Curhat Warga AS Pendukung Trump yang Muak Dengan Sang Presiden
Merdeka.com - Dua tahun lalu Jeff Daudert merasa muak dengan politik. Dia ingin menggulingkan status quo. Dia terang-terangan ingin mengguncang kemapanan dan dia suka dengan ide presiden yang suka bikin kekacauan.
Tapi sekarang pensiunan Angkatan Laut berusia 49 tahun itu berubah pikiran.
"Apa yang waktu itu kita pikirkan?" tanya dia pada suatu malam di toko swalayan Walmart, di kawasan tempat tinggal buruh di Detroit, kawasan yang mendukung dan memilih Trump menjadi presiden AS.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa dampak skenario tunda pemilu? Implikasi dari penundaan ini adalah memunculkan ketidakpastian politik, potensi timbulnya konflik, serta meragukan legitimasi pemerintahan berikutnya.
-
Siapa yang menolak Gubernur Jakarta ditunjuk Presiden? Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Taufik Basari menegaskan, pihaknya menolak mekanisme penunjukan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta oleh Presiden.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang dipilih warga saat pemilu AS? Ketika warga AS memberikan suara dalam pemilihan presiden mendatang, mereka umumnya akan memilih salah satu dari dua kandidat presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota elektor atau electoral.
Dikutip dari laman the Washington Post, Rabu (23/1), di tengah hubungan Trump dengan para pendukungnya yang masih kuat, dua tahun setelah dia dilantik, ada orang-orang macam Daudert yang merasa hubungan itu kini melemah. Daudert adalah orang yang menggerakkan pemilih untuk memenangkan Trump di lumbung suara daerah industri Midwest yang sebelumnya dikuasai Demokrat pada 2016.
Kini penutupan pemerintahan atau government shutdown yang sudah berlangsung sebulan kian menggerus dukungan warga terhadap Trump. Para pemilih Trump memang mendukung pembangunan tembok perbatasan tapi mereka tidak mendukung penutupan pemerintahan.
Di daerah Daudert di Detroit, banyak warga yang masih mendukung Trump mengatakan sang presiden bertanggung jawab atas segala dampak penutupan pemerintahan ini. Mereka mengulang perkataan Trump di Ruang Oval Gedung Putih yang mengatakan dia akan bangga dengan menutup pemerintahan.
Tembok perbatasan AS-Meksiko ©AFP PHOTO
"Itu konyol. Itu merusak," kata Daudert yang mengaku dia tidak akan mendukung Trump lagi pada pilpres 2020 nanti.
"Sebelumnya saya yakin dengan anti-status quo. Tapi nanti saya akan menjadi pendukung status quo," kata dia.
Di kawasan Detroit yang jauh dari hiruk pikuk Ibu Kota Washington atau New York, penutupan pemerintahan menimbulkan dampak yang tidak biasanya.
Sebuah taman trampolin menggratiskan tiket bagi pegawai negeri dan keluarga mereka untuk bermain lompat trampolin selama satu jam. Lembaga pemberi kredit lokal memberi pinjaman dengan bunga ringan bagi para pegawai pemerintah yang selama ini belum gajian karena penutupan pemerintahan.
Sejumlah pemerintah daerah juga mengizinkan para pegawai federal menunda pembayaran pajak rumah, tagihan, dan biaya parkir. Sumbangan makanan juga tengah dibahas bagi para pekerja pemerintah di bandara Detroit dan studio yoga menawarkan kelas gratis bagi pegawai negeri.
"Sebagai masyarakat, hal ini berdampak bagi kami karena orang-orang juga kena dampaknya," kata Jasmin Crmowell yang mengelola Studio Yoga Bodhi Seed. "Kita semua saling terikat. Ini berdampak ke semua orang. Berdampak kepada kita sebagai bangsa."
Jajak pendapat teranyar juga menyimpulkan penutupan pemerintahan membuat para pendukung Trump kecewa dan tidak mendukung sang presiden.
Survei yang dilakukan Public Policy Polling, lembaga survei Demokrat yang juga melakukan survei publik, menghasilkan hanya 40 persen responden yang mendukung Trump sebagai presiden dan 57 persen tak setuju. Sementara itu sebanyak 46 persen responden mendukung pemakzulan Trump dan 44 persen menentang.
Di dekat sebuah apotik, Erica McQueen, 38 tahun, asal St Clair Shores, yang memilih Trump juga sudah merasa cukup dengan Trump. Salah satu yang membuat dia kecewa adalah penutupan pemerintahan.
"Isu tembok ini sudah keterlaluan. Ini konyol. Saya muak dengan semua ini, saya muak mendengar semua ini."
Seperti pendukung Trump yang lain, dia kini mempertimbangkan untuk tidak mendukungnya lagi.
"Butuh keajaiban bagi saya untuk memilih dia kembali."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMassa menolak kecurangan dalam Pemilu 2024 kembali berunjuk rasa di depan Gedung DPR. Unjuk rasa tersebut diwarnai dengan aksi bakar ban.
Baca SelengkapnyaMasinton Pasaribu menemui para demonstran dalam aksi kawal putusan Mahkamah Konstitusi
Baca SelengkapnyaTidak banyak yang dikatakan Jokowi saat diminta tanggapan terkait rasa sedih PDIP.
Baca SelengkapnyaMasyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ini mengaku tidak memiliki koordinator. Mereka urunan membeli sejumlah makanan dan minuman ringan.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca Selengkapnya"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi menolak pengesahan RUU Pilkada menjadi undang-undang oleh DPR, Kamis (22/08/2024) kemarin, sukses menarik perhatian dunia internasional.
Baca Selengkapnya