Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Balik Modus India Mencabut Status Otonomi Kashmir

Di Balik Modus India Mencabut Status Otonomi Kashmir warga kashmir. ©countercurrents.org

Merdeka.com - Pada 5 Agustus lalu pemerintah India mengumumkan pasal 370 Konstitusi tidak berlaku dan dengan begitu otonomi khusus wilayah Kashmir dicabut. Bagi Perdana Menteri Narendra Modi keputusan ini adalah langkah politik untuk mengamankan Kashmir agar masuk secara utuh ke wilayah Serikat India.

Di berbagai belahan dunia, dari Brasil hingga Italia sampai Amerika Serikat, pemimpin populis macam Modi dengan mudah melanggar aturan, demokrasi, dan kesetaraan tanpa mendapat tekanan dari dunia internasional. Sekarang pemerintah India berharap mereka bisa melakukan hal yang sama tanpa kehilangan muda di mata internasional.

Demikian yang diungkap penulis dan wartawan India Nilanjan Mukhopadhyay di laman Aljazeera.

Orang lain juga bertanya?

Partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP) yang mengusung langkah pelanggaran konstitusi ini mendapat dukungan dari kubu mayoritas di parlemen. Kemenangan BJP dalam pemilu lalu membungkam suara-suara antipemerintah.

Menurut Mukhopadhyay, Mei lalu ketika Modi kembali menjabat perdana menteri, banyak pihak khawatir akan masa depan demokrasi di India. Hari ini kekhawatiran mereka menjadi kenyataan. Dengan menghapus status otonomi Kashmir, Modi membuktikan dirinya tidak tertarik dengan proses demokrasi.

001 isn©Reuters

Bagi Modi dan BJP, keputusan Senin lalu itu adalah pencapaian dari upaya kelompok sayak kanan HIndu yang ingin memasukkan Kashmir ke dalam Serikat India.

Isu Kashmir kerap menjadi perhatian kubu sayap kanan India. Perlakukan pemerintah India terhadap warga Kashmir kerap memicu kecaman tapi selama ini status otonomi khusus itu tidak pernah dicabut.

Setelah memenangkan suara mayoritas di parlemen untuk periode kedua, BJP mulai menyoroti perwakilan Jammu dan Kashmir di parlemen.

Sebelum keputusan Senin lalu itu Negara Bagian Jammu dan Kashmir mempunyai enam kursi di parlemen dari 543 kursi yang ada. Pada pemilu 2014 dan tahun ini BJP memenangkan tiga dari kursi itu.

Sejak 2017 ketika BJP memenangkan pemilu daerah di negara bagian terbesar di India, Uttar Pradesh, partai itu berusaha meraih dukungan lebih luas dengan menjual ide "Modi bisa 'memperbaiki masalah muslim di India'".

Apa yang diharapkan BJP kemudian menjadi kenyataan: sebagian besar rakyat India mendukung pemerintahan Modi.

Keputusan pemerintah yang mencabut pasal di konstitusi yang selama ini memberikan status khusus bagi Kashmir tidak diragukan lagi akan semakin membuat 13 juta rakyat Kashmir semakin terkucil.

Menurut Mukhopadhyay, pemerintah India sudah mendapat dukungan parlemen untuk memecah Jammu dan Kashmir menjadi dua wilayah yang tersentralisasi. Ini artinya warga Kashmir tidak hanya akan kehilangan konstitusi independen, tapi juga pemerintahan lokal dan majelis legislatif.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
Narendra Modi Bakal Ganti Nama India Jadi 'Bharat', Ini Artinya
Narendra Modi Bakal Ganti Nama India Jadi 'Bharat', Ini Artinya

Pemerintah India diduga kuat ingin mengganti nama negara tersebut secara resmi menjadi 'Bharat'.

Baca Selengkapnya
Narendra Modi Deklarasikan Menang Pemilu India untuk Ketiga Kalinya, Tapi Partainya Kalah Telak
Narendra Modi Deklarasikan Menang Pemilu India untuk Ketiga Kalinya, Tapi Partainya Kalah Telak

Narendra Modi Deklarasikan Menang Pemilu India untuk Ketiga Kalinya, Tapi Partainya Kalah Telak

Baca Selengkapnya
Cerita Pria Bergelar Doktor, Berjualan Jus di Pinggir Jalan karena Minim Lapangan Kerja
Cerita Pria Bergelar Doktor, Berjualan Jus di Pinggir Jalan karena Minim Lapangan Kerja

Dia terpaksa melakukan tindakan nekat, seperti mendirikan warung pinggir jalan, demi bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
India Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada
India Robohkan Masjid Berusia 600 Tahun, Alasannya Mengada-ada

Aksi ini dilakukan tak lama setelah PM Narendra Modi meresmikan kuil Hindu yang dibangun di atas reruntuhan Masjib Babri yang bersejarah.

Baca Selengkapnya
PM India Narendra Modi Resmikan Kuil Hindu di Lokasi Masjid Kuno yang Dihancurkan
PM India Narendra Modi Resmikan Kuil Hindu di Lokasi Masjid Kuno yang Dihancurkan

Masjid Babri yang dihancurkan pada 1992 memicu kerusuhan yang meluas secara nasional di India.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis
Panglima TNI Ganti Penyebutan KKB Papua Jadi OPM, Anggota DPR Ungkap Dampak Politis

Penyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur

Jelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur

Baca Selengkapnya
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India
Sejarah Konflik Bangladesh, Bermula dari Pembagian Wilayah India

Kelahiran negara Pakistan adalah awal mula konflik Bangladesh ini.

Baca Selengkapnya
Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya
Pakistan Tercatat Punya Andil Menempatkan Manusia di Bulan, Begini Kisahnya

Pakistan menjadi negara ketiga di Asia yang meluncurkan roket ke luar angkasa.

Baca Selengkapnya
Pimpin KTT ke-20 ASEAN-India, Jokowi Minta Penyelundupan Manusia dan Narkotika Segera Diatasi
Pimpin KTT ke-20 ASEAN-India, Jokowi Minta Penyelundupan Manusia dan Narkotika Segera Diatasi

Jokowi meminta negara ASEAN dan India bekerja sama menanggulangi kejahatan maritim.

Baca Selengkapnya