Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Deretan peraturan paling nyeleneh yang dibuat ISIS

Deretan peraturan paling nyeleneh yang dibuat ISIS ISIS larang penggunaan celana dalam dan boxer. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Celana jins, boxer, serta baju atau sepatu bermerek merupakan salah satu bagian dari model. Bagaimana kalau semuanya dilarang penggunaannya?

Hal ini yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Seluruh anggotanya, atau bahkan warga sipil yang ada dalam daerah kekuasaannya, harus mematuhi peraturan yang mereka buat, salah satunya dari dunia fesyen.

Menurut mereka, hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama dan demi keselamatan.

Kelompok militan ini memang dikenal sangat keras mengekang kebebasan berekspresi. Semua pria maupun wanita yang melanggar atau dianggap tidak sesuai dengan moral Islam akan dihukum keji.

Penasaran peraturan nyeleneh ISIS ini? Simak rangkumannya dalam berita berikut:

Larang penggunaan celana jins ketat

ISIS memberlakukan peraturan baru bagi warga yang berdiam di ibu kota mereka, Raqqa, Suriah. Para pemuda dilarang mengenakan jin ketat. Jika para pemuda melanggar aturan baru tersebut, mereka harus mendekam di balik jeruji besi selama sepuluh hari. Selama di bui, mereka akan mendapatkan kursus Islamis.

"ISIS menguatkan hukuman dan menggunakan prinsip intimidasi untuk berhubungan dengan publik yang menyebabkan banyak orang kabur," ujar salah satu penduduk Raqqa yang menuturkan ceritanya kepada kelompok kampanye Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS).

Menurut warga tersebut, ini merupakan cara baru ISIS untuk membungkam kebebasan berekspresi. "Kebebasan berekspresi telah menjadi kejahatan. Anda tidak dapat melawan keputusan yang sudah dibuat oleh kelompok ini, atau kalian akan ditahan atas tuduhan melanggar hukum Tuhan seperti yang diklaim mereka," katanya.

Celana jins ketat diidentikkan ISIS dengan kaum gay. ISIS kerap meneror kaum homoseksual di Irak dan Suriah, terutama di wilayah yang dikuasai kelompok militan ini. Dalam berbagai foto yang diunggah ISIS, warga yang diduga gay dieksekusi dengan cara dilempar dari atas gedung dan dirajam jika masih hidup.

Selain kaum homoseksual, kelompok militan ISIS juga menargetkan umat Syiah, Kristen, Yazidi dan Kurdi dalam kampanye untuk menerapkan hukum Sunni radikal di bawah kendali mereka.

Militan ISIS tak boleh pakai produk Nike dan Adidas

Selain makin ketinggalan zaman, para antek ISIS sebentar lagi akan makin ketinggalan gaya, karena pemimpin mereka telah mengumumkan kalau ISIS melarang pemakaian produk-produk dari perusahaan pakaian olah raga Nike.

Pelarangan resmi itu diumumkan lewat selebaran yang di sebar di seantero wilayah Raqqa, Suriah.

Tidak hanya penggunaan produk Nike, dalam selebaran tersebut juga disebutkan beberapa kode bertutur seperti pelarangan pengucapan nama Madonna.

ISIS berpendapat kalau nama Nike mirip dengan nama dewi asal Yunani dan artinya namanya mirip dengan kata bahasa Arab yang berkonotasi seksual. Yang paling konyol adalah ISIS beranggapan kalau logo Nike mirip dengan lambang salib. 

Bagi yang masih melanggar dan memakainya tentu saja akan dihukum, mulai dari denda uang, cambuk dan penjara.

Sebelumnya, komandan ISIS yang paling populer, Abu Wahab, diketahui sering memakai produk-produk merek fesyen Barat, seperti Nike dan Adidas. Rasanya tidak akan banyak yang memprotes Abu Wahab jika benar ia masih akan bergaya dengan merek-merek tersebut.

Warga dilarang pakai baju sepak bola

Kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) melarang warga Irak yang tinggal di Provinsi Al-Furat untuk membeli kostum klub sepak bola buatan Eropa. Kaus-kaus yang dilarang pembelian dan penggunaannya oleh ISIS adalah milik Manchester United, Chelsea, Manchester City, Barcelona, Real Madrid dan Milan.

Larangan ini disebar ISIS dalam bentuk selebaran dan ditempel di berbagai tempat dan wilayah kekuasaan mereka. Pengumuman ISIS ini dipantau organisasi internasional Pemantau Terorisme dan Ekstremisme MEMRI (JTTM).

Tak hanya melarang penggunaan bajunya saja, ISIS juga melarang warga di wilayah kekuasaan mereka bermain atau menonton sepak bola. Mereka akan menghukum cambuk kepada anggotanya yang ketahuan menonton pertandingan bertajuk “El Clasico”, antara dua klub asal Liga Spanyol, Barcelona melawan Real Madrid. 

“ISIS melarang anggotanya untuk menonton pertandingan sepak bola karena dianggap produk dari Negara Barat,” ujar salah seorang penduduk di wilayah Mosul yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Media massa setempat melaporkan, jika ada warga di wilayah kekuasaan ISIS yang ketahuan menonton pertandingan El Clasico, bakal menghadapi hukuman cambuk sebanyak 80 kali. Sebelumnya, kelompok militan ISIS menghukum mati 13 pemuda yang ketahuan menonton pertandingan AFC Asian Cup melalui layar televisi.

ISIS larang penggunaan burqa untuk kaum wanita

Kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dikabarkan telah melarang wanita mengenakan burka di wilayah kekuasaannya. Aturan tentang cadar yang menutupi seluruh wajah, diambil ISIS sebagai pencegahan masalah keamanan di kota Mosul, Irak utara. 

Larangan tersebut diberlakukan setelah sekelompok wanita yang mengenakan burqa melakukan serangan terhadap beberapa komandan ISIS. 

Sebelumnya perempuan di Suriah dan Irak telah dipukuli atau bahkan dibunuh oleh ISIS karena tidak mengenakan kerudung untuk menyembunyikan tubuh dan mata mereka. "Wanita mengenakan burqa tidak akan lagi diperbolehkan untuk masuk bangunan di Mosul, kubu ISIS. Sebaliknya, mereka harus memakai sarung tangan dan kasa untuk menutupi mata mereka," tulis media-media lokal.

ISIS memiliki catatan buruk terkait hak-hak perempuan, menurut laporan Human Rights Watch baru-baru ini. Kelompok itu dituduh memerkosa dan memperdagangkan perempuan dan membatasi kebebasan perempuan dari aktivitas, akses ke perawatan kesehatan, dan pendidikan.

"Beberapa wanita mengatakan mereka merasa sangat terhina dengan perlakuan ISIS, dan mereka juga merasa begitu tertekan sehingga ingin bunuh diri," kata laporan itu.

ISIS bukanlah yang pertama melakukan pelarangan terhadap burqa, pemerintah konservatif di beberapa negara lainnya yang takut akan terorisme, juga telah melarang burqa dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu memicu kritik dari para pemimpin muslim yang mengklaim hukum itu menentang kebebasan beragama dan anti-Islam. 

Pada 2015, perempuan muslim di kota Urumqi, Xinjiang barat, Cina, dilarang mengenakan burqa. Kritikus mengklaim aturan adalah bagian dari upaya untuk mengasingkan Uighur, sebuah kelompok etnis muslim yang cukup besar di wilayah tersebut.

Prancis melarang pakaian yang menutupi wajah orang di depan umum pada 2011, termasuk burqa, niqab. Di Belgia, Brussels juga dilarang kerudung wajah penuh pada tahun 2011.

Sementara burqa adalah wajib di Iran dan Arab Saudi, beberapa negara mayoritas muslim juga diperdebatkan melarang cadar untuk melindungi keamanan nasional. Di Suriah, para pejabat melarang kerudung dari universitas pada 2010, sementara larangan jilbab yang diusulkan di Tunisia pada tahun 2015 mendorong protes nasional.

Larang penggunaan boxer dan celana dalam

Setelah melarang penggunaan celana jins ketat, kaos oblong dan mencukur semua bulu, kini kelompok teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) melarang penggunaan boxer dan celana dalam.

Kelompok ini memerintahkan para militannya untuk mengenakan pakaian dalam yang panjangnya selutut untuk menggantikan celana dalam dan boxer. Hal ini diunggah dan diberlakukan di kota liberal Hammam al-Alil, sebelah selatan Mosul, Irak.

Para militan akan menggunakan kekerasan pada mereka yang melanggar peraturan ini.

Peraturan ini muncul usai para militan menyetrum puluhan warga sipil di Mosul sebagai upaya putus asa mereka mempertahankan kota yang dikepung tersebut. Saat itu mereka berpikir 30 warga sipil ini berkolaborasi dengan pasukan keamanan.

Pada Selasa kemarin, lima jenazah dengan luka bakar sekujur tubuh dijadikan 'pajangan' di jalanan utama, sebuah pesan jelas bagi setidaknya 1,5 juta penduduk Mosul bahwa kelompok ini masih berada dalam kota tersebut.

"Sisanya digantung di tiang listrik dan lampu merah di seluruh Kota Mosul," seru salah satu penduduk.

Namun, peraturan aneh soal fesyen bukan kali ini saja dilakukan kelompok ini. Mereka pernah melarang penggunaan merek Nike untuk keperluan olah raga.

 

(mdk/che)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengusaha Ritel: Fatwa MUI Haramkan Produk Terafiliasi Israel Berpotensi Timbulkan Pengangguran
Pengusaha Ritel: Fatwa MUI Haramkan Produk Terafiliasi Israel Berpotensi Timbulkan Pengangguran

Aprindo pun mempertanyakan apakah ada kajian dan observasi resmi terkait fatwa tersebut.

Baca Selengkapnya
6 Perawatan Kecantikan yang Dilarang dalam Islam, Wanita Wajib Tahu
6 Perawatan Kecantikan yang Dilarang dalam Islam, Wanita Wajib Tahu

Tampil cantik adalah hal yang baik dilakukan, namun jangan sampai berlebihan dan menyalahi aturan agama.

Baca Selengkapnya
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing
Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran, Dianggap Budaya Asing

Negara Muslim Ini Resmi Larang Jilbab dan Perayaan Lebaran

Baca Selengkapnya
Bea cukai Batasi Jumlah Barang Bawaan dari Luar Negeri, Kecuali Komoditas Ini
Bea cukai Batasi Jumlah Barang Bawaan dari Luar Negeri, Kecuali Komoditas Ini

Jika ke luar negeri dan membawa barang-barang ini maka tidak dikenakan batasan bawaan seperti barang-barang lainnya.

Baca Selengkapnya
Perhatian, Jemaah Haji Dilarang Bawa Pulang Barang ini ke Tanah Air
Perhatian, Jemaah Haji Dilarang Bawa Pulang Barang ini ke Tanah Air

Daftar barang yang tidak boleh dibawa jemaah haji ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru
Prancis Larang Murid Perempuan Pakai Gamis, Sekolah Uji Coba Pakai Seragam Baru

Penggunaan abaya atau gamis bagi perempuan dan anak perempuan Muslim dilarang sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Undang-Undang Baru Iran, Perempuan Berpakaian Tidak Pantas akan Dipenjara 10 Tahun
Undang-Undang Baru Iran, Perempuan Berpakaian Tidak Pantas akan Dipenjara 10 Tahun

Parlemen Iran mengesahkan undang-undang yang melarang perempuan berpakaian tidak pantas di tempat umum.

Baca Selengkapnya
Bijak Sikapi Fatwa Haram MUI Beli Produk Pendukung Israel
Bijak Sikapi Fatwa Haram MUI Beli Produk Pendukung Israel

Tidak ada yang salah dengan fatwanya, namun akan menjadi masalah jika menafsirkannya secara kebablasan.

Baca Selengkapnya
MUI Ancam Cabut Label Halal Produk Terafiliasi Israel
MUI Ancam Cabut Label Halal Produk Terafiliasi Israel

Produk tidak punya sertifikasi halal maka tak bisa dijual di Indonesia karena payung hukumnya.

Baca Selengkapnya
Setelah TikTok Shop, Pemerintah Kini Tegur Instagram yang Jual Baju Bekas
Setelah TikTok Shop, Pemerintah Kini Tegur Instagram yang Jual Baju Bekas

Teten menyebut bahwa pihaknya menemukan ada pengguna atau akun yang menjual pakaian bekas di Instagram.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras MUI Dugaan BPIP Larang 18 Anggota Paskibraka Berjilbab
VIDEO: Keras MUI Dugaan BPIP Larang 18 Anggota Paskibraka Berjilbab "Jika Dipaksa, Pulang Saja!"

PPI mengatakan terdapat 18 dari 76 anggota Paskibra 2024 harus melepaskan hijabnya

Baca Selengkapnya
Prancis akan Larang Pakaian Abaya di Sekolah, Begini Alasannya
Prancis akan Larang Pakaian Abaya di Sekolah, Begini Alasannya

Pemerintah Prancis akan melarang pakaian abaya yang dikenakan perempuan muslim di sekolah.

Baca Selengkapnya