Dari bocah hingga wanita berkeluarga dinodai aparat Myanmar
Merdeka.com - Kabar memprihatikan baru-baru ini datang dari penduduk muslim Rohingya di Myanmar. Berdasarkan laporan Pengawas Hak Asasi Manusia (HRW), para gadis usia 13 tahun di desa tersebut telah mengalami pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Ironisnya serangan secara seksual itu dilakukan oleh aparat Myanmar termasuk di antaranya anggota kepolisian, tentara dan penjaga perbatasan. Serangkaian pemerkosaan dilakukan di sembilan desa di distrik Maungdaw yang didominasi oleh warga Rohingya selama berbulan-bulan lamanya sejak tahun lalu.
Diberitakan harian Independent, Selasa (7/2), HRW menggambarkan hal itu sebagai hal yang memuakkan karena para pelaku seringkali menekan dan mengancam para perempuan dengan todongan senjata. Banyak korban yang mengatakan telah dihina secara etnis dan agama selama serangan oleh para pelaku.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Apa yang dilakukan Rohingya di Pekanbaru? 'Telah diamankan pengungsi Rohingya yang sedang mencari suaka di depan Kantor Konsulat Malaysia Jalan Jendral Sudirman Kecamatan Bukit Raya oleh Polresta Pekanbaru,' ujar Heri kepada merdeka.com Kamis (14/12).
Demi memperoleh bukti kaurat, HRW melakukan wawancara dengan 18 wanita melarikan diri ke Bangladesh dari Negara Bagian Rakhine. Dari jumlah tersebut 11 di antaranya mengaku telah mengalami kekerasan seksual. Sementara itu, 17 pria dan wanita mengaku meyaksikan kekerasan seksual dilakukan kepada para isrti, saudara, dan anak-anak mereka.
"Mereka (aparat keamanan) mengumpulkan semua perempuan di desa dan mulai memukuli kami dengan tongkat bambu dan menendang kami dengan sepatu bot mereka," kata salah satu wanita Rohingya yang menjadi korban kekerasan.
Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengungkapkan selain kasus perkosaan terhadap anak di bawah umur, para bayi dan anak-anak Rohingya juga dibantai sementara ibunya diperkosa oleh para aparat.
Kendati banyaknya bukti yang mengarah pada kejahatan aparat keamanan, pemerintah Myanmar tetap membantah tuduhan tersebut dan menyebut bukti-bukti itu sebagai alat propaganda. Bahkan, pemerintah juga mengklaim kekerasan dilakukan petugas kepolisian merupakan hal lumrah terjadi di beberapa negara.
"Kegagalan pemerintah dalam menyelidiki kasus pemerkosaan dan kejahatan lainnya terhadap Rohingya harus menjelaskan bahwa penyelidikan internasional secara independen sangat dibutuhkan untuk bisa mengungkap pelanggaran mengerikan ini," ungkap juru bicara HRW, Priyanka Motaparthy.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diajak keliling lalu terduga pelaku kemudian membawa korban ke rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPimpinan dayah (pesantren) di Desa Seulalah Baru, Langsa Lama, Kota Langsa, Aceh, MR (38) ditangkap karena diduga memerkosa dua santriwati.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaSetelah menyetubuhi korban, MY kabur ke Jakarta. Dia akhirnya tertangkap satu tahun berselang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu telah dilaporkan ke Polres Purworejo pada Juni 2024 dan masih belum ada perkembangan.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaRemaja putri berusia 16 tahun di Aceh Timur menjadi korban pemerkosaan oleh 16 pemuda yang rata-rata masih remaja. Baru tiga pelaku yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaNasib malang dialami H, bocah SMP yang harus tinggal sebatang karena keluarganya menjadi tersangka pemerkosaan bocah SMP,
Baca SelengkapnyaPelaku memanggil korban dan membawanya ke sebuah ruangan tertutup dekat musala.
Baca Selengkapnya