Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Kasus Jamal Khashoggi, Kanada Bakal Hentikan Pengiriman Senjata ke Saudi

Dampak Kasus Jamal Khashoggi, Kanada Bakal Hentikan Pengiriman Senjata ke Saudi PM Kanada Justin Trudeau. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa pemerintahannya saat ini sedang berupaya untuk mengakhiri pengiriman senjata ke Arab Saudi. Langkah tersebut diambil karena Saudi berada dalam bayang-bayang kecaman internasional atas kasus pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi dan keterlibatan negara itu dalam perang Yaman.

Sebelumnya, PM Trudeau pernah mengatakan bahwa dia akan meninjau kembali penjualan kendaraan lapis baja produksi Kanada ke Saudi senilai 15 miliar dolar Kanada (Rp 163 triliun) selama periode 14 tahun. Dia juga telah mengancam akan menunda ekspor yang tengah berlangsung pada Oktober 2018 lalu.

Kedua hal itu dilakukan sebagai sarana untuk menekan pejabat Saudi guna sepenuhnya memberikan penjelasan yang terbuka atas pembunuhan Khashoggi, kata Trudeau.

Tapi sekarang pemimpin Kanada itu berbicara tentang menghentikan pengiriman ke Saudi untuk selamanya.

"Kami tengah melihat apakah ada cara untuk tidak lagi mengekspor kendaran lapis baja ini ke Arab Saudi," kata Trudeau, seperti dikutip dari The Globe and Mail, Senin (17/12).

Beberapa transaksi itu termasuk yang diteken oleh pemerintahan sebelum Trudeau, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Stephen Harper.

Masih belum jelas apa solusi yang Trudeau pikirkan atau seberapa dekat pemerintahannya untuk menerapkan penghentian itu. Tidak jelas juga apakah negara itu mungkin akan menangguhkan pengiriman atau membatalkan transaksi secara langsung.

Saat ini belum ada komentar lebih jauh yang diungkapkan kantor PM Kanada. Namun Trudeau sendiri telah menekankan bahwa pembunuhan terhadap Saudi tidak bisa diterima dan dia menuntut Saudi memberikan penjelasan lebih lanjut tentang skandal ini.

Sebagai informasi, Khashoggi tewas dibunuh pada 2 Oktober lalu di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Dia diduga dibunuh atas perintah penguasa kerajaan karena kerap mengkritisi rezim Saudi. Namun pihak Saudi membantah tuduhan itu, meski tidak memberikan jawaban lebih konkret tentang hal itu.

Pemerintah Turki dan sejumlah pihak internasional meyakini Pangeran Saudi Muhammad bin Salman ada kaitannya dengan pembunuhan ini.

Sumber: Liputan6

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya
Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya, Ternyata Ini Alasannya

Saudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya

Baca Selengkapnya
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel
Profil Arab Saudi, Negara Kaya Minyak Bersekongkol dengan Israel

Arab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Arab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Negara Zionis Itu Langgar Hukum Internasional
Arab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Negara Zionis Itu Langgar Hukum Internasional

AS menyatakan siap pasang badan untuk Israel jika Iran membalas.

Baca Selengkapnya
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Saudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya
Jurnalis Yordania Dipenjara karena Ungkap Pemerintahnya Bantu Israel Saat Perang di Gaza
Jurnalis Yordania Dipenjara karena Ungkap Pemerintahnya Bantu Israel Saat Perang di Gaza

Jurnalis Yordania Dipenjara karena Ungkap Pemerintahnya Membantu Israel Saat Perang di Gaza

Baca Selengkapnya
Bela Israel, AS
Bela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah

Bela Israel, AS "Umumkan Perang" dengan Pasukan Houthi Yaman di Laut Merah

Baca Selengkapnya
Pasukan Houthi Yaman Hantam 3 Kapal Perang AS Di Laut Merah dengan Rudal dan Drone
Pasukan Houthi Yaman Hantam 3 Kapal Perang AS Di Laut Merah dengan Rudal dan Drone

Houthi mengklaim serangan itu berhasil mengenai target.

Baca Selengkapnya
Kelompok Houthi Yaman Bajak Kapal Israel dan Sandera 25 Awak di Laut Merah
Kelompok Houthi Yaman Bajak Kapal Israel dan Sandera 25 Awak di Laut Merah

Kejadian ini memicu kekhawatiran meningkatnya ketegangan regional di tengah agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya