Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Kasus Khashoggi, Anggota Kerajaan Saudi Tolak Pangeran bin Salman Jadi Raja

Dampak Kasus Khashoggi, Anggota Kerajaan Saudi Tolak Pangeran bin Salman Jadi Raja khasoggi dan pangeran Muhammad bin Salman. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Di tengah kehebohan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, beberapa anggota keluarga penguasa Kerajaan Arab Saudi sedang resah karena tidak ingin agar Putra Mahkota Muhammad bin Salman (MBS) menjadi raja. Hal ini dikatakan langsung oleh tiga sumber dekat kerajaan.

Dikutip dari Reuters, Rabu (21/11), kata sumber itu ada puluhan pangeran dan sepupu dari keturunan keluarga Al Saud ingin melihat adanya perubahan namun hal ini tidak akan ditindak lanjuti selama ayah pangeran mahkota, Raja Salman (82 tahun) masih hidup, mereka mengakui bahwa raja sendiri tidak mungkin berbalik melawan putra kesayangannya.

Sebaliknya, mereka mendiskusikan rencana perubahan itu dengan anggota keluarga yang lain, dengan mengatakan bahwa setelah kematian raja, Pangeran Ahmad bin Abdulaziz yang juga adik lelaki Raja Salman dan paman putra mahkota, dapat mengambil tahta Raja Salman.

Pangeran Ahmad adalah satu-satunya saudara lelaki Raja Salman yang masih hidup, maka bisa dipastikan dia akan mendapat dukungan dari anggota keluarga, aparat keamanan dan berbagai dukungan dari negara Barat, untuk menggantikan Raja Salman nantinya, sebut salah satu sumber Saudi itu.

Sementara itu Pangeran Ahmad kembali ke Riyadh pada bulan Oktober lalu setelah 2 setengah bulan di luar negeri. Selama perjalanan itu dia mengkritik kepemimpinan Saudi, dan dia juga pernah menanggapi aksi para pengunjuk rasa yang dilakukan di luar kediamannya di London yang meneriakkan jatuhkan dinasti Al Saud.

Dia adalah salah satu dari tiga orang di Dewan Allegiance, yang terdiri dari senior anggota keluarga kerajaan yang berkuasa, yang menentang MBS menjadi putra mahkota pada 2017, kata dua sumber Saudi saat itu.

Baik Pangeran Ahmad maupun wakilnya tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan. Pejabat di Riyadh pun tidak menanggapi permintaan dari Reuters untuk mengomentari masalah hak waris tersebut.

Untuk diketahui, Dinasti Al Saud terdiri dari ratusan pangeran. Hal ini tidak seperti sistem monarki di Eropa, jadi tidak ada pewarisan tahta secara otomatis dari ayah ke putra sulung. Sebaliknya, tradisi di Arab melakukan pewarisan tahta dengan cara raja dan anggota keluarga senior lainnya dari masing-masing keluarga memilih ahli waris yang mereka anggap paling sesuai untuk memimpin.

Sebelumnya, media Turki telah menerbitkan rincian mengerikan tentang pembunuhan Jamal Khashoggi. Menurut pemaparan dari seorang jaksa di Turki, Khashoggi dibunuh dengan cara dimutilasi pada 2 Oktober lalu, saat dirinya tengah mengurus sejumlah dokumen di konsulat Arab Saudi di Istanbul.

Dalam laporan yang diterbitkan The Washington Post, Jumat 2 November, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menulis sejumlah pernyataan seputar kematian Jamal Khashoggi. Dia menyebut perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi datang dari tingkat tertinggi pemerintah Arab Saudi.

Erdogan juga menyebut, 15 orang anggota intelijen dari Arab Saudi yang melakukan perjalanan ke Turkilah yang sudah menghabisi Jamal Khashoggi.

Tim tersebut dipimpin oleh Maher Abdulaziz Mutreb, pria yang disebut media Turki sebagai kepala operasi pembunuhan Jamal Khashoggi.

The New York Times bahkan menyebut jika Maher Abdulaziz Mutreb adalah tim keamanan di Saudi yang kerap bepergian dengan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Ramai Isu Dinasti Politik, Bagaimana di Zaman Rasulullah & para Sahabat?
Ramai Isu Dinasti Politik, Bagaimana di Zaman Rasulullah & para Sahabat?

Mungkin kah dinasti politik terjadi dan menjadi sesuatu hal yang dianjurkan dalam kepemimpinan Rasulullah dan para khilafah agama Islam?

Baca Selengkapnya
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel

Tak ada Raja Arab Saudi yang seberani ini saat menghadapi Israel dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala

Kisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab:
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab: "Mereka akan Lihat Apa yang Bakal Saya Lakukan"

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina

Isu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kubu Ganjar Mahfud Ungkit Bobrok Anwar Usman Paman Gibran Bikin MK Jadi Memalukan!
VIDEO: Kubu Ganjar Mahfud Ungkit Bobrok Anwar Usman Paman Gibran Bikin MK Jadi Memalukan!

Todung Mulya Lubis menyinggung Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, yang ingin merebut kembali posisinya sebagai Ketua MK

Baca Selengkapnya
16 Guru Besar Hukum Minta MKMK Pecat Anwar Usman
16 Guru Besar Hukum Minta MKMK Pecat Anwar Usman

Permintaan belasan guru besar hukum ini buntut putusan batas usia capres-cawapres.

Baca Selengkapnya
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas
Persekongkolan Jahat, Para Pemimpin Negara Arab Terungkap Minta Israel Kalahkan Hamas

Para pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Baca Selengkapnya
Kontroversi Setelah Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Kontroversi Setelah Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Koalisi Indonesia Maju (KIM) akhirnya mengumumkan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang bakal diusung di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Sindir Anwar Usman, Eks Hakim Konstitusi Nilai Kepercayaan Publik ke MK Terancam Hilang
Sindir Anwar Usman, Eks Hakim Konstitusi Nilai Kepercayaan Publik ke MK Terancam Hilang

Eks Ketua MK Nilai sedang mengalami masalah yang berat usai mengubah syarat capres dan cawapres.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya