Diduga hendak gabung ISIS, satu WNI ditahan di Malaysia
Merdeka.com - Seorang warna negara Indonesia ditahan pihak keamanan Malaysia karena diduga hendak bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Kabar tersebut diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir.
"Kami mendapat kabar soal WNI yang ditahan di Malaysia pada 27 Desember karena diduga akan bergabung dengan kelompok teroris," ungkap pria akrab disapa Tata saat menggelar konferensi pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (2/2).
Namun, kata Tata, kabar tersebut masih belum dipastikan kebenarannya. Sebab, identitas WNI tersebut masih didalami oleh otoritas keamanan Malaysia.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa yang terjadi pada WNA tersebut? Saat ditemukan, kondisi jenazah mengalami patah lutut kaki kiri. Adapun ciri-ciri korban, tidak menggunakan baju hanya memakai celana hitam, memiliki tato di bagian belakang punggung, di depan korban terdapat kain berwarna biru, pergelangan kaki kiri patah, pinggang bagian kiri robek, pergelangan kaki kanan patah.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
"Sebenarnya informasi yang didapat masih membingungkan. Yang bersangkutan dilaporkan punya paspor Indonesia namun juga memiliki kartu identitas nasional Malaysia yang biasa dipegang warga negara Malaysia," jelas Tata.
Saat ini, pihak KBRI dengan pemerintah Malaysia telah melakukan koordinasi untuk menyelidiki WNI yang ditangkap tersebut. Jika terbukti orang tersebut adalah WNI, maka pemerintah akan melakukan segala cara untuk membebaskan dia dari jeratan hukum di Malaysia.
"Kalau dia benar WNI, tentunya sudah jadi SOP kita untuk memberi perlindungan baik dalam konteks pendampingan atau bantuan hukum. Hingga tadi pagi, pihak KBRI telah mengupayakan akses konsuler terhadap yang bersangkutan," tuntas Tata.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Malaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca Selengkapnya37 WNI itu diamankan petugas saat hendak keluar hotel di Madinah.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaHBR merupakan warga Pahang, Malaysia. Sehari-hari, dia bekerja sebagai pencari rumput dan penunggu warung di kampung itu.
Baca SelengkapnyaHal ini bertujuan untuk memberikan payung hukum bagi aparat di lapangan untuk melakukan penindakan.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaKrishna meyakini Harun Masiku masih berada di Indonesia.
Baca Selengkapnya