Delapan perompak di kapal tanker Malaysia terbukti WNI
Merdeka.com - Delapan orang perompak yang mengambil alih kapal tanker Malaysia, Orkim Harmony, sudah diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia. Hal tersebut seperti dikatakan oleh Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Mayerfas.
"Kemarin, pejabat kami dari KJRI Ho Chi Min dan KBRI Hanoi telah bertemu dengan delapan perompak, yang tadinya kita ingin verifikasi dulu. Dan berdasarkan pertemuan kemarin, delapan perompak ini benar adalah WNI," kata dia, ketika ditemui di Kementerian Luar Negeri, Kamis (25/6).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Bagaimana Kompolnas akan menyelidiki kasus Vina? Dia akan mengecek bagaimana proses penangan kasus yang dimulai dari Polres Cirebon Kota hingga dilimpahkan ke Polda Jabar. 'Dari sana nanti kita lihat, apakah ada keluhan dan keberatan para tersangka sebagaimana keluhan dipaksa ngaku tersebut saat ini dari salah satu yang saat itu tersangkanya,' ucapnya.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana polisi mengungkap kasus Vina Cirebon? Surawan mengatakan, penyidik telah memvalidasi keterangan para tersangka. Dari pengakuan awal kelima orang tersangka ini memberikan keterangan berbeda-beda. 'Ada yang menerangkan 3 dengan nama berbeda, ada menerangkan 5, ada menerangkan 1. Setelah kami lakukan penyelidikan lebih mendalam ternyata dua nama disebutkan selama ini hanya asal sebut jadi tidak ada tersangka lain,' ujar Surawan.
-
Bagaimana proses kasus ini? 'Pada, 17 Mei 2024 Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kantor Kejati DKI Jakarta telah menyatakan lengkap berkas perkara (P21),' kata Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak dalam keteranganya, Selasa (21/5).
Mayerfas mengatakan saat ini, delapan orang tersebut masih melakukan proses investigasi dari pemerintah Vietnam. Mereka diinvestigasi tentang kriminalitas yang mereka lakukan.
"Prosesnya tengah dilakukan oleh polisi maritim Vietnam, setelah selesai berkasnya, akan diserahkan ke polisi Vietnam. Prosesnya berapa lama, kita belum tahu. Setelah selesai, nanti penanganan selanjutnya tergantung yang dilakukan para kriminal tersebut," terang dia.
Dalam kasus perompak ini, tiga negara bekerja sama untuk menuntaskannya. Tiga negara tersebut yaitu Vietnam, sebagai negara tempat mereka ditangkap. Malaysia, sebagai negara pemilik perusahaan tersebut, dan Indonesia sebagai negara si pelaku.
Duta besar ini juga mengatakan pemerintah Indonesia sendiri saat ini akan mempertimbangkan bagaimana yang terbaik bagi para perompak setelah investigasi selesai dilakukan.
"Kita masih memikirkan apakah akan meminta ekstradisi atau minta mereka dideportasi. Semuanya masih menunggu proses investigasi, dan protokol resmi dari Jakarta," lanjut dia.
Sementara ini, kondisi para perompak baik-baik saja. Mereka tinggal di KBRI Hanoi. Pihak KBRI telah memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan para perompak tersebut. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Podus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaIrjen Abdul Karim menegaskan, barang bukti yang disita dari hasil pemerasan sebesar Rp2,5 miliar
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaSindikat penggelapan kendaraan menyewa gudang TNI di Sidoarjo
Baca SelengkapnyaProses penyelidikan hingga saat ini masih dilakukan KPK.
Baca SelengkapnyaPolisi masih terus mencari keberadaan dua DPO yang masih buron.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaAdapun barang bukti dalam kasus pemerasan di acara DWP Jakarta, polisi menemukan uang hasil pemerasan sebanyak Rp2,5 miliar.
Baca SelengkapnyaSidang etik ini akan dipantau oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaBanyak hal janggal dari keterangan mereka yang mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) soal keterlibatan tiga tersangka buron.
Baca Selengkapnya