Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dari rumah hingga kuburan, lima bangunan ini bertahan di jalan raya

Dari rumah hingga kuburan, lima bangunan ini bertahan di jalan raya Rumah di tengah jalan. ©REUTERS/Stringer

Merdeka.com - Sebuah bangunan rumah di Jalan Maulana Hasanudin, Kelurahan Poris Jaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, menjorok di tengah-tengah jalan raya. Keberadaan rumah ini pun kerap mengganggu lalu lintas kendaraan dari Poris menuju Daan Mogot dan sebaliknya.

Berdasarkan informasi yang beredar di antara warga bulan lalu, sertifikat bangunan oleh si pemilik sedang digadaikan ke pihak Bank. Akibatnya, Pemerintah Kota Tangerang tidak bisa memproses pembayarannya. Sebagian warga yang lain mengatakan si pemilik rumah meminta ganti rugi terlalu tinggi, berbeda dengan tetangga yang lain, sehingga rumahnya tidak digusur.

Bukan cuma di Indonesia saja peristiwa semacam ini bisa terjadi. Di China warga sering menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai sehingga sejumlah bangunan bertahan di tengah jalan raya.

Apa saja dan bagaimana kisah bangunan-bangunan yang menolak digusur itu. Ikuti ulasannya berikut ini.

Tolak ganti rugi, pria ini bertahan di rumahnya di tengah jalan

Pria bernama Luo Baogen, 67 tahun, dari Kota Wenling, Provinsi Zhejiang, China, menolak rumahnya digusur dari proyek pembangunan jalan bebas hambatan.Rumah terdiri dari lima lantai itu bertahan di tengah jalan besar yang menuju stasiun kereta. Itu adalah satu-satunya rumah yang bertahan, sedangkan tetangga Luo semua rumahnya sudah rata dengan tanah.Foto rumah Luo yang cukup mencolok di tengah jalan itu sempat beredar luas di media sosial Negeri Tirai Bambu.Foto itu adalah gambaran perlawanan warga terhadap pemerintah China yang kerap memberi ganti rugi sedikit kepada properti milik rakyat.Menurut Luo dia membangun rumahnya itu menghabiskan uang senilai Rp 1,3 miliar. Tapi pemerintah ingin membeli rumah itu dengan menawarkan ganti rugi senilai Rp 490 juta. Luo pun menolak.

Kuburan di tengah jalan ini jadi tontonan turis

Di Jiangzi, China, ada kuburan unik yang jadi tontonan turis. Unik karena kuburan itu letaknya tepat di tengah jalan raya.Kuburan itu adalah tempat bersemayam jenazah seorang ibu dari seorang petani bernama Zhang Rongsheng di Jiangxi. Dia menolak memindahkan kuburan ibunya karena harga ganti rugi dari pihak pengembang tidak sesuai yang dia minta, seperti dilansir koran the Daily Mail, Sabtu (5/9).

Si petani menuntut ganti rugi senilai Rp 1,3 miliar untuk memindahkan kuburan ibunya itu. Ayah dan kerabat petani itu juga diketahui dikuburkan di dekat makam ibunya.Menurut koran China Daily, jalan raya itu adalah proyek besar dari pemerintah setempat dan beberapa perusahaan. Proyek jalan itu senilai Rp 27,8 miliar.Karena besaran ganti rugi tidak juga disepakati akhirnya pihak pengembang tetap membuat jalan di sekitar makam itu.

Pembangunan jalan itu dimulai pada Desember 2013 hingga rampung pada Februari lalu.Orang-orang ada juga yang kesal dengan lokasi kuburan itu tepat di tengah jalan raya."Dia bukan pahlawan komunis. Juga bukan ilmuwan. Ini hanya makam orang biasa. Mengapa sangat arogan?" kata seseorang.

Rumah ini hambat proyek penyelesaian jalan

Seorang warga di Kota Nanning, China, cukup keras kepala karena menolak rumahnya digusur untuk proyek pembangunan jalan.Kantor berita China mengatakan rumah itu berada di tengah Jalan Yaning. Proyek penyelesaian jalan itu jadi terhambat gara-gara ada rumah itu, seperti dilansir koran the Telegraph, April lalu.Si empunya rumah menolak rumahnya dihancurkan karena uang ganti rugi yang tidak sesuai.

Meski listrik dan air diputus, perempuan in ibertahan di rumahnya yang setengah hancur

Perempuan bernama Zheng Meiju di Ru'ian, Provinsi Zhejiang, China bertahan tinggal di rumahnya yang sebagian sudah hancur. Dia menolak pindah dari umahnya itu meski air dan listrik sudah diputus sejak awal 2013. Daerah rumah Zheng rencananya akan dibangun sebuah pusat bisnis. Zheng mengatakan dia menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai.

Rumah susun ini bertahan di tengah lingkaran jalan raya

Seiring pembangunan kota yang demikian pesat di China, lahan pertanian dan pedesaan akhirnya harus dihancurkan demi memenuhi hasrat kemajuan zaman.Rumah-rumah penduduk dan bangunan kompleks perumahan atau bahkan apartemen pada akhirnya harus mengalah jika ada proyek pembangunan jalan raya.Namun pemerintah komunis China sejak 2007 membolehkan warga memiliki rumah atau bangunan jika uang ganti rugi dinilai tidak sesuai.Akhirnya fenomena bangunan di tengah jalan raya hingga kuburan pun jadi jamak.Seperti yang terjadi di Kota Guangzhou, Perovinsi Guangdong Juni lalu. Sebuah rumah susun bertahan di tengah jalan melingkar di tengah kota. Rupanya warga yang tinggal di rusun itu menolak uang ganti rugi yang tidak sesuai.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fenomena Rumah Paku di Cina: Enggan Dipindahkan Pilih Bertahan di Tengah Jalan
Fenomena Rumah Paku di Cina: Enggan Dipindahkan Pilih Bertahan di Tengah Jalan

Bukan hanya di Cina, rumah paku ternyata juga ada di Indonesia lho!

Baca Selengkapnya
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo
Buat Jalan Provinsi, Segini Ganti Rugi Lahan Warga di IKN Bikin Melongo

Rumah warga dibongkar dalam proyek pembangunan jalan provinsi di IKN.

Baca Selengkapnya
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan

PN Jakarta Barat mengosongkan paksa 24 bangunan yang berdiri secara ilegal di tanah seluas 3.000 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan
Merasa Tidak Adil, Warga Tolak Pembangunan Underpass di Jalan Juanda Kota Medan

Merasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.

Baca Selengkapnya
Rumah Bak Istana di Bandung Dibiarkan Terbengkalai 20 Tahun, Masih Banyak Mobil sampai Dimakan Tumbuhan
Rumah Bak Istana di Bandung Dibiarkan Terbengkalai 20 Tahun, Masih Banyak Mobil sampai Dimakan Tumbuhan

Sebuah rumah di Bandung ini bikin merinding. Tapi bagi automotive enthusiast, pasti lebih terkejut dengan mobil-mobil di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan
Kisah Pilu Satu Keluarga di Lebak Tinggal di Rumah Nyaris Roboh, Kondisinya Memprihatinkan Tak Kunjung Dapat Bantuan

Sudah 15 tahun terakhir, ia tinggal di bangunan tak layak itu bersama suami dan seorang anaknya.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Cijago Depok, Ini Penyebabnya
Viral Rumah Berdiri Kokoh di Tengah Proyek Tol Cijago Depok, Ini Penyebabnya

Rumah tersebut berdiri sendirian di tengah pengerjaan proyek tol Tol Cijago seksi 3B.

Baca Selengkapnya
Diminta Beli Tanah Senilai Rp 300 Juta Jika Menghuni, Wanita Ini Pilih Bongkar Rumah Mewahnya yang Berdiri di Tanah Mertua
Diminta Beli Tanah Senilai Rp 300 Juta Jika Menghuni, Wanita Ini Pilih Bongkar Rumah Mewahnya yang Berdiri di Tanah Mertua

Viral wanita pilih bongkar rumah yang berdiri di tanah mertua usai suami selingkuh dan minta tanahnya dibayar 300 juta ini curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah
Alasan Warga Tak Ingin Huni Rusun Nagrak: Kampung Susun Bayam Sudah Ada, Untuk Apa Pindah

"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”

Baca Selengkapnya