Dampak Invasi Ukraina, Biaya Hidup di Rusia Melonjak Sampai 14 Persen
Merdeka.com - Biaya hidup di Rusia melonjak setelah invasi ke Ukraina, menurut data terbaru. Angka resmi menunjukkan harga beberapa bahan pokok seperti gula naik sampai 14 persen dalam sepekan terakhir.
Inflasi tampaknya akan tetap naik di Rusia di mana rubel anjlok sejak perang Ukraina dimulai.
Dikutip dari BBC, Jumat (25/3), nilai mata uang turun sekitar 22 persen tahun ini, dan ini membuat harga barang impor naik.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Bagaimana cukai mempengaruhi konsumsi gula? Menurut WHO, cukai ini dapat menjadi langkah efektif untuk menurunkan konsumsi gula. Data mereka menunjukkan bahwa kenaikan harga minuman berpemanis hingga 20 persen dapat menurunkan konsumsi hingga 20 persen, sehingga membantu mencegah obesitas dan diabetes.
Data inflasi muncul ketika bursa saham Rusia kembali beroperasi pada Kamis setelah berhenti selama sebulan, di mana mayoritas saham melonjak di sesi bursa yang bergejolak.
Analis mengatakan pemeirntah berencana membeli miliaran dolarsaham Rusia mendukung pasar, yang menukik bulan lalu setelah Rusia menginvasi negara tetangganya.
Larangan perdagangan dengan orang asing dan short-selling tetap berlaku.
Pada Rabu, Kementerian Perekonomian Rusia mengatakan inflasi tahunan naik 14,5 persen pada pekan yang berakhir 18 Maret - angka tertinggi sejak akhir 2015.
Badan Statistik Federal mengatakan harga gula melonjak sampai 37,1 persen di beberapa daerah dan naik rata-rata 14 persen.
Di Rusia, gula biasanya banyak digunakan untuk mengawetkan makanan atau membuat minuman keras. Selain harga gula, harga bawang juga naik sampai 13,7 persen di seluruh Rusia dan 40,4 persen di beberapa daerah. Harga popok juga naik sampai 4,4 persen. Sementara itu harga teh mawar hitam naik 4 persen dan tisu gulung naik sampai 3 persen.
Dampak dari invasi Rusia ke Ukraina, sejumlah negara menjatuhkan sanksi berat untuk negara tersebut. Inggris, AS, dan Uni Eropa mengeluarkan sejumlah bank Rusia dari pasar uang di Barat. Negara-negara tersebut juga melarang lembaga keuangannya berurusan dengan bank sentral, lembaga dana investasi pemerintah, dan kementerian keuangan Rusia.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan warga berdesakan membeli gula dan soba atau gandum hitam di supermarket di Moskow.
Wakil Perdana Menteri Rusia, Viktoria Abramchenko mengimbau masyarakat jangan panik karena ketersediaan gula dan soba mencukupi.
Salah seorang warga di St Petersburg, Ksenia Mironiuk mengatakan harga barang pokok naik drastis.
"Banyak orang membeli dalam jumlah besar, takutnya barang-barang itu hilang bersamaan," jelasnya.
Merkutsio Anxhello yang tinggal di kota Krasnodar mengatakan harga sembako naik 10 sampai 20 persen lebih. Namun dia mengaku tidak terlalu khawatir.
"Umumnya, saya maupun keluarga saya tidak khawatir soal itu. Harga-harga di Rusia kadang-kadang memang naik dan kami terbiasa dengan hal ini," ujarnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini jauh melampaui dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp14.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaAcuan harga mempertimbangkan harga gula di produsen atau harga internasional, biaya kemasan, biaya distribusi, dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaHarga pangan domestik yang mengalami kenaikan hingga 10 persen pada negara di Asia akan mendorong lebih dari 64,4 juta orang jadi miskin.
Baca Selengkapnya