Deretan Tokoh Israel Pendukung Palestina
Merdeka.com - Konflik Israel-Palestina telah berlangsung puluhan tahun. Ribuan nyawa jatuh sia-sia akibat konflik berkepanjangan ini. Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengusulkan konsep rencana perdamaian yang dinamakan Deal of the Century atau Kesepakatan Abad Ini. Namun sejumlah pihak pesimis tawaran Trump ini akan berhasil mengakhiri konflik Israel-Palestina.
Banyak pihak menilai konflik hanya dapat diakhiri dengan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina. Suara-suara dukungan untuk Palestina tak hanya digaungkan oleh masyarakat dari negara lain, tapi juga banyak juga tokoh pro Palestina yang berasal dari Israel. Berikut rangkuman beberapa tokoh Israel pro Palestina:
Shaul David Judelman
-
Siapa yang diminta jadi presiden Israel? Einstein pun pernah diminta untuk menjadi presiden Israel, sayang ia menolak.
-
Apa masalah utama antara Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Siapa yang ditawari untuk menjadi presiden Israel? Pada 5 November 1952, setelah meninggalnya Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel, kala itu dianggap hanya ada satu penerus yang cocok, yaitu Einstein.
-
Kenapa Israel dan Palestina terus berkonflik? Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Kenapa Mesir dan Israel berdamai? Sadat menjajaki perjanjian damai antara Israel dan Mesir. Puncaknya adalah perjanjian Camp David yang ditandatangani di Amerika Serikat oleh Presiden Sadat dan PM Israel.
Judelman adalah seorang rabi Israel. Dia bersahabat dan bertetangga dengan petani Palestina, Ziad Abed Sabateen. Sabateen ditahan di Israel pada peristiwa Intifada pertama lebih dari 24 tahun lalu. Keluarganya tercerai berai akibat tanah mereka dirampas Negeri Zionis untuk dijadikan pemukiman. Bagi Judelman, pendudukan Israel di wilayah Palestina harus disikapi dengan membantu warga Palestina.
"Kami (Yahudi) berjuang sampai mati untuk mendapat hak membangun sebuah negara. Jelas memang ada konflik. Saya tidak selalu menyalahkan Palestina. Tapi kita harus mengubah perilaku warga (Israel), untuk itulah saya ada di sini," kata Judelman.
Amos Oz
Oz merupakan penulis ternama Israel yang meninggal pada akhir 2018 lalu. Oz lahir tahun 1939 dari keluarga Yahudi Eropa Timur yang pindah ke Palestina yang diduduki Inggris. Oz bertempur dalam perang Arab-Israel tahun 1967 dan 1973 tetapi kemudian menjadi kritikus pendudukan Israel atas Palestina.Novelis ini menganjurkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, di mana ia mengatakan "konsesi menyakitkan" perlu dibuat di kedua kubu.Dalam beberapa tahun terakhir ia tumbuhnya ekstremisme dalam pemerintahan Israel, terutama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kemudian menjadikannya sasaran kemarahan dari kelompok sayap kanan Israel.
Muhammad Baraka
Baraka adalah pimpinan Gerakan Demokrasi untuk Perdamaian dan Persamaan dari Partai Komunis Israel (Hadash). Saat tentara Israel menyerang Gaza pada 2012 lalu, Baraka memotori unjuk rasa mengecam kebiadaban Israel. Saat itu, Baraka memimpin unjuk rasa di Nazareth, sebelah utara Israel. Dalam aksinya, Baraka menyalahkan pemerintah Israel atas pertumpahan darah baik di pihak Israel dan Palestina. Baraka mengatakan agresi Israel itu dimotivasi partai politik untuk mendukung Netanyahu menjelang pemilihan umum. Dia juga menyebut serangan itu untuk menghilangkan harapan negosiasi antara Israel dan Palestina setelah terpilihnya Barack Obama sebagai Presiden AS.
Yehuda Saul
Saul adalah mantan prajurit tempur dan komandan infanteri di Pasukan Pertahanan Israel selama intifada kedua. Selepas pensiun dari militer, Saul mendirikan organisasi Breaking the Silence, organisasi veteran Israel yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan Israel.Menurut Saul, solusi paling tepat untuk membebaskan Palestina dari cengkeraman Israel adalah dengan mengakhiri pendudukan Israel. Saul juga mengkritik usulan Kesepakatan Abad Ini yang ditawarkan AS. Dalam opininya yang diterbitkan The Guardian baru-baru ini, Saul menilai usulan itu tak membawa harapan apa-apa terhadap masa depan perdamaian.Dalam opini tersebut, Saul juga mengungkapkan pengalamannya di militer saat bertugas di Hebron. Dia mengungkapkan bagaimana dia diperintahkan untuk mengintimidasi warga Palestina yang tinggal di Hebron.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan citra Israel dan secara kritis mencela Hamas.
Baca SelengkapnyaBiden juga mengucurkan dana miliaran dolar ke Israel selama agresi brutalnya di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaBerikut reaksi Israel saat tahu Hamas-Fatah berdamai demi Palestina bersatu.
Baca SelengkapnyaNetanyahu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, negara yang dijajah Israel sejak 1948.
Baca SelengkapnyaSiapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.
Baca Selengkapnyamelobi negara-negara lain untuk menolak resolusi Palestina
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca SelengkapnyaTrump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.
Baca SelengkapnyaPidato Netanyahu mendapat riuh tepuk tangan dari anggota Kongres AS, namun menuai kecaman dari Hamas yang menyebutnya penuh klaim dan kebohongan.
Baca Selengkapnya