Di depan puluhan dubes, Menlu sebut RI terus buru kapal ilegal

Merdeka.com - Ada tiga politik luar negeri yang akan diprioritaskan Indonesia dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah meningkatkan diplomasi ekonomi, menurut Menteri Luar Negeri Retni L.P Marsudi.
Dalam diplomasi ekonomi ini, bidang infrastruktur maritim, energi, perikanan dan pelestarian lingkungan bahari jadi prioritas. Utamanya soal pencurian ikan ilegal.
"Komitmen dan tekad pemerintah Indonesia untuk menegakkan hukum di laut dalam rangka memberantas IUU Fishing akan diteruskan. Sudah terlalu lama aktivitas ilegal berlangsung di perairan Indonesia. Karena itu illegal fishing harus dihentikan," kata Retno dalam pidato pertama tahunan menteri, Kamis (8/1).
Menurutnya, Indonesia siap bekerja sama dengan negara lain dalam pemberantasan pencurian ikan. Selain masalah pengambilan ikan secara ilegal itu, Indonesia berharap negara-negara sahabat akan mengerti dan mendukung kebijakan tersebut.
Mengenai batas maritim, pada 2014 telah disepakati tiga segmen batas maritim baru dengan Singapura dan Filipina.
Mantan Dubes Indonesia untuk Belanda itu menegaskan hal-hal yang terkait dengan laut dan perikanan. Soalnya muncul protes dari Vietnam lantaran kapalnya dibakar oleh TNI.
Selain itu, Retno mengatakan politik luar negeri Indonesia lima tahun mendatang memang lebih fokus mengutamakan kepentingan nasional. Tapi bukan berarti pemerintah menarik diri dari kerja sama multilateral.
"Dapat saya tegaskan bahwa Indonesia tidak akan menurunkan engagement-nya dengan dunia internasional," kata Retno.
Buktinya, Indonesia jadi tuan rumah peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) pada akhir April 2015. Lokasinya di Jakarta dan Bandung. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya