Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Delapan Polisi Myanmar Tolak Perintah Atasan, Kabur ke India Minta Perlindungan

Delapan Polisi Myanmar Tolak Perintah Atasan, Kabur ke India Minta Perlindungan Polisi Myanmar pukuli pengunjuk rasa antikudeta. ©STR/AFP

Merdeka.com - Myanmar meminta negara tetangganya, India, memulangkan sejumlah anggota polisi yang menyeberangi perbatasan meminta perlindungan setelah menolak mengikuti perintah. Pejabat India menyampaikan, para anggota polisi dan keluarganya menyeberangi perbatasan dalam beberapa hari terakhir.

Dalam sebuah surat, pihak berwenang Myanmar meminta mereka dipulangkan, demi hubungan baik kedua negara.

Wakil Komisioner Maria CT Zuali, pejabat senior di distrik Champhai negara bagian Mizoram, India menyampaikan kepada Reuters, dia telah menerima surat dari timpalannya di distrik Falam, Myanmar, berisi permintaan pemulangan anggota polisi.

Orang lain juga bertanya?

Surat tersebut menyatakan Myanmar mendapat informasi delapan anggota polisi yang menyeberang ke India.

“Dalam rangka mempertahankan hubungan akrab antara dua negara tetangga, Anda dengan hormat diminta menangkap delapan personel polisi Myanmar yang tiba di perbatasan India dan menyerahkannya ke Myanmar,” jelas surat tersebut, dilansir BBC, Minggu (7/3).

Zuali menyampaikan dia sedang menunggu instruksi dari Kementerian Dalam Negeri India di Delhi.

Menurut Reuters, sekitar 30 orang termasuk anggota polisi dan keluarganya melarikan diri ke India meminta perlindungan dalam beberapa hari terakhir.Pada Sabtu, sejumlah warga negara Myanmar menunggu di perbatasan berharap bisa melarikan diri dari krisis yang sedang terjadi di negara mereka, seperti dilaporkan AFP mengutip pejabat India.

Myanmar dicengkeram unjuk rasa massal dan pemogokan dalam sebulan terakhir, menyusul kudeta militer 1 Februari lalu. Pasukan keamanan telah mengambil tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa dan sedikitnya 55 orang tewas akibat kekerasan aparat.

Pada Sabtu, polisi melakukan penggerebekan dini hari di Yangon, menyusul unjuk rasa penentangan terhadap militer. Cuplikan video menunjukkan pasukan keamanan berulang kali menembak ke arah gedung saat mereka pindah ke salah satu jalan untuk melakukan penangkapan.

Beberapa jam kemudian, ribuan pengunjuk rasa berkumpul kembali di Yangon dan kota Mandalay.

Pada Sabtu, unjuk rasa kembali terjadi di seluruh negeri, sementara polisi di Yangon menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat setrum untuk membubarkan massa. Tak ada kematian yang dilaporkan dalam aksi unjuk rasa Sabtu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia
Nasib Enam Warga Jatim Korban Perdagangan Orang usai Disiksa di Myanmar, Siap Pulang ke Indonesia

Video mereka minta tolong yang viral di medsos berbuah manis

Baca Selengkapnya
Belasan Warga Sukabumi jadi Korban TPPO di Myanmar, Diimingi Gaji Rp35 Juta/Bulan
Belasan Warga Sukabumi jadi Korban TPPO di Myanmar, Diimingi Gaji Rp35 Juta/Bulan

11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar

Baca Selengkapnya
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat

Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi
VIDEO: Viral Emak-Emak Rempang Usir TNI Tolak Relokasi, Kapolri Kirim 400 Polisi

Sejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.

Baca Selengkapnya
WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Ketua DPR: Keselamatan Harus Jadi Prioritas
WNI Jadi Korban TPPO di Myanmar, Ketua DPR: Keselamatan Harus Jadi Prioritas

Pemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar
DPR Usulkan ke AIPA Bentuk Satuan Tugas Bantu Demokratisasi di Myanmar

DPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar

Baca Selengkapnya
Polisi Terlibat Sindikat Penjualan Ginjal, Kompolnas: Tak Ada Ampun, Buah Busuk Dalam Keranjang Harus Dibuang!
Polisi Terlibat Sindikat Penjualan Ginjal, Kompolnas: Tak Ada Ampun, Buah Busuk Dalam Keranjang Harus Dibuang!

"Buah yang busuk dalam keranjang harus dibuang. Jika tetap dipertahankan, maka akan menularkan yang lain" kata Komisioner Kompolnas Poengky.

Baca Selengkapnya
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar
FOTO: Perempuan-Perempuan Tangguh Mandalay Tak Gentar Perangi Junta Militer Myanmar

Peran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.

Baca Selengkapnya