Desa 'Amazon' melarang laki-laki masuk benar-benar ada di Kenya
Merdeka.com - Anda mungkin pernah mendengar mitos wanita Amazon. Dalam cerita populer itu, ada wilayah di pedalaman Hutan Amazon yang seluruh penduduknya cuma perempuan, tanpa ada satupun lelaki.
Ternyata cerita semacam itu bukan isapan jempol. Sebuah desa di Kenya benar-benar berisi ratusan perempuan dan anak-anak, tanpa ada lelaki dewasa.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (19/8), desa unik bernama Umoja itu berada di pedalaman Samburuland, tepat di tengah padang Sabana kawasan utara Kenya. Sejak 25 tahun terakhir, wanita di desa itu mengelola kampungnya secara mandiri tanpa melibatkan kaum adam.
-
Siapa yang menjadi korban diskriminasi? Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
-
Kenapa kampung tersebut hanya dihuni perempuan? Menurut Ai, para suami warga di kampung tersebut merantau ke luar kota.
-
Siapa yang hidup di Desa Kroyo sebagai rakyat jelata? Walaupun terlahir dari keluarga ningrat, Ki Ageng Suryomentaram (1892-1962) memilih jalan hidupnya dengan menjadi rakyat jelata. Ia hidup menyendiri dan bertapa di tempat-tempat sepi. Salah satu lokasi yang diyakini menjadi tempat tinggal Ki Ageng Suryomentaram adalah Desa Kroyo, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Di sana, tokoh filsuf tanah Jawa itu hidup sebagai rakyat jelata.
-
Siapa yang sering jadi korban KDRT? Mayoritas korban KDRT adalah perempuan, meskipun pria juga bisa menjadi korban.
-
Apa yang unik dari kampung perempuan? Keunikan tersebut diketahui dari video yang diunggah di kanal YouTube Curug dan Alam Indonesia belum lama ini.
-
Siapa yang mendirikan Yayasan Kesatuan Wanita Indonesia di Pekanbaru? Di Pekanbaru, Syamsidar mendirikan Yayasan Kesatuan Wanita Indonesia atau disingkat YKWI bersama teman-temannya pada tahun 1952.
Tetua desa ini, Rebecca Lolosoli, mengumpulkan sesama perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual serta kekerasan rumah tangga ke kawasan Umoja. Awalnya cuma 15 orang bergabung bersama Lolosoli ke Umoja.
Lambat laun, desa itu semakin populer bagi kalangan perempuan Kenya yang ingin lari dari trauma serta paksaan menikah keluarga. Sensus terakhir menyatakan ada 247 orang tinggal di Umoja, semuanya berjenis kelamin perempuan.
"Di luar sana, perempuan disiksa oleh lelaki. Mereka tidak bisa membuat keputusan. Di sini berbeda. Wanita di Umoja mempunyai kebebasan," kata Seita Lengima, tetua desa lain yang termasuk penduduk awal Umoja.
Para perempuan Umoja kebanyakan berasal dari Suku Masai. Sistem patriarki suku ini membuat kaum perempuan diperlakukan bak setengah binatang. Sudah biasa bila gadis di bawah umur dibeli dengan ternak untuk dinikahkan paksa. Sebagian lagi adalah korban sunat perempuan, tradisi yang oleh kalangan medis sudah diakui berbahaya bagi kesehatan. Ada juga yang menjadi korban perkosaan tentara Inggris yang ditempatkan di Kenya.
Selain itu, cukup banyak warga Umuoja dipukuli oleh suami atau ayah mereka karena berani mengungkapkan pendapat. "Di sini kami bisa menyampaikan gagasan, kami juga boleh bekerja serta mengelola uang sendiri," kata Milka, warga yang kini bertugas mengelola sekolah di Umuoja.
Sumber penghasilan utama warga Umuoja adalah menjual perhiasan serta mengelola paket perjalanan wisata kepada turis asing. Desa Umuoja sekarang makmur, sehingga ada rencana membuka lahan baru tak jauh dari sabana yang mereka tempat untuk jadi kampung tanpa lelaki kedua.
Sebetulnya laki-laki masih bisa menginjakkan kaki di desa ini. Tapi penduduk Umuoja melarang pria tinggal lebih dari dua hari tanpa ada keputusan para tetua.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampung itu sering diterjang banjir dengan ketinggian hingga 1,8-2 meter.
Baca SelengkapnyaPara tahanan politik perempuan yang diduga terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965 ditahan di Kamp Plantungan.
Baca SelengkapnyaTak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaSebuah desa di Tuban, Jawa Timur adalah desa yang mempunyai jumlah janda yang sangat banyak dan minim pria.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaDiketahui untuk tempat lokalisasi Pucuk tersebut sudah ditutup oleh pemerintah daerah Kota Jambi pada tahun 2014 lalu. Namun sampai saat ini masih ada aktivitas
Baca SelengkapnyaKomnas Perempuan mengidentifikasi masih ada sekurangnya 73 kebijakan dan berbagai praktek diskriminasi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSatu rumah diperkirakan kerugiannya kurang lebih Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPria ini habiskan waktu 55 tahun mengurung diri sendirian tanpa keluar dari gubuknya. Ternyata alasannya cukup mengejutkan, takut dengan wanita.
Baca SelengkapnyaKepercayaan masyarakat itu ke bermula dari cerita seorang wanita nernama Ambarwati yang telah disakiti hatinya oleh pejabat tinggi Belanda di awal abad 19.
Baca SelengkapnyaMahasiswi KKN dikabarkan diusir warga dari lokasi KKN, lantaran menyebut gadis desa tak ada yang cantik di akun Instagram pribadi.
Baca SelengkapnyaTeror KKB membuat warga yang menghuni lima kampung di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Tengah, mengungsi.
Baca Selengkapnya