Cuci tangan Korut atas kematian Kim Jong-nam, salahkan AS & Korsel
Merdeka.com - Korea Utara (Korut) rupanya ingin mencuci tangan mereka atas kasus pembunuhan kakak tiri pimpinan mereka, Kim Jong-nam. Negara komunis tersebut menuding dua musuh utamanya, yakni Amerika Serikat dan Korea Selatan, berada di balik kasus yang mengegerkan dunia.
Dalam sebuah konferensi pers, wakil duta besar Korut untuk PBB, Kim In-ryong, menyebutkan memiliki bukti keterlibatan dua negara tersebut hingga membuat Jong-nam tewas di Malaysia. Apalagi, kematiannya disebabkan oleh senjata pemusnah massal bernama VX nerve agent.
"Dari A sampai Z, kasus ini merupakan produk terburu-buru pemerintah Amerika Serikat dan Korea Selatan," kata In-ryong sembarii menambahkan kedua negara itu mencoba menjelek-jelekkan sistem pemerintahan yang berlaku di negaranya.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
Dia menambahkan, tuduhan itu dilakukan karena kedua negara tersebut langsung menyebarluaskan identitas jenazah tersebut meski belum diumumkan secara resmi. Tak hanya itu, mereka juga terburu-buru menuduh negaranya terlibat.
Dubes melanjutkan, AS merupakan satu dari sedikit negara yang bisa memproduksi VX dan menyimpan senjata kimia mematikan itu di Korsel, yang kemudian dipakai agen-agen rahasia kedua negara untuk membunuh Jong-nam.
"Ini adalah tujuan akhir Amerika Serikat untuk menggiring pandangan internasional terhadap DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea)," sahutnya lagu, dan menyebut tindakan itu sebagai upaya provokatif mendorong perang nuklir terhadap negaranya.
Atas kejadian itu, Dubes In-ryong menyebut negerinya akan melanjutkan meningkatkan pertahanannya dalam menghadapi serangan pasukan nuklir.
Sebelumnya, Korut juga menuding Malaysia sengaja memperburuk keadaan menghadapi kematian Jong-nam. Kantor berita Korut menulis negeri Jiran sempat menyebut tewasnya Jong-nam akibat serangan jantung, namun diubah karena desakan Korsel.
"Apa yang menjadi perhatian serius adalah kenyataan tindakan tidak adil yang dilakukan pihak Malaysia bertepatan dengan paket konspirasi anti-DPRK yang diluncurkan pemerintah Korea Selatan," tulis KCNA.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ternyata, sikap tegas Kim bukan kali ini saja. Sebelumnya, Kim bahkan pernah mengeksekusi kerabat sendiri.
Baca SelengkapnyaKetegangan meningkat setelah Korea Utara minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke Pyongyang dan menyebarkan selebaran anti-Korea Utara.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaSeoul langsung mengeluarkan peringatan nasional kepada warganya setelah insiden ini.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dilaporkan mengeksekusi mati sejumlah pejabat yang dinilai lalai dalam mencegah banjir dahsyat pada Juli lalu.
Baca SelengkapnyaKim Ki Nam merupakan sosok pejabat penting yang setia melayani ketiga generasi pemimpin Korea Utara. Dia adalah garda depan mesin propaganda Korea Utara.
Baca SelengkapnyaSebagai balasan atas serangan tersebut, Kim Jong-un memerintahkan militer Korea Utara untuk membombardir wilayah Korea Selatan dengan balon sampah dan tinja.
Baca SelengkapnyaDukungan Kim Jong-un untuk Palestina ini diungkapkan Direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPresiden Yoon Suk Yeol juga berjanji untuk berjuang “sampai menit terakhir” dalam membela keputusan untuk mengumumkan darurat militernya.
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Kim Jong-un memerintahkan peningkatan produksi kendaraan peluncur rudal untuk mempersiapkan "pertempuran militer" dengan musuh.
Baca Selengkapnya