Daftar Serangan Biadab Israel ke Gaza Sejak 2005, Tanpa Kena Sanksi Apa pun
Merdeka.com - Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada Jumat (5/8). Serangan yang berlangsung tiga hari itu menewaskan 31 orang Palestina, termasuk enam anak-anak. Pada Minggu (7/8), gencatan senjata disepakati dan mulai berlaku pada pukul 20.30 waktu Palestina.
Ini merupakan serangan terbaru sejak perang Gaza selama 11 hari pada Mei 2021 yang menewaskan ratusan orang.
Berikut daftar serangan paling biadab Israel ke Jalur Gaza sejak 2005, ketika pasukan penjajah itu menarik diri dari Jalur Gaza, dikutip dari Al Jazeera:
-
Bagaimana keadaan warga Gaza setelah serangan Israel? 'Situasi kemanusiaan menjadi sangat menyedihkan, tidak hanya bagi penduduk kota Rafah tetapi juga bagi satu juta warga Palestina yang mengungsi di sini yang kelaparan, haus, dan trauma karena perang terus berlangsung,' jelas reporter Al Jazeera, Hani Mahmoud, yang melaporkan dari Rafah.
-
Kenapa warga Palestina di Gaza diserang? Serangkaian serangan demi serangan terus diluncurkan oleh tentara Israel. Akibatnya, sudah banyak warga Palestina yang meninggal dunia. Bahkan mirisnya, korban termasuk anak-anak.
-
Siapa yang menjadi korban pembantaian di Gaza? Jumlah korban tewas yang tercatat resmi mencapai 32.975 orang pada hari Rabu. Namun, angka ini hanya mencakup warga Palestina yang jenazahnya tiba di rumah sakit, sementara sekitar 7.000 lainnya masih hilang.
-
Mengapa Israel serang Gaza? Peristiwa Nakba tidak hanya meninggalkan trauma dan kehilangan bagi warga Palestina, tetapi juga menjadi akar dari konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina.
-
Siapa yang menyerang Gaza? Israel masih terus melakukan serangan-serangan ke wilayah Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu.
-
Mengapa Israel menyerang Gaza? Serangan ini adalah balasan menyusul roket militan Hamas Palestina.
Agustus 2005: Pasukan Israel menarik diri dari Gaza 38 tahun setelah merebut kota itu dari Mesir. Gaza kemudian dikuasai Otoritas Palestina (PA).
Januari 2006: Hamas memenangkan kursi mayoritas dalam pemilihan legislatif Palestina.
Juni 2006: Hamas menangkap wajib militer Israel, Gilad Shalit dalam serangan lintas perbatasan dari Gaza, mendorong Israel menyerang Gaza.
Desember 2008: Israel meluncurkan serangan militer 22 hari di Gaza setelah roket ditembakkan ke kota Sderot, Israel selatan. Sekitar 1.400 orang Palestina dan 13 orang Israel tewas sebelum gencatan senjata disepakati.
November 2012: Israel membunuh panglima militer Hamas, Ahmad Jabari, disusul serangan udara Israel selama delapan hari di Palestina.
Juli-Agustus 2014: Penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel oleh Hamas memicu perang tujuh minggu, menewaskan lebih dari 2.100 orang Palestina di Gaza.
Maret 2018: Unjuk rasa warga Palestina mulai di perbatasan Gaza dan Israel. Tentara Israel menembak para pengunjuk rasa. Lebih dari 170 orang Palestina terbunuh selama unjuk rasa yang berlangsung berbulan-bulan, memicu pertempuran antara Hamas dan pasukan Israel.
Mei 2021: Pasukan Israel menyerang ratusan warga Palestina di Masjid Al-Aqsa saat bulan Ramadan. Hamas meminta Israel menarik pasukannya dari Al-Aqsa. Israel lalu melancarkan serangan udara di Gaza dengan dalih membalas serangan roket yang ditembakkan dari Gaza. Perang berlangsung selama 11 hari, sedikitnya 260 orang Palestina di Gaza dan 13 warga Israel tewas.
Agustus 2022: Dalam serangan terbaru ini, 31 orang Palestina tewas, termasuk perempuan dan anak-anak. Kelompok Jihad Islam, yang dua komandannya tewas dalam serangan ini, menembakkan ratusan roket ke Israel sebagai balasan.
Tanpa sanksi
Blokade darat, udara, dan laut yang diberlakukan Israel membuat 2.3 juta warga terperangkap di Jalur Gaza sejak 2007. Gaza memiliki luas 365 kilometer. Angka pengangguran sebanyak 45 persen dan salah satu yang tertinggi di dunia.
Gaza merupakan salah satu kawasan terpadat di dunia. Selama serangan Israel ke Gaza sejak 2008, korban jiwa sebagian besar warga sipil. Kendati kekejaman Israel sangat nyata, Israel selalu lolos dari sanksi negara-negara Barat.
Bahkan dalam serangan terbaru ini, Amerika Serikat (AS) yang menjadi sekutu dekat Israel, mengatakan Israel berhak membela diri dengan melancarkan serangan ke Gaza. Israel berdalih serangannya ke Gaza sebagai tindakan melindungi diri sendiri karena Jihad Islam merencanakan serangan ke Israel selatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pejabat dan Tentara Israel Akui Sebagian Besar Korban Tewas yang Dianggap “Teroris” adalah Warga Sipil
Baca SelengkapnyaIsrael menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaSejak menyerang Gaza pada awal Oktober, Israel telah melakukan 1.779 operasi pembunuhan.
Baca SelengkapnyaSerangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian adalah anak-anak.
Baca SelengkapnyaPenyerangan brutal ini terjadi pada Kamis (25/1) di Gaza utara.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Jalur Gaza telah membunuh lebih dari 43.000 warga Palestina.
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel ke sebuah sekolah di Kota Gaza dua hari lalu menewaskan hampir 100 warga Palestina sampai mayat mereka tercerai-berai.
Baca SelengkapnyaSekelompok warga Palestina yang telah kehilangan tempat aman akibat serangan udara Israel terpaksa mengungsi di sebuah kuburan.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel kembali menghantam kamp pengungsi di Jalur Gaza. Anak-anak pun kembali menjadi korbannya. Berikut potretnya!
Baca SelengkapnyaPenyelidikan PBB: Israel Terbukti Bersalah Atas Kejahatan Perang dan Kemanusiaan di Gaza
Baca SelengkapnyaIsrael juga mengancam akan membuat warga Gaza utara kelaparan jika mereka tak mau meninggalkan rumah mereka.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel terakhir melaporkan serangan udara mereka mengenai sekitar 12.000 target di Gaza dengan menggunakan serangkaian bom AS.
Baca Selengkapnya