Dalam 18 Bulan 149 Buruh Migran Indonesia Tewas di Tahanan Imigrasi Malaysia
Merdeka.com - Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB) menyampaikan dalam laporannya, 149 WNI tewas dalam tahanan imigrasi Malaysia. Dalam laporan panjang berjudul "Seperti di Neraka; Kondisi Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah, Malaysia" itu, mereka menyebut para WNI ini mengalami kekejaman saat ditahan selama 18 bulan terakhir.
Data kematian yang dikutip dalam laporan ini berasal dari data yang diberikan kedutaan Malaysia di Jakarta kepada KBMB, di mana dilaporkan ada 2.191 deportasi antara Januari 2021 dan 24 Juni 2022.
Dikutip dari South China Morning Post, para tahanan ditempatkan di ruangan seukuran lapangan tenis berisi 260 orang. Ruangan itu tanpa jendela dan hanya disediakan tiga kakus atau toilet.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
-
Dimana pertandingan tenis diadakan? Pertandingan ini akan berlangsung di The Racquet Club pada 26 Agustus 2024 dan dihadiri oleh sejumlah selebriti papan atas serta pemain tenis profesional seperti Wynne Prakusya.
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Di mana penjara over kapasitas di Jawa Tengah? Berbagai cara untuk menanggulanginya mulai pendistribusian narapidana ke tempat-tempat yang masih longgar hingga program asimilasi.
-
Bagaimana cara tahanan saling menganiaya? 'Jadi sesama tahanan mereka saling pukul sehingga mereka lebam-lebam. Bahkan di Rutan juga salah satu tersangka mereka dipukulin sesama mereka sendiri, ini terungkap.' pungkasnya.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
Para petugas imigrasi diduga membiarkan seorang tahanan bernama Nathan dengan down syndrome berusia 40 tahunan meninggal tanpa diberikan pengobatan padahal sakit cukup lama, menurut aktivis KMBB, Abu Mufakhir.
Menurut Abu, kondisi kesehatan Nathan diremehkan para petugas dan hanya diberikan Paracetamol. Nathan meninggal di pusat penahanan Tawau pada Maret lalu. Penyebab kematian tidak disebutkan dalam surat kematiannya.
Abu mengatakan, tahanan lainnya bernama Aris bin Siang meninggal September tahun lalu di pusat penahanan Tawau setelah diduga tidak diberikan pengobatan walaupun kerap pingsan selama enam bulan ditahan.
"Enam persen dari mereka yang ditahan itu meninggal," ujarnya.
"Tidak ada air bersih, makanannya buruk, bagaimana orang tidak mati kalau mereka hanya bisa tidur dua samoai tiga jam sehari?" lanjutnya.
Pejabat departemen imigrasi Malaysia belum menanggapi permintaan komentar terkait laporan ini.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan telah mempelajari laporan KBMB ini dan mengapresiasi upaya KBMB dalam melindungi WNI di luar negeri.
"Kementerian Luar Negeri memandang serius laporan tersebut dengan segera menindaklanjutinya kepada otoritas dan pihak-pihak terkait," jelas Kemlu RI dalam rilisnya.
Kemlu telah meminta data rinci dari KBMB terkait WNI atau buruh migran yang disebut meninggal dalam tahanan imigrasi di Sabah, termasuk data para deportan yang diduga mengalami penganiayaan.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha menyampaikan, seluruh data tersebut akan ditelusuri dan pihaknya akan meminta penjelasan dari otoritas Malaysia. Jika data ini terkonfirmasi, pemerintah RI akan melakukan langkah tindak lanjut secara bilateral.
Judha mengatakan, KJRI Kota Kinabalu di Sabah dan KRI Tawau dijadwalkan bertemu Pengarah Jabatan Imigresen Negeri Sabah pada Selasa (28/6) kemarin.
"Pertemuan dimaksudkan untuk meminta keterangan dan kejelasan atas temuan KBMB, sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam melindungi WNI/PMI di wilayah Sabah," jelasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaKejadian diketahui itu saat menghitung jumlah penghuni tahanan yang ternyata kurang satu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Gerbong Maut adalah insiden di mana 100 pejuang Indonesia yang ditawan Belanda dipindahkan dari Bondowoso ke Surabaya.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaKetiganya meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaMereka tidak mendapat fasilitas kehidupan yang layak oleh serdadu Jepang. Banyak dari mereka yang mati tersiksa.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca Selengkapnya