Diduga kuat, istri pelaku penembakan California teradikalisasi ISIS
Merdeka.com - Tersangka penembakan massal fasilitas difabel di Kota San Bernardino, selatan California, Amerika Serikat, diduga terkait jaringan militan khilafah. Syed Rizwan Farook (28), yang diduga menjadi otak serangan menewaskan 14 orang itu, dikenal sebagai pria keturunan imigran Arab yang saleh.
Sumber dari Biro Investigasi Federal (FBI) menduga Farook teradikalisasi beberapa bulan terakhir. Justru, pintu masuknya dari sang istri, Tashfeen Malik (27). Farook dan Malik tewas setelah dikepung polisi dalam baku tembak, satu jam usai penyerangan fasilitas difabel.
Ada bukti bahwa Malik kerap membuka laman Facebook bersimpati pada Negara Islam Irak dan Syam. Petunjuk awal memberi tanda, perempuan asal Pakistan ini berbaiat pada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi, secara tidak resmi.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
FBI, Kepolisian California, maupun Intelijen AS belum menyebut insiden San Bernardino sebagai tindakan terorisme. Motif pribadi sampai sekarang layak diperhitungkan, mengingat Farook sempat bekerja di Pusat Layanan Difabel itu, sebelum kemudian keluar karena alasan yang tidak dijelaskan detail.
"Tapi kami kini mulai berkesimpulan, kemungkinan pasangan ini melakukan penembakan terinspirasi oleh ISIS. Bukan atas perintah teror langsung," kata salah satu sumber di FBI, seperti dilansir Kantor Berita AFP, Sabtu (5/12).
Bagi Imam Masjid Riverside, Mustafa Kuko, tindakan Farook dan istrinya terlampau mengejutkan. Dia ingat sosok pemuda yang belum lama menikah itu sangat alim. Farook rajin datang salat jumat, maupun salat jamaah sepulang bekerja.
"Seingat saya, Farook orang yang sangat tenang, damai, tidak pernah ribut dengan siapapun," kata Kuko.
Muslim AS doakan korban penembakan California ©REUTERS/Alex Gallardo
Hanya saja memang, Farook tak lagi datang ke pengajian maupun salat jamaah di Masjid Riverside sejak akhir tahun lalu.
Selain membunuh 14 pengunjung pusat difabel, Farook dan istrinya yang bersenjatakan AK-47, melukai 17 lainnya. Mereka berdua sempat kabur menggunakan mobil van, sebelum akhirnya terkejar oleh tim antiteror polisi.
Setelah dua pelaku utama tewas tertembak, polisi menemukan 12 bom pipa, 2.000 amunisi pistol kaliber 9 mm, 2.500 amunisi senapan larang panjang .223 di kediaman Farook, Distrik Redland, California. Itu belum termasuk ratusan perkakas yang dipersiapakan untuk pembuatan bahan peledak di garasi.
Presiden Barack Obama kemarin menyatakan insiden San Bernardino tak bisa serta merta disebut terorisme. Seorang saksi mata menyatakan Farook sempat nampak kembali ke rumahnya marah-marah, sebelum kemudian bergegas ke arah Inland Regional Center bersama istrinya menenteng senapan.
TKP tewasnya Farook setelah baku tembak dengan polisi California ©Reuters/Mario Anzuoni
"Bisa saja ini terkait dengan masalah pelaku di tempat kerjanya," kata presiden AS.
Lepas dari apa motif Farook dan istrinya membantai banyak orang, Obama kembali mengajak publik mendukungnya mengatur peredaran senjata api. Itulah pangkal masalah utama yang harus diatasi, untuk meminimalisir kekerasan bersenjata di Negeri Paman Sam.
"Seandainya ini memang tindak terorisme, bayangkan kondisinya seperti ini. Kita membikin daftar seseorang terindikasi radikal agar tidak bisa naik pesawat. Tapi orang yang masuk daftar itu masih dengan mudah membeli senjata di AS, lalu tidak ada yang bisa kita lakukan," kata Obama.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaKepolisian mengamankan satu buah pisau, satu baju dan celana milik korban, dan pakaian dalam korban.
Baca SelengkapnyaNew York Times: Haniyeh Dibunuh dengan Alat Peledak yang Disimpan di Penginapan Dua Bulan Sebelumnya
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca Selengkapnya