Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Diangkat Jadi Perdana Menteri, Pangeran bin Salman Dapat Status Kebal Hukum

Diangkat Jadi Perdana Menteri, Pangeran bin Salman Dapat Status Kebal Hukum pangeran muhammad bin salman. ©alriyadh.com

Merdeka.com - Putera Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) baru diangkat menjadi menjadi Perdana Menteri (PM) baru Arab Saudi pekan lalu setelah ditunjuk ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Sebagai PM Arab Saudi, MBS memiliki berbagai keuntungan, seperti kebal hukum.

MBS selama ini terjerat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Kota Istanbul, Turki pada 2018 lalu. Dinas intelijen Amerika Serikat (AS) yakin MBS adalah dalang di balik pembunuhan Khashoggi.

Awalnya MBS membantah tuduhan yang menyebut dia memerintah bawahannya untuk membunuh Khashoggi. Tetapi akhirnya MBS mengakui kalau pembunuhan itu terjadi di bawah pengawasannya.

Meski MBS mengaku pembunuhan terjadi di bawah pengawasannya, namun pengacaranya menjelaskan MBS dapat kebal dari tuntutan hukum karena menjabat sebagai PM Arab Saudi.

“Dekret Kerajaan memastikan Putra Mahkota berhak atas kekebalan hukum berbasis statusnya,” jelas pengacara MBS, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (4/10).

MBS, yang juga dikenal sebagai pemimpin de facto Arab Saudi, awalnya juga dianggap bertanggung jawab sebagai pembunuh Khashoggi oleh Presiden AS Joe Biden.

Sebelumnya Khashoggi, yang mengkritik kebijakan MBS melalui The Washington Post, pergi ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018 untuk menikahi tunangannya, Hatice Cengiz. Namun dia dibunuh di kantor itu.

Cengiz bersama organisasi HAM yang didirikan Khashoggi mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi kepada MBS dan 20 warga Arab Saudi lainnya yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.

Gugatan itu menyebut MBS dan rekan-rekan terdakwanya ingin membungkam Khashoggi setelah menemukan organisasi yang didirikan jurnalis Washington Post itu mendukung reformasi demokrasi dan mempromosikan HAM di Arab Saudi.

Namun hingga kini MBS belum dijatuhi hukuman apa pun. Dan sebagai PM Arab Saudi, MBS memiliki kekebalan hukum.

Pengadilan sendiri telah meminta Departemen Kehakiman AS untuk menjelaskan pandangan mereka tentang kekebalan MBS dan menetapkan batas waktu hingga 3 Oktober untuk tanggapan itu.

Sebelumnya pada Jumat lalu, Departemen Kehakiman AS meminta perpanjangan 45 hari untuk merespons MBS yang ditunjuk menjadi PM Arab Saudi.

Permintaan perpanjangan itu dikabulkan oleh Hakim Distrik AS, John Bates pada Senin kemarin. Bates juga mengungkap pernyataan ini selambat-lambatnya diajukan pada 17 November untuk melanjutkan persidangan.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun
Sisi Gelap Sang Putra Mahkota Muhammad bin Salman, Palsukan Tanda Tangan Raja Salman Sampai Beli Lukisan Rp7 Triliun

Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.

Baca Selengkapnya
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati
Pulangkan Pekerja Migran Asal Jember, Kemenlu Ungkap Masih Ada 155 WNI Terancam Hukuman Mati

Sepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.

Baca Selengkapnya
Mantan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Jadi Tersangka Kasus Hoaks
Mantan Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak Jadi Tersangka Kasus Hoaks

Kamaruddin menuding Dirut Taspen soal pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina
Pangeran MBS Ungkap Dirinya Secara Pribadi Tak Peduli dengan Masalah Palestina

Isu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.

Baca Selengkapnya
Pria Palestina ini Paling Dicari Negaranya & Turki, Dituding Pengkhianat jadi Agen Israel & Pembunuh Yasser Arafat
Pria Palestina ini Paling Dicari Negaranya & Turki, Dituding Pengkhianat jadi Agen Israel & Pembunuh Yasser Arafat

Penulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.

Baca Selengkapnya
CNN Diduga Rekayasa Liputan di Penjara Suriah, Sosok yang Dibebaskan Ternyata Bukan Tahanan Rezim Assad
CNN Diduga Rekayasa Liputan di Penjara Suriah, Sosok yang Dibebaskan Ternyata Bukan Tahanan Rezim Assad

Video jurnalis CNN mengeluarkan seseorang dari penjara di Suriah viral, namun ternyata pria yang dibebaskan tersebut bukan tahanan rezim Bashar Al-Assad.

Baca Selengkapnya
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi
Jual Visa Haji Palsu, Selebgram Ditahan Arab Saudi

Konsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower
Saudi Hukum Mati Kritikus Pemerintah Karena Cuitan di Media Sosial dengan Akun Hanya 9 Follower

Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Mahfud Koordinasi dengan KPK Lawan Vonis Bebas Hakim Gazalba Saleh: Hukum Harus Ditegakkan
Mahfud Koordinasi dengan KPK Lawan Vonis Bebas Hakim Gazalba Saleh: Hukum Harus Ditegakkan

KPK akan melakukan Kasasi terhadap vonis bebas hakim Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara
Saudi Eksekusi Dua pejabat Pertahanan karena Berkhianat Kepada Negara

Penangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.

Baca Selengkapnya
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala
King Faisal, Raja Arab Saudi Musuh Israel yang Wafat Ditembak di Kepala

Kisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.

Baca Selengkapnya
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab:
Pangeran MBS Ancam Blokade Uni Emirat Arab: "Mereka akan Lihat Apa yang Bakal Saya Lakukan"

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.

Baca Selengkapnya