Dianggap bawa hoki, orang Albino di Afrika diburu dan dibantai
Merdeka.com - Bagi Agness Jonathan, warga Malawi, setiap hari adalah pertaruhan untuk kelangsungan hidup anak perempuannya. Aktivitas sederhana pergi ke sekolah dapat berujung pada kematian.
Pasalnya, orang-orang albino yang mengalami kelainan kulit di Malawi sedang banyak diburu oleh warga setempat. Mereka hendak dibunuh untuk kemudian diperjualbelikan tulangnya.
Dalam rilis terbaru Amnesty International, Selasa (7/6), dilaporkan tulang orang albino dijual di pasar gelap karena dipercaya memiliki kekuatan mistis. Tulang mereka disebut dapat mendatangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kekayaan.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Dimana korban dibunuh? Keduanya sepakat untuk bertemu di indekos milik N yang berlokasi di Jalan Raya Perjuangan, Gang Kaum No 35, Kecamatan Teluk Pucung, Bekasi Utara dengan tarif Rp300 ribu sekali main.
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
Padahal orang albino sekadar mengalami kelainan genetis. Penderitanya kekurangan atau tidak memiliki sama sekali pigmen di dalam kulit, rambut, dan mata.
Laporan ini diketahui sejalan dengan lonjakan angka kematian orang albino akibat pembunuhan di kawasan selatan Benua Afrika.
"Tingkat pembunuhan tertinggi terjadi pada April tahun ini. Empat orang dibunuh termasuk seorang bayi," ungkap Amnesty Internasional.
Davis Fletcher Machinjiri (17), satu dari korban pembunhan diceritakan sedang keluar rumah untuk bermain bola, namun dia tidak pernah lagi pulang. Polisi Malawi mengatakan dia diculik oleh empat orang pria dan menjualnya ke Mozambik dan membunuhnya.
"Lengan dan kaki korban dicincang dan tulangnya diambil. Mereka mengubur jasadnya di tanah dangkal," kata sumber dari kepolisian.
Pembantaian orang albino di Afrika bukan kali pertama terjadi. Sejak 2014 sedikitnya 18 albino dibunuh, lima di antaranya diculik dan tidak diketahui nasibnya.
"Jika tidak diberi peringatan, maka anak perempuan Agness, Chakuputsa akan menjadi satu di antaranya," menurut rilis Amnesty.
Chakuputsa diketahui pernah hampir mengalami kejadian serupa saat Agness bekerja di ladang. Dia ditangkap oleh kelompok pria yang melemparnya ke semak belukar sekitar, untungnya warga desa berhasil menyelamatkan nyawa Chakuputsa. Mengejutkannya satu dari mereka adalah saudara Agness. "Dia kami kenal sudah seperti adik laki-laki".
Menurut pengakuan pelaku, dia ingin menjual bagian tubuh Chakuputsa kepada orang pintar di Malawi dan Mozambik. Berharap dapat uang kaget setelahnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat orang albino di Malawi berisiko mengakami kepunahan total. Grace Mazzah, seorang anggota Asosisasi Orang Albino di Malawi selalu cemas akan kematiannya. "Sangat menakutkan, mengapa orang memburu saya bagaikan perburuan hewan untuk dimakan."
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal tradisi Mangai Binu dari Nias, perburuan kepala manusia sebagai bentuk status sosial.
Baca SelengkapnyaRitual orang Nias Selatan yang dulu masih dilakukan sebagai bentuk kepercayaan terhadap leluhur dengan memotong kepala dan lengan manusia.
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaDilansir dari a-z animals, alap-alap Amerika dengan nama ilmiah Falco sparverius merupakan spesies elang yang menyimpan sejumlah fakta menarik. Simak disini1
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaDulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern
Baca SelengkapnyaBerikut potret anakan kucing macan akar yang dilindungi oleh Undang-Undang & terancam punah.
Baca SelengkapnyaSejarawan Adolf Heuken SJ, menuliskan hewan buas seperti macan dan badak masih banyak berkeliaran di hutan-hutan sekitar Jakarta yang dulu bernama Batavia.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaTak hanya angker, ini sisi lain Alas Roban yang menarik untuk diketahui.
Baca SelengkapnyaRitual penangkal penyakit dan menolak bala khas Suku Batak ini kembali dilakukan saat Pandemi Covid.
Baca SelengkapnyaTradisi membunuh harimau secara beramai-ramai dulu sangat dinantikan warga Blitar, kini tradisi itu sudah tidak ada lagi karena menuai pro kontra
Baca Selengkapnya