Derita berkepanjangan wanita Yazidi yang dijadikan budak seks ISIS
Merdeka.com - Kenangan buruk itu tidak pernah hilang dari pikiran Halima (nama samaran). Wanita Yazidi berusia 21 tahun itu masih saja merasakan trauma berkepanjangan usai dijadikan budak seks oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Halima diculik ISIS pada Agustus 2014 lalu. Dia dibebaskan oleh ISIS dan digantikan dengan tebusan pada Januari lalu. Dia diculik ISIS selama tiga tahun lima bulan.
Selama berada dalam cengkraman ISIS, Halima harus melayani nafsu bejat para militan yang kerap melakukan perbuatan keji dengan mengatasnamakan agama.
-
Kenapa IM diculik? (Motif) Uang tebusan. karena tidak saling kenal antara tersangka dan korban,“ kata Danpomdam Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdue Bey Anwar saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Siapa yang dianiaya di 'Guantanamo Israel'? Jurnalis Palestina Muhammad Saber Arab, 42 tahun, yang ditangkap militer Israel tiga bulan lalu di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, memberikan kesaksian mengejutkan kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
Meski kini Halima telah bebas dan dipindahkan ke tempat aman, namun bayang-bayang siksaan ISIS terhadapnya tak pernah hilang.
"Setiap kali saya menutup mata, saya membayangkan anggota ISIS sedang mencekik saya," cerita Halima dengan wajah sendu, dikutip dari Middle East Eye, Minggu (5/8).
Halima kini tinggal di kamp pengungsi dekat Duhok bersama orangtuanya. Namun karena penyakit depresi, insomnia, dan tak nafsu makan yang dideritanya, dia harus menjalani pemeriksaan dari unit psikiatri di Rumah Sakit Azadi Duhok, wilayah Kurdi Irak.
Halima menceritakan pengalamannya saat harus menjalani eksploitasi brutal dari ISIS. Dia mengaku dibawa ke kota Raqqa setelah diculik. Selama satu bulan, dia dipaksa tinggal di rumah bordil milik ISIS. Di sanalah dia harus mengalami semua penderitaan itu.
"Saya ditempatkan di sebuah ruangan kecil tanpa jendela lalu dibius dengan suntikan atau pil. Setelah itu, pria berbeda akan datang dan memperkosa saya setiap harinya," kenang Halima.
"Saya bisa mendengar wanita lain di dalam gedung yang sama," tambahnya.
Setelah sebulan menempati rumah bordil ISIS, Halima dipaksa menikah dengan salah satu anggota ISIS dari Chechnya. Dari perkawinan tersebut, Halima mendapatkan bayi laki-laki.
Psikiater yang menangani Halima, Burhan Aldeen Tahir, mengungkapkan rahasia bahwa bayi Halima kemungkinan dibawa ke Chechnya, Rusia, setelah Raqqa dikuasai kembali oleh pasukan pemerintah. Halima juga mengungkapkan bahwa dirinya terkadang merindukan bayinya.
Setiap menjalani sesi penyembuhan bersama Tahir, Halima akan diminta untuk memetakan gambaran hidupnya sejak masa kanak-kanak sampai dewasa. Masa kecilnya digambarkan Halima dengan bunga-bunga, namun ketika mulai berada dalam cengkraman ISIS Halima menggantinya dengan batu, yang artinya dia mengalami penderitaan sekeras batu.
Di akhir garis hidupnya, Halima menempatkan kembali bunga untuk menandakan keinginannya dalam menjalani hidup. Halima diperkirakan akan meninggalkan rumah sakit secepatnya dan kembali kepada kedua orangtuanya.
Halima hanya satu dari sekian banyak perempuan Yazidi yang mengalami penderitaan serupa. Sejak ISIS mengambil alih distrik Sinjar yang didominasi penduduk Yazidi pada 3 Agustus 2014 lalu, nasib warga di wilayah tersebut berubah drastis.
Sebanyak 10.000 warga Yazidi dibantai dan diculik oleh ISIS. Dari angka tersebut, sekitar 3.500 di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaViral video tentara wanita Israel yang sempat hina Palestina kini ditawan Hamas. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaTentara wanita Israel melakukan pemerkosaan kepada sejumlah tahanan pria Palestina. Aksi tak biadab ini bahkan dilakukan di hadapan orang banyak.
Baca SelengkapnyaPelaku dikenal sebagai mantan atlet MMA dan berasal dari keluarga terpandang di Kota Solo.
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaBanyak tahanan Palestina yang dipenjara Israel tanpa proses peradilan.
Baca SelengkapnyaDua sandera yang dibebaskan adalah Yocheved Lifshitz, seorang wanita berusia 85 tahun, dan Nurit Cooper, yang berusia 79 tahun.
Baca SelengkapnyaHamas membebaskan dua tawanan yang keduanya merupakan perempuan lansia. Salah satu bekas tawanan, Yocheved Lifshitz (85) menggelar konferensi pers pada Selasa.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaPara tahanan juga tidak diberikan makanan dan minuman yang layak.
Baca SelengkapnyaPada 2017 lalu, wanita 22 tahun itu menjadi sorotan karena berani melawan tentara Israel yang menyerbu desanya. Awal bulan ini, dia kembali ditangkap Israel.
Baca Selengkapnya