Di Sini Lokasi "Kuburan Antariksa", Tempat Pesawat Ruang Angkasa Dikubur
Merdeka.com - Tiga ribu mil dari lepas pantai Selandia Baru dan 2.000 mil utara Antartika, Point Nemo sangat jauh dari daratan, sehingga manusia yang paling dekat ke titik ini adalah astronot di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) - yang mengorbit 227 mil laut di atas Bumi.
Karena lokasinya yang sangat jauh itulah ISS ketika nanti berhenti beroperasi pada 2030, akan dikubur di Point Nemo, dijatuhkan ke Bumi bersama bekas reruntuhan stasiun antariksa, satelit, dan lainnya. Ini adalah kuburan antariksa dunia.
Negara-negara yang telah melakukan perjalanan ke antariksa telah menguburkan reruntahan mereka di area sekitar Point Nemo. Namanya diambil dari Kapten Nemo dalam novel "Twenty Thousand Leagues Under The Sea" karya Jules Verne, sejak 1970-an.
-
Di mana sampah luar angkasa bertebaran? Mengutip Space, Minggu, (17/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), pada November lalu terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
-
Dimana sampah luar angkasa berada? Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Mengapa sampah antariksa berbahaya? Objek yang mengorbit Bumi bergerak dengan kecepatan tinggi, mencapai hingga 8 kilometer per detik, yang meningkatkan risiko tabrakan dengan puing-puing kecil. Bahkan, serpihan yang lebih kecil dari 1 milimeter dapat merusak pesawat ruang angkasa. Sebagai contoh, jendela pesawat ulang-alik sering mengalami kerusakan akibat benturan dengan puing-puing kecil tersebut.
-
Bagaimana sampah antariksa dapat tercipta? Kessler menjelaskan, ketika jumlah puing-puing di orbit tertentu mencapai 'massa kritis', tabrakan akan dimulai meskipun tidak ada objek baru yang diluncurkan ke orbit tersebut. Ia memperkirakan, diperlukan waktu antara 30 hingga 40 tahun untuk mencapai titik kritis ini.
-
Bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi? Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya. Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
Juga dikenal sebagai Kutub Oseanik Tak Tertaklukkan atau Area Tak Berpenduduk Samudra Pasifik Selatan, koordinat yang tepat dari tempat paling terpencil di dunia ini dihitung oleh insinyur Kanada-Rusia, Hrvoje Lukatela pada tahun 1992.
Sekitar 263 reruntuhan ruang angkasa ditenggelamkan di kawasan ini sejak 1971, termasuk stasiun antariksa Rusia, Mir, dan stasiun antariksa pertama NASA, Skylab, menurut penelitian pada 2019.
"Ini adalah wilayah laut terbesar tanpa pulau," kata Kepala Kantor Program Keamanan Antariksa Badan Antariksa Eropa, Holger Krag, dikutip dari CNN, Selasa (15/2).
Krag menambahkan, hanya Point Nemo yang menjadi area paling aman untuk menenggelamkan reruntuhan dari pesawat ruang angkasa.
Point Nemo berada di luar yurisdiksi negara bagian mana pun dan jauh dari kehidupan manusia -- meskipun tidak bebas dari jejak dampak manusia. Selain sampah luar angkasa di dasar laut, partikel mikroplastik juga ditemukan di perairan saat kapal pesiar Volvo Ocean Race melewati wilayah tersebut pada tahun 2018.
Ratusan ton sampah
Sampah antariksa seperti satelit tua masuk kembali ke atmosfer Bumi setiap hari, walaupun sebagian besar tidak terdeteksi karena terbakar jauh sebelum menyentuh tanah.
Krag mengatakan, badan antariksa dan operator komersial harus memberitahukan otoritas yang mengendalikan penerbangan dan pelayaran - biasanya di Chile, Selandia Baru, dan Tahiti - terkait lokasi, waktu, dan dimensi puing yang akan jatuh ke zona tersebut. Sekitar dua penerbangan per hari melewati ruang udara tersebut. Otoritas ini menghasilkan pesan standar yang dikirim ke lalu lintas udara dan laut.
Masalah yang lebih besar daripada pesawat ruang angkasa yang berakhir di Point Nemo, kata Krag, adalah bongkahan roket logam dan pesawat ruang angkasa yang dikenal sebagai "masuk kembali dengan tidak terkendali" ke atmosfer Bumi.
Pada Juni 2021, NASA mengkritik China karena gagal "memenuhi standar tanggung jawab" setelah puing-puing roket Long March 5B-nya jatuh ke Samudera Hindia.
Krag mengatakan, rata-rata 100 sampai 200 ton sampah ruang angkasa memasuki kembali atmosfer Bumi dalam cara yang tidak terkontrol setiap tahun.
Krag juga mengatakan, benda antariksa yang mendarat di Point Nemo biasanya dibuat dari besi, titanium, atau aluminium dan tidak beracun. Dia menambahkan, beberapa bahan bakar roket memang beracun tapi mereka akan terbakar sebelum masuk kembali ke atmosfer Bumi. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Baca SelengkapnyaSatelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaAngkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) saat ini sedang memantau 20 fragmen puing yang berasal dari satelit yang mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaTernyata begini cara membuang sisa sampah yang berada di kapal. Harus bayar jutaan rupiah dan tidak sembarangan.
Baca SelengkapnyaDaratan sampah terbentuk di kawasan Hutan Mangrove Muara Angke, Jakarta. Potret memprihatinkan ini sebelumnya viral di media sosial. Simak potret lengkapnya!
Baca SelengkapnyaStasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan beroperasi hingga akhir tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPenggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Baca SelengkapnyaSedang Beternak, Pria ini Temukan Puing-puing Pesawat Luar Angkasa
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait rencana NASA membuang bangkai ISS di Point Nemo masih menjadi perdebatan.
Baca SelengkapnyaNASA meluncurkan kompetisi LunaRecycle Challenge untuk mencari solusi daur ulang sampah selama eksplorasi Bulan dan Mars.
Baca Selengkapnya