Di hadapan rakyat Malaysia, Mahathir sebut Najib akan diadili segera
Merdeka.com - Otoritas Malaysia dikabarkan akan menangkap mantan Perdana Menteri Najib Razak pekan ini, atas dugaan keterkaitannya dalam kasus mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Kabar itu datang dari laporan media Malaysia, Malaysiakini pada 29 Juni 2018, yang memperoleh keterangan dari Divisi Kejahatan Finansial Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM).
Menurut Malaysiakini, seorang sumber anonim PDRM menjelaskan bahwa Divisi Kejahatan Finansial akan segera menggelar konferensi pers untuk menjabarkan hasil penyelidikan mereka atas barang-barang yang disita dari properti Najib Razak pada pertengahan Mei 2018.
-
Kapan Polda Metro Jaya akan gelar perkara? 'Setelah itu dijadikan satu dilakukan gelar perkara,' ucap dia.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Apa yang disita KPK di rumah kader PDIP? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Siapa yang diperiksa Polda Metro Jaya? Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri, akan diperiksa penyidik Polda Metro Jaya hari ini, Jumat (20/10).
Ketika ditanya apakah gelaran konferensi pers itu mengindikasikan bahwa Najib Razak akan segera ditangkap, sumber anonim itu mengatakan kepada Malaysiakini:
"(Penangkapan Najib Razak) mungkin akan dilakukan pada seputar waktu (konferensi pers) tersebut, tergantung pada perkembangan penyelidikan," jelas sumber anonim itu kepada Malaysiakini, seperti dikutip dari World of Buzz, Minggu (1/7).
Sementara itu, pada Kamis 28 Juni 2018, dalam kunjungannyaa ke Jakarta, Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan bahwa otoritas Malaysia akan segera mendakwa Najib Razak dalam waktu dekat.
"Saya pikir dia (Najib) akan dibawa ke pengadilan segera," katanya ketika berbicara kepada sekitar 300 warga Malaysia di Kedutaan Malaysia di Indonesia, seperti dikutip dari Channel News Asia.
"Banyak yang bertanya mengapa tidak ada tindakan yang diambil setelah begitu lama ... Tetapi, untuk membawa kasus ke pengadilan, harus ada cukup bukti agar kami tidak akan gagal dalam prosesnya," kata Mahathir.
"Penyelidik juga harus memastikan bahwa mereka mengumpulkan "bukti kuat" tentang keterlibatan Najib, istrinya (Rosmah Mansor), dan pengusaha Jho Low dalam skandal 1MDB sehingga tidak akan dilawan oleh pengacara mereka," tambahnya.
Jho Low merupakan pemodal Malaysia, yang sejak skandal 1MDB pecah ke permukaan, diduga kuat menjadi jantung dari dugaan kasus rasuah itu. Otoritas juga menduga bahwa Jho Low memiliki keterkaitan dengan Najib Razak perihal skandal 1MDB.
Sementara itu, baru-baru ini, Najib Razak kembali menegaskan bahwa dirinya tidak terlibat dalam skandal rasuah terbesar dalam sejarah Negeri Jiran tersebut.
Dalam sebuah wawancara khusus bersama Reuters, Najib juga mengaku bahwa uang dan barang mewah senilai jutaan dolar yang disita Kepolisian Malaysia dari sejumlah propertinya bulan lalu, sama sekali tak memiliki sangkut paut dengan fulus yang dikorupsi dari 1MDB.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman bakal diperiksa terkait penyeberan berita bohong netralitas Polri di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAli menjelaskan proses penetapan tersangka memang belum secara resmi belum diumumkan.
Baca Selengkapnyaenurut Ali, peningkatan status perkara ke tahap penyidikan sudah disepakati.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses sidang etik terhadap para polisi terlibat masih berlangsung di Mabes Polri.
Baca Selengkapnya