Diangkat Jadi Perdana Menteri, Pangeran bin Salman Dapat Status Kebal Hukum
Merdeka.com - Putera Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) baru diangkat menjadi menjadi Perdana Menteri (PM) baru Arab Saudi pekan lalu setelah ditunjuk ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Sebagai PM Arab Saudi, MBS memiliki berbagai keuntungan, seperti kebal hukum.
MBS selama ini terjerat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Kota Istanbul, Turki pada 2018 lalu. Dinas intelijen Amerika Serikat (AS) yakin MBS adalah dalang di balik pembunuhan Khashoggi.
Awalnya MBS membantah tuduhan yang menyebut dia memerintah bawahannya untuk membunuh Khashoggi. Tetapi akhirnya MBS mengakui kalau pembunuhan itu terjadi di bawah pengawasannya.
-
Siapa yang dibunuh MAS? MAS (14) mengaku melakukan itu usai mendapatkan bisikan. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, sebelum melakukan pembunuhan anak MAS mengaku dihantui rasa gelisah pada malam itu.'Ketika dia gelisah, dia bilang terlalu banyak beban orang tua. Ya udah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga. Setelah itu dia lakukan pembunuhan,' ujar dia kepada wartawan, Senin (9/12).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
Meski MBS mengaku pembunuhan terjadi di bawah pengawasannya, namun pengacaranya menjelaskan MBS dapat kebal dari tuntutan hukum karena menjabat sebagai PM Arab Saudi.
“Dekret Kerajaan memastikan Putra Mahkota berhak atas kekebalan hukum berbasis statusnya,” jelas pengacara MBS, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (4/10).
MBS, yang juga dikenal sebagai pemimpin de facto Arab Saudi, awalnya juga dianggap bertanggung jawab sebagai pembunuh Khashoggi oleh Presiden AS Joe Biden.
Sebelumnya Khashoggi, yang mengkritik kebijakan MBS melalui The Washington Post, pergi ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober 2018 untuk menikahi tunangannya, Hatice Cengiz. Namun dia dibunuh di kantor itu.
Cengiz bersama organisasi HAM yang didirikan Khashoggi mengajukan gugatan dan meminta ganti rugi kepada MBS dan 20 warga Arab Saudi lainnya yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.
Gugatan itu menyebut MBS dan rekan-rekan terdakwanya ingin membungkam Khashoggi setelah menemukan organisasi yang didirikan jurnalis Washington Post itu mendukung reformasi demokrasi dan mempromosikan HAM di Arab Saudi.
Namun hingga kini MBS belum dijatuhi hukuman apa pun. Dan sebagai PM Arab Saudi, MBS memiliki kekebalan hukum.
Pengadilan sendiri telah meminta Departemen Kehakiman AS untuk menjelaskan pandangan mereka tentang kekebalan MBS dan menetapkan batas waktu hingga 3 Oktober untuk tanggapan itu.
Sebelumnya pada Jumat lalu, Departemen Kehakiman AS meminta perpanjangan 45 hari untuk merespons MBS yang ditunjuk menjadi PM Arab Saudi.
Permintaan perpanjangan itu dikabulkan oleh Hakim Distrik AS, John Bates pada Senin kemarin. Bates juga mengungkap pernyataan ini selambat-lambatnya diajukan pada 17 November untuk melanjutkan persidangan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.
Baca SelengkapnyaKamaruddin menuding Dirut Taspen soal pengelolaan dana calon presiden Rp300 triliun, hingga soal menelantarkan anak.
Baca SelengkapnyaIsu normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel bukan hal baru, namun banyak pertanyaan yang menyelimutinya.
Baca SelengkapnyaPenulis sekaligus pengamat politik Sam Youssef mengungkap sosok pria Palestina yang paling dicari.
Baca SelengkapnyaVideo jurnalis CNN mengeluarkan seseorang dari penjara di Suriah viral, namun ternyata pria yang dibebaskan tersebut bukan tahanan rezim Bashar Al-Assad.
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaKPK akan melakukan Kasasi terhadap vonis bebas hakim Gazalba Saleh.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca SelengkapnyaPutra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) mengancam akan memblokade Uni Emirat Arab. Ternyata ini pemicunya.
Baca Selengkapnya