Di depan umum Saudi penggal perempuan di Makkah
Merdeka.com - Pemerintah Arab Saudi memenggal seorang perempuan di muka umum di Kota Makkah.
Perempuan asal Myanmar bernama Laila Bint Abdul Muttalib Basim itu dipenggal Senin lalu setelah diseret di jalan oleh empat polisi, seperti dilansir koran the Independent, Jumat (16/1).
Dia dinyatakan bersalah atas pelecehan seksual dan membunuh anak tirinya berusia tujuh tahun.
-
Bagaimana pria itu membunuh anak tirinya? 'Mereka cekcok sehingga tersangka SE ini menusuk SR dan anaknya menggunakan pisau sehingga anak tidak tertolong lagi,' kata Kapolres Merangin AKBP Ruri Roberto.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang memperkosa anak kandungnya? Ali Arwin, ayah kandung yang tega memperkosa putrinya hingga hamil dan melahirkan akhirnya dimunculkan ke publik.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas anak hasil zina? Dalam hal anak zina, KUH Perdata mengatur bahwa ayah biologis anak tersebut bertanggung jawab untuk memberikan nafkah kepada anak tersebut. Tidak ada perbedaan perlakuan antara anak sah atau anak zina dalam hal ini.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Sebuah video memperlihatkan, algojo bahkan harus mengayunkan pedang sebanyak tiga kali untuk menyelesaikan tugasnya sementara perempuan itu berteriak-teriak "saya tidak membunuh". Video itu kini sudah dicabut oleh situs YouTube karena terlalu sadis dan mengerikan.
Pegiat hak asasi Muhammad al-Saidi mengatakan ada dua cara eksekusi buat memenggal orang di Saudi.
"Yang pertama, korban disuntik bius supaya tidak merasa sakit dan cara kedua tanpa disuntik," kata dia kepada Middle East Eye.
"Perempuan ini dipenggal tanpa disuntik pereda rasa sakit. Mereka ingin perempuan itu merasakan sakit."
Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan hukuman itu dilakukan karena perempuan itu sudah berbuat kejahatan sadis.
Di tahun ini yang baru berjalan dua pekan, Saudi sudah memenggal dua pelaku kejahatan. Tahun lalu eksekusi penggal meningkat menjadi 87 kasus dari tahun sebelumnya 78 kasus.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria berinisial W tega menganiaya anak kandungnya yang berusia 6 tahun dan merekam aksinya yang kemudian viral.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan umur tujuh tahun ditemukan tewas tidak wajar lantaran diperkosa oleh AY pamannya.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku menyesali atas perbuatannya menghabisi nyawa menantunya.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku kini ditahan di Rutan Mapolres Buleleng.
Baca SelengkapnyaDirangkum Merdeka.com, tercatat setidaknya ada 5 peristiwa pembunuhan sadis yang terjadi di sejumlah wilayah
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung di Bekasi ternyata bukan dukun.
Baca SelengkapnyaPelaku beraksi saat korban tinggal di rumah bersama adiknya yang berusia 5 tahun. Ibu dan ayah mereka ketika itu sedang bekerja.
Baca Selengkapnya