat konsekuensi yang mengkhawatirkan: lonjakan KDRT.

Banyak aktivis mengatakan sangat menyakitkan melihat pelecehan semacam itu akan meningkat dalam situasi seperti ini. Sejumlah penelitian telah menunjukkan, peristiwa-peristiwa yang memicu stres seperti kemerosotan ekonomi atau bencana alam sering kali mengarah pada tingkat kekerasan berbasis gender yang lebih tinggi.

Namun di sebagian besar negara, KDRT bukan menjadi fokus pemerintah saat mengumumkan pemberlakuan lockdown.

"Ini harus menjadi prioritas utama, hal yang sepenuhnya alamiah bagi pemerintah untuk diprioritaskan," jelas asisten direktur Program Gender di Pusat Pengembangan Global, Megan O'Donnell.

"Ketika kita berpikir tentang kesiapsiagaan pandemi, cara yang sama kita harus memikirkan memiliki cukup pekerja kesehatan atau APD di garis depan, kita harus berpikir tentang tindakan karantina atau jarak sosial yang berdampak pada kekerasan berbasis gender, terutama di dalam keluarga."

Beberapa pemerintah mengeluarkan kebijakan yang jelas atas masalah ini. Pemerintah Perancis mengatakan akan membayar 20.000 kamar hotel untuk para korban KDRT dan membuka pusat konseling di supermarket. Kampanye ini mendorong perempuan untuk melaporkan kekerasan menggunakan kode atau kata tertentu.

Elena Marbán Castro, dari Institut Kesehatan Global Barcelona mengatakan, lockdown juga menghambat akses ke keluarga berencana, di mana sistem kesehatan di banyak negara kewalahan karena virus corona. Di tempat lain, lockdown membatasi kemampuan fisik perempuan untuk mencari bantuan.

Kesulitan Keuangan

Data sejauh ini menunjukkan, konsekuensi ekonomi dari pandemi juga lebih berdampak terhadap perempuan. Salah satu contoh: 55 persen orang Amerika yang kehilangan pekerjaan pada Maret dan April adalah perempuan, menurut analisis Institut Kebijakan Ekonomi.

"Banyak industri yang paling terkena dampak wabah - pariwisata dan industri jasa lainnya, sektor pekerjaan perawatan - industri-industri tersebut cenderung didominasi perempuan," kata Smith.

Di saat banyak negara mengeluarkan kebijakan memberikan bantuan kepada orang-orang yang kehilangan pekerjaan, banyak perempuan yang terlewatkan.

"Ketika Anda berpikir tentang pemulihan ekonomi, kita harus mempertimbangkan paket bantuan fokus hanya pada pekerjaan formal dan perempuan adalah pekerja informal yang tidak proporsional, jadi kita perlu berpikir tentang bagaimana kita harus menargetkan mereka," jelas O'Donnell.

Pada saat yang sama, lebih banyak perempuan dibandingkan pria berada di garda depan terdepan melawan virus. Menurut WHO, 70 persen pekerja kesehatan dan perawatan sosial dunia adalah perempuan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini
Dampak KDRT pada Kondisi Anak dan Perempuan, Ketahui Batasan dan Seberapa Parah Hal Ini

KDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Apakah Sama Virus HMPV dengan Covid-19? Ini Jawabannya
Apakah Sama Virus HMPV dengan Covid-19? Ini Jawabannya

Keduanya dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, demam, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas.

Baca Selengkapnya
Bahaya Pernikahan Usia Belia bagi Laki-laki dan Perempuan, Perlu Dihindari untuk Kesehatan
Bahaya Pernikahan Usia Belia bagi Laki-laki dan Perempuan, Perlu Dihindari untuk Kesehatan

Pernikahan usia belia bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang perlu dikenali dan dihindari.

Baca Selengkapnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya
Anak Perempuan Mendominasi Korban Kekerasan, Ini Penyebabnya

KemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan

Baca Selengkapnya
Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Pekerjaan Ini Bisa Lipatgandakan Risiko Penyakit Jantung
Penelitian Terbaru Ungkap Bahwa Pekerjaan Ini Bisa Lipatgandakan Risiko Penyakit Jantung

Sejumlah pekerjaan terutama kondisi bekerja bagi pekerja kantoran bisa tingkatkan risiko penyakit jantung.

Baca Selengkapnya
6 Perbedaan yang Tampak pada Pria dan Wanita saat Mengalami Depresi
6 Perbedaan yang Tampak pada Pria dan Wanita saat Mengalami Depresi

Depresi bisa menunjukkan tanda yang berbeda pada pria dan wanita.

Baca Selengkapnya
Kesal Anaknya Tak Kunjung Paham saat Belajar Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung dan Stroke
Kesal Anaknya Tak Kunjung Paham saat Belajar Matematika, Ibu Ini Kena Serangan Jantung dan Stroke

Seorang ibu di Tiongkok terkena serangan jantung dan stroke saat menemani putranya belajar. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik
Jenis-Jenis KDRT yang Perlu Diwaspadai, Bukan Hanya Kekerasan Fisik

KDRT bukan sebatas kekerasan fisik saja, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, seksual, hingga finansial.

Baca Selengkapnya
10 Penyebab KDRT yang Sering Jadi Pemicu, Kenali Pula Jenis-Jenis Tindakannya
10 Penyebab KDRT yang Sering Jadi Pemicu, Kenali Pula Jenis-Jenis Tindakannya

Berikut penyebab KDRT yang sering menjadi pemicunya.

Baca Selengkapnya
Apakah Kontrasepsi Pria Lebih Efektif daripada Kontrasepsi Wanita? Ketahui Faktanya!
Apakah Kontrasepsi Pria Lebih Efektif daripada Kontrasepsi Wanita? Ketahui Faktanya!

Mengapa kontrasepsi pada pria lebih efektif? Kenali jenis-jenisnya dan efektivitasnya!

Baca Selengkapnya
Penelitian Ungkap Bahwa Jadi Ayah Bisa Buat Pria Rentan Alami Masalah Kesehatan Tertentu
Penelitian Ungkap Bahwa Jadi Ayah Bisa Buat Pria Rentan Alami Masalah Kesehatan Tertentu

Perubahan status seorang pria menjadi ayah bisa meningkatkan risiko masalah jantung pada diri mereka.

Baca Selengkapnya